Jakarta, CAKRAWALANTT.COM – Hasil
Seleksi Terbuka Calon Peserta Musyawarah Nasional Sastrawan Indonesia (MUNSI)
III Tahun 2020 resmi diumumkan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan melalui Pengumuman Nomor: 1624/I3/BS/2020. Dalam
pengumuman tanggal 6 Agustus 2020 yang ditandatangani oleh Kepala Pusat
Pembinaan Bahasa dan Sastra, Drs. Muh. Abdul Khak, M.Hum., tersebut disampaikan
159 peserta yang terpilih dari seluruh Indonesia untuk berpartisipasi dalam
Musyawarah Nasional Sastrawan Indonesia (Munsi) III.
Berdasarkan pengumuman tersebut, tiga nama terpilih untuk mewakili NTT. Mereka adalah Mezra E. Pellondou, Robertus Fahik, dan Yohanes Sehandi. Mezra Pellondou adalah guru pada SMAN 1 Kupang. Pendiri dan penggagas Taman Baca Bunda Mezra dan Komunitas sastra UKIM (Uma Kreatif Inspirasi Mezra) dan memiliki acara khusus Bincang-Bincang Buku dan Berpuisi di Pro2 FM RRI Kupang dengan tajuk Numpang_Nampang Literasi setiap hari Sabtu. Penerima Adi Acarya Award dari GMBI (2020) sebagai Penulis Berdedikasi dan Pengembangan Pendidikan Literasi terbaik. Pemenang Pertama Penghargaan Sastra untuk Pendidik dari Badan Pengembangan Bahasa RI (2012). Penerima penghargaan NTT Award (2013) Kategori Sastra dan Humaniora. Menerbitkan Kitab Puisi Sujud Selembar Daun (2020), Beta Indonesia Keliling Tanah Air dengan Puisi (2018), Likurai dari Negeri yang Membatu (2017), Tujuh puluh kali tujuh kali (2015), Kekasih Sunyiku (2013). Empat buku kumpulan cerpen, Kuda dan Sang Dokter (2017);Menjahit Gelombang (2020); Negara Te Au Na (2020). MAKHPELA (2020). Buku Essai Sastra, Dari Suri Ikun Bu Ikun hingga Tuan Kamlasi (2018). Naskah Film/Sinetron Anak berjudul Merah Putih di Ujung Tiang (2019)/telah difilmkan dan dipublikasikan TVRI NTT dan TVRI Nasional 11 Oktober 2019. Empat Novel, yaitu Surga Retak (2007), Loge (2008), Nama Saya Tawwe Kabotta (2008), Perempuan dari Lembah Mutis (2012) serta terlibat dalam puluhan antologi bersama sastrawan/penyair Indonesia. Karya-karya Mezra lolos muat dalam berbagai Koran media cetak dan portal sastra.
Robertus Fahik adalah wartawan dan pemimpin redaksi majalah Cakrawala NTT. Menulis sejumlah buku sastra yakni, novel Badut Malaka (2011), Likurai Untuk Sang Mempelai (2013), Seperti Benenai, Cintaku Terus Mengalir Untukmu (2015), Apshara (2016), dan buku puisi Rumah Kedamaian (2019), Senja Hitam dan Ayahku (2020). Beberapa puisi dan cerpennya masuk dalam sejumlah antologi bersama yakni, Senja di Kota Kupang (2013), Kematian Sasando (2013), Nyanyian Sasando (2015), dan Kepada Pedang dan Nyala Api (2020). Menjadi editor sejumlah buku yang diterbitkan oleh Kantor Bahasa NTT dan sejumlah penerbit. Novel pertamanya Badut Malaka, telah masuk dalam WorldCatalog dan telah tersimpan pula di National Library of Australia serta telah terdaftar di Virtual International Authority File (VIAF) dengan nomor: VIAF ID: 289527833 (Personal) di National Library of the Netherlands-test. Tahun 2013 mewakili NTT dalam kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pamong Bahasa di Bogor. Tahun 2019 meraih nilai tertinggi dalam kegiatan Bimbingan Teknis Fasilitator Literasi Baca-Tulis Tingkat Regional Bali-Nusra di Denpasar Bali. Dua kegiatan tersebut digelar oleh Badan Bahasa Kemdikbud.
Yohanes
Sehandi adalah dosen dan pengamat sastra dari Universitas Flores
Ende. Menggeluti perkembangan sastra dan sastrawan NTT. Hasilnya dipublikasikan
dalam bentuk artikel dan sejumlah buku di antaranya Mengenal Sastra dan Sastrawan NTT (2012) yang menjadi salah satu
pemenang Buku Insentif Perguruan Tinggi dari Ditjen Dikti tahun 2014. Buku lain
yang ditulisnya yakni, Bahasa Indonesia sebagai Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian (2010), Mengenal
25 Teori Sastra (2014), dan Antologi
Opini Suara Uniflor 2012-2013 (2014). Tahun 2017 ia menjadi salah satu
peserta terpilih yang mewakili NTT untuk mengikuti MUNSI II bersama Mezra E. Pellondou
dan Erich Langobelen.
Mezra
E. Pellondou, Robertus Fahik, dan Yohanes Sehandi terpilih bersama 156 peserta
lainnya dari seluruh Indonesia untuk berpartisipasi dalam Musyawarah Nasional
Sastrawan Indonesia (Munsi) III Tahun 2020 berdasarkan hasil kurasi Tim Kurator
beranggotakan Triyanto Triwikromo, Seno Gumira Ajidarma, Maman S. Mahayana,
Damhuri Muhammad, dan Kennedi Nurhan. Pemilihan tersebut mempertimbangkan
kelayakan karya dan ketersebaran wilayah peserta. Musyawarah Nasional Sastrawan
Indonesia (Munsi) III tahun 2020 dijadwalkan akan digelar tanggal 6 – 8 Oktober
2020 di Jakarta. (red)
0 Comments