TTS, CAKRAWALANTT.COM – Dalam
rangka meningkatkan kompetensi serta mempersiapakan para tenaga pendidik
terkait beragam perangkat pembelajaran mulai dari Silabus, RPP, hingga
instrumen penilaian di kelas, SMP Negeri Satap Ebo, Kabupaten TTS mengadakan Bimbingan
Teknis Penyusunan Perangkat Pembelajaran dan Penilaian Kurikulum 2013 yang, di
sekolah setempat, Jumat (31/7) hingga
Sabtu (1/8/2020).
Kepala
SMP Negeri Satap Ebo, Yunus Tanesab, S.Pd.,
di sela-sela kegiatan, kepada media ini mengatakan bahwa dalam rangka menyambut tahun ajaran baru
2020/2021, para tenaga pendidik yang ada di sekolahnya harus dipersiapkan
dengan baik. Karena itu pihaknya mengundang narasumber untuk memberikan
bimbingan terkait Penyusunan Perangkat Pembelajaran serta Penilaian
Kurikulum 2013.
Yunus Tanesab |
“Kami
menghadirkan narasumber untuk berbagi dengan kami di sini karena masih ada
kekurangan terkait dengan implementasi Kurikulum 2013, agar kami di pinggiran
juga tidak merasa ketinggalan. Maka kami dari pihak sekolah terus berupaya
untuk mendatangkan narasumber yang bersama-sama dengan kami untuk mengarahkan
kami agar K-13 dapat berjalan dengan baik dan bisa sejajar dengan sekolah-sekolah
yang ada di kota,” ungkapnya.
Lebih
lanjut, Tanesab menyampaikan bahwa dalam proses pembelajaran di era new normal,
sekolahnya menerapkan proses KBM secara tatap muka dengan sistem shift, dimana
setiap shift hanya boleh berada di ruangan selama tiga jam. Dalam proses KBM
juga pihaknya juga serius dalam menarapkan protokol kesehatan yaitu selalu
memakai masker, cuci tangan dan selalu jaga jarak. Sistem pembelajaran secara
shift, ungkapnya, dapat menghindari kerumunan, dan sejauh ini proses KBM terpantau
berjalan dengan lancar.
Benyamin
Solle, S.Pd. , M.Pd., selaku narasumber pada kegiatan tersebut memberikan
apresiasi kepada para tenaga pendidik yang mengikuti bimtek tersebut. Menurutnya
para peserta bimtek sangat antusias dalam mengikuti setiap materi yang
diberikan. Materi yang disiapkan, lanjutnya, meliputi revisi kalender pendidikan,
penyusunan program tahunan, program semester, penyusunan Silabus, RPP dan juga
instrumen penilaian.
Benyamin Solle |
“Saya
berharap agar kegiatan ini dapat meghasilkan produk perangkat pembelajaran yang
mana dalam penerapan nantinya sesuai dengan apa yang telah ditulis. Oleh karena
itu saya tekankan lagi untuk para tenaga pendidik yang ada agar dapat melaksanakan sesuai dengan apa yang
ditulis dan tulislah apa yang telah dibuat,” tegasnya.
Apolonius
La Bony, S.Pd., Selaku ketua panitia
menyampaikan bahwa sesuai kesepakatan bersama kegiatan bimtek ini
berlangsung selama dua hari yang diikuti oleh semua guru yang ada sebanyak 14
orang. Dijelasknnya bahwa pada tahun ajaran baru 2020/2021 semua kelas di
sekolah tersebut sudah menerapkan Kurikulum 2013. Tahun lalu, lanjutnya, kelas
IX yang telah menamatkan diri masih menggunakan kurikulum 2006 atau KTSP
sehingga para guru yang pada tahun lalu
masih mengajar menggunakan kurikulum lama. Maka bimtek K-13 ini merupakan
kegiatan yang pertama bagi para guru yang tahun lalu mengajar kelas IX.
Apolonius La Bony |
“Terkait
K-13 yang masih kurang itu pada instrumen penilaian, oleh karena itu saya
selaku ketua panitia berharap agar dengan adanya bimtek ini dalam rangka
memasuki tahun ajaran baru yang mana masih dalam suasana era new normal semoga
dengan pembelajaran sistem shift kami bisa menerapkan apa yang telah dipelajari
agar proses KBM dapat berjalan lancar. Walaupun waktu KBM di masa new normal
ini sangat singkat tetapi kami harus mampu untuk memberikan yang terbaik bagi
para peserta didik,” tuturnya. (Lenzho/red)
0 Comments