PUISI I
Sebutir Awan Nostalgia
Mengipas debu menghancurkan rintangan
Perlahan-lahan semua kenangan terkupas
Terbongkar.......
Dan hanyut dalam manisnya kasih sayang
Kini........
Tinggal hanya kenangan
Hancur terbawa gelombang zaman,
Binasa bagai debu di tanah, dan robek dihantam tajamnya kuku
dunia
Itulah kenangan lama
Kenangan yang tak pernah kulupakan
Memori tua itu.......
Tersimpan di ingatanku sepanjang masa
Walaupun angin, badai, dan taufan datang melanda
Kenangan tua itu, tak pernah kulupakan sepanjang masa
PUISI II
Mimpi
Terayun-ayun kurenung
Dalam khayalan
Seribu mimpi demi satu impian
Hanya untuk menggapai sebuah
titik
Terayun-ayun kubersandar pada
indahnya mimpi malam
Berjuang demi satu titik yang
mampu membangun tembok kokoh
Jangan kau ganggu langkahku!
Aku masih ingin berjuang!
Menerobos malam,
Menusuk tebalnya masa depan
Jangan kau ganggu hidupku!
Diriku tak ingin diganggu
Aku masih ingin.........
Merobek keheningan malam,
Memecahkan es batu yang masih
membeku,
Mematahkan rintangan yang
begitu sulit
Oh.............
Hidupku seakan-akan hancur
lebur
Mimpiku seakan-akan sulit
dibendung
Aku sdh sprti tak berguna lagi
di muka bumi ini
Tetapi.......
Berkat semuanya itu
Aku bisa meraih mimpiku
Dan terbangun di pagi hari
(Kinbana, 12-5-2020)
Siswa SMP Negeri Kimbana
0 Comments