Kota
Kupang, CAKRAWALANTT.COM – Kepala SDI Oebufu, Irma Chr. Boimau, S.Pd.,
kepada media ini saat ditemui di ruang kerjanya di SDI Oebufu, Kelurahan Kayu
Putih, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Sabtu (7/9/2019), mengatakan bahwa
literasi, dalam hal ini membaca dan menulis, sangat penting bagi peserta didik.
Tidak hanya kepada peserta didik, ia juga mengharapkan agar para tenaga
pendidik juga aktif membaca dan menulis karena dengan membaca dan menulis guru
dapat membimbing siswa secara baik. Kegiatan membaca dan menulis, kata Irma,
sangat baik untuk meningkatkan pemahaman dan kualitas peserta didik.
“Ketika banyak membaca otomatis
lebih banyak tahu dan juga lebih lancar dalam membaca. Ketika membaca sudah
menjadi kebutuhan, mereka akan lebih mudah dan cepat memahami suatu teks bacaan
atau suatu pernyataan soal,” kata Irma.
Irma melanjutkan, literasi
tidak saja berhenti pada kegiatan membaca dan menulis. Literasi hendaknya
membantu siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran yaitu bisa menjawab
pertanyaan, menceritakan kembali suatu teks yang telah dibaca, dan berdeklamasi
dengan baik dan benar, serta aktif dalam kegiatan kreatif lainnya.
Untuk mendukung program
nasional Gerakan Literasi Nasional bagi guru dan peserta didik, jelas Irma, di
sekolah yang dipimpinnya selalu disediakan waktu yang lebih banyak bagi guru
dan siswa untuk membaca.
“Dalam upaya untuk membudayakan
membaca itu, setiap pagi digelar literasi umum dilanjutkan dengan membaca 15 menit
sebelum memulai KBM. Kalau membaca buku-buku di perpustakaan itu dilakukan
setiap hari Jumat,” terangnya.
Setelah selesai membaca sebuah
buku, dilakukan evaluasi di kelas terkait judul buku serta isi buku tersebut.
Setelah itu, siswa diminta untuk menceritakan kembali di depan kelas dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Irma juga meminta para guru
agar selalu mendidik dan menyiapkan para siswa agar mampu menjadi generasi emas
sehingga mampu bersaing di tingkat daerah, nasional, dan internasional.
“Peserta didik ibarat kertas
putih. Apa yang kita tulis itu yang dia pegang sehingga dia perlu diisi terus
dengan hal-hal yang positif. Maka tugas para guru adalah untuk terus
mengingatkan, mengingatkan dan mengingatkan kepada peserta didik tentang hal
yang positif karena mereka ini masih anak-anak,” ujarnya.
Saat ini, kata Irma, sekolahnya
masih kekurangan buku-buku jenis fiksi. Oleh karena itu, ia berharap ada pihak,
terutama Pemerintah Kota Kupang, yang menyumbangkan buku-buku fiksi ke sekolahnya.
(Lenzho/red)
0 Comments