Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM – Kepala Kantor
Bahasa Nusa Tenggara Timur (NTT), Valentina Lovina Tanate, S.Pd., mengingatkan
peserta didik untuk menggunakan media sosial secara bijak. Hal ini
disampaikannya pada acara penutupan kegiatan Penyuluhan Penggunaan Bahasa Indonesia
di Media Massa, Kamis (15/8/2019) di hotel Sahid T-More, Kupang.
“Dalam
kegiatan ini adik-adik sudah mendapatkan berbagai ilmu dari para narasumber,
baik di kelas jurnalistik, kelas desain, maupun kelas bahasa. Setelah kegiatan
ini saya berharap adik-adik bisa menggunakan media sosial secara bijak, menjadi
admin yang baik,” tuturnya.
Dirinya juga
meminta peserta didik untuk terus meningkatkan potensi dirinya masing-masing
dan tidak berpuas diri dengan apa yang telah dicapai. Belajar, tegas Valentina,
harus dilakukan terus-menerus.
Terkait majalah
dinding digital yang dihasilkan masing-masing sekolah dalam kegiatan ini, Valentina
meminta agar majalah dinding tersebut terus dihidupkan. Kantor Bahasa NTT,
jelasnya, akan terus memantau perkembangan majalah dinding di setiap sekolah. Selanjutnya
pada bulan Oktober 2019 akan diadakan lomba majalah dinding digital yang
melibatkan sekolah-sekolah di Kota Kupang, terutama sekolah-sekolah yang
dilibatkan dalam kegiatan ini.
“Kalian
menjadi peletak dasar majalah dinding digital. Ini pertama kalinya kita lakukan
di Kota Kupang dan di NTT secara umum. Ke depan adik-adik jangan malu bertanya kepada
para narasumber,” harapnya.
Penyuluhan Penggunaan
Bahasa Indonesia di Media Massa, berlangsung selama empat hari (12 – 15/8/2019),
melibatkan 300 peserta tingkat SMP dan SMA se-Kota Kupang dan sejumlah guru pendamping. Dalam kegiatan
tersebut peserta dibagi ke dalam tiga kelas yakni Kelas Jurnalistik, Kelas
Bahasa, dan Kelas Desain, didampingi tim narasumber terdiri dari staf teknis Kantor
Bahasa NTT, jurnalis, dan pegiat film.
Pantauan
media ini kegiatan berjalan lancar dan diikuti seluruh peserta dengan penuh
antusias. Tidak hanya mendapat teori, peserta juga didampingi untuk menghasilkan
dan menyunting berbagai jenis tulisan. Di akhir kegiatan semua sekolah berhasil
mengunggah majalah dinding digital (instragaram).
Monica Lerrick,
siswi SMPK Giovanni Kupang, mengungkapkan, dirinya sangat bahagia bisa
mengikuti kegiatan tersebut dan mendapat banyak pelajaran baru terutama di
kelasnya yakni jurnalistik. Rachell, siswi SMPN 2 Kota Kupang, juga
mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya, dari kegiatan yang berlangsung selama
empat hari tersebut, peserta dapat. mengembangkan berbagai kreativitasnya dan
dapat belajar bagaimana menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar.
Hal senada
diungkapkan Arny, guru pendamping dari SMPN 6 Kota Kupang. Menurutnya, kegiatan
yang digagas Kantor Bahasa NTT tersebut membawa dampak yang sangat positif bagi
peserta didik.
“Pertama,
menambah wawasan anak-anak. Kemudian membuat anak-anak menjadi lebih berani
untuk berekspresi lewat media sosial. Tidak hanya itu, mereka dibekali tentang
tata bahasa dan ilmu jurnalistik sehingga mereka dapat belajar bagaimana
menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar termasuk di dalam media
sosial,” ungkapnya. (rf/red)
0 Comments