Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

MOBILE MEDIA: SALAH SATU SOLUSI PEMBELAJARAN DI ERA NEW NORMAL

Oleh: Binerd Anthon Im Toy, S.Pd., M.Si

SMA Negeri Nunbena, TTS


Tujuan seseorang belajar adalah untuk memperoleh pengetahuan (learning to know), meningkatkan ketrampilan (learning to do), memiliki jati diri (learning to be), serta hidup bersama secara damai dan tentram (learning to live together).

 

Sejak muncul Covid-19, berbagai model dan strategi pembelajaran dilakukan agar siswa tetap dapat belajar seperti: guru melakukan kunjungan ke rumah siswa, bimbingan belajar di fasilitas publik, guru memberi penugasan, kelas terbatas di sekolah, dan pembelajaran daring (dalam jaringan). Namun strategi-strateri pembelajaran ini yang sering menjadi sorotan publik adalah pembelajaran daring. Tidak bisa dipungkiri kalau pembelajaran daring menjadi momok yang selalu diperdebatkan.

 

Realita menunjukkan bahwa tidak semua daerah di Indonesia memiliki fasilitas yang mendukung keberlangsungan pembelajaran daring seperti jaringan internet dan listrik. Padahal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan sumber belajar daring telah merilis berbagai aplikasi pembelajaran online seperti: Rumah Belajar, Edustore, Ruang Guru, dan M-Edukasi yang dapat di akses oleh siswa. Oleh karena itu, guru yang kreatif dan inovatif harus mampu membuat terobosan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

 

Solusi untuk mengatasi masalah di atas adalah pembuatan mobile media (media pembelajaran berbasis android) yang menggunakan Smart Apps Creator (SAC) seperti yang diperkenalkan oleh BPMPK Kemdikbud (Balai Pengembangan Multimedia Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan). SAC merupakan tool perangkat lunak yang dapat digunakan untuk pembuatan mobile apps multimedia dengan mudah dan cepat. Karakteristik SAC antara lain: tanpa coding, cara kerja seperti microsoft power point, dan tidak bisa mengedit komponen media langsung di worksheet/panel kerja.

 

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam merancang mobile media adalah: 1) menentukan tujuan pembelajaran dan kompetensi; 2) membuat peta konsep; 3) membuat flowchart; dan 4) mengumpulkan aset media. Aset-aset yang diperlukan untuk pembuatan mobile media dengan menggunakan SAC adalah teks, audio (suara), image (gambar), dan video. Setelah semua aset dikumpulkan maka selanjutnya seorang guru akan lebih mudah membuat mobile media.

 

Mobile media merupakan suatu model pembelajaran yang melibatkan perangkat (device) bergerak sehingga siswa dapat mengakses materi pembelajaran tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu, di manapun dan kapanpun mereka berada secara offline. Media pembelajaran yang berbasis android ini menjadikan pembelajaran menarik dan memberikan dampak positif terhadap performa akademik berupa motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Saat ini, android merupakan sistem operasi yang paling populer dan banyak digunakan oleh masyarakat, khususnya di kalangan pelajar termasuk siswa-siswi di SMA Negeri Nunbena.

 

Media pembelajaran berbasis android yang terbuat dari Smart Apps Creator ini dapat digunakan secara offline sehingga siswa lebih menghemat pengeluaran untuk menggunakan media ini. Penyebaran media pembelajaran ini dapat dilakukan secara manual yaitu dengan cara transfer data. Oleh karena itu, media pembelajaran berbasis android perlu dikembangkan karena lebih efektif dan efisien sehingga membantu guru untuk lebih mudah menyampaikan materi dan siswa cepat memahami materi yang dipelajarinya. Semoga membantu dan bermanfaat. Salam, TIK jadi Performa Diri!

 

 

 


Post a Comment

1 Comments

  1. Semoga mobile media yang dikembangkan para guru PD terus memberi semangat buat anak-anak belajar dengan baik. Sukses selalu. Salam, guru PD!

    ReplyDelete