Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

GURU SMPN 1 NUBATUKAN MENGAJAR MELALUI SIARAN RADIO

Lembata, CAKRAWALA.COM Para guru SMPN 1 Nubatukan, Kabupaten Lembata, mempunyai cara unik dalam pembelajaran jarak jauh dengan para murid. Mereka memanfaatkan radio komunitas untuk kegiatan belajar mengajar karena tidak semua murid memiliki ponsel pintar yang sesuai untuk pembelajaran secara daring atau online. Seperti mengajar di depan kelas, pra guru mata pelajaran beraksi di studio Radio Edukasi (RE) FM 99,9 Mhz.

Kepada media ini Kepala SMPN 1 Nubatukan, Melkior Muda Makin, S.Pd., mengungkapkan, selaku manager dan sekaligus penanggungjawab radio pendidikkan pada lembaga SMPN 1 Nubatukan, dirinya harus memiliki terobosan baru. Dengan kehadiran Radio Edukasi ini, jelasnya, pihak sekolah mau menghadirkan situasi baru dimana saat ini pendidikan jatuh bangun karena corona sebagai penyakit dunia yang membuat anak-anak tidak bisa belajar secara baik.

Kegiatan pembelajaran melalui radio itu dilakukan setiap hari berdurasi masing-masing 30 menit, dimulai sejak pukul 7 pagi hingga menjelang sore. Materi yang disiarkan pun bergantian, yakni materi dari kelas 7 SMP sampai kelas 9 SMP.

Tidak hanya siaran langsung, ketika para guru menerangkan materi, seorang operator akan merekamnya. Nantinya rekaman guru yang mengajar pada hari itu akan disiarkan kembali pada sore hari untuk mengatasi murid yang belum mengikuti siaran langsung.

Melkior Makin mengisahkan, ide mengajar dengan radio muncul pertama kali, karena banyak murid yang tak miliki ponsel pintar yang sesuai, dan tak miliki kuota internet untuk mengikuti pelajaran secara daring atau online. Hingga pada awal bulan Agustus 2020 pihak sekolah melalukan trobosan new normal edukasi pembelajaran menggunakan radio komunitas. Program ini akan berjalan dalam bulan Agustus ini dan tidak dipungut biaya.

Meski pembelajaran melalui radio, ia menegaskan, para siswa sudah dibagikan modul per mata pelajaran secara geratis. Modul ini sudah dirancang sesuai dengan materi atau kompetensi dasar yang dicapai yakni, Pendidikan Agama Islam, Katolik, dan Protestan, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Seni Budaya, Penjas, dan Prakarya.

“Harapan saya bahwa radio edukasi ini bukan untuk guru-guru saja namun yang paling penting untuk anak-anak menyalurkan bakat dan kemampuan literasi. Saat ini SMPN 1 Nubatukan menunjukkan bagaimana manfaatnya stasiun Radio Edukasi sekolah kepada masyarakat Lembata bahwa radio menjadi media literasi yang dapat menanamkan karakter budi perkerti,” ungkapnya. (Rofinus R. Roning/red)

Post a Comment

0 Comments