Lembata, CAKRAWALA.COM – Para
guru SMPN 1
Nubatukan, Kabupaten
Lembata, mempunyai cara unik dalam pembelajaran
jarak jauh dengan para murid. Mereka memanfaatkan radio komunitas untuk
kegiatan belajar mengajar karena
tidak semua murid memiliki ponsel pintar yang sesuai untuk pembelajaran secara
daring atau online. Seperti
mengajar di depan kelas, pra guru
mata pelajaran beraksi di
studio Radio Edukasi (RE) FM 99,9
Mhz.
Kepada
media ini Kepala SMPN 1 Nubatukan,
Melkior Muda Makin, S.Pd., mengungkapkan, selaku manager dan sekaligus
penanggungjawab
radio pendidikkan pada lembaga SMPN 1
Nubatukan, dirinya harus
memiliki terobosan baru. Dengan
kehadiran Radio Edukasi ini, jelasnya, pihak sekolah
mau menghadirkan
situasi baru dimana saat ini pendidikan jatuh
bangun karena corona
sebagai penyakit dunia yang membuat anak-anak tidak bisa belajar secara baik.
Kegiatan
pembelajaran melalui radio
itu dilakukan setiap hari berdurasi masing-masing
30
menit, dimulai
sejak pukul 7 pagi hingga menjelang sore. Materi yang disiarkan
pun bergantian, yakni materi dari kelas 7 SMP sampai kelas 9 SMP.
Tidak hanya siaran langsung,
ketika para guru menerangkan materi, seorang operator akan merekamnya. Nantinya
rekaman guru yang mengajar pada hari itu akan disiarkan kembali pada sore hari
untuk mengatasi murid yang belum mengikuti siaran
langsung.
Melkior
Makin mengisahkan, ide mengajar dengan radio
muncul pertama kali, karena banyak murid yang tak miliki ponsel pintar yang
sesuai, dan tak
miliki kuota internet untuk mengikuti pelajaran secara daring atau online. Hingga pada awal bulan Agustus
2020 pihak sekolah melalukan trobosan new normal edukasi pembelajaran
menggunakan radio komunitas. Program ini akan berjalan dalam bulan
Agustus ini dan
tidak dipungut biaya.
Meski
pembelajaran melalui radio, ia menegaskan, para siswa sudah dibagikan
modul per mata pelajaran secara geratis. Modul
ini sudah dirancang
sesuai dengan materi atau kompetensi
dasar yang dicapai yakni, Pendidikan
Agama Islam, Katolik, dan Protestan, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa
Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Seni Budaya, Penjas, dan Prakarya.
“Harapan saya bahwa radio edukasi ini
bukan untuk guru-guru saja namun yang paling penting untuk anak-anak
menyalurkan bakat dan kemampuan literasi.
Saat ini SMPN 1 Nubatukan menunjukkan
bagaimana manfaatnya stasiun Radio Edukasi sekolah kepada masyarakat Lembata bahwa
radio menjadi media literasi yang dapat menanamkan karakter budi perkerti,” ungkapnya. (Rofinus R. Roning/red)
0 Comments