Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Lomba paduan Suara yang
dilaksanakan setiap tahun bagi anak-anak SD/MI tingkat Kota Kupang ini diikuti
oleh 72 sekolah. Kegiatan lomba yang dimulai
sejak tanggal 8 hingga 10 Mei 2019 berlangsung
di GOR Flobamora Kupang. Sesuai keputusan dewan juri, Juara I diraih oleh SDI Lasiana,
Juara II diraih oleh SDK St. Maria Assumpta, Juara III diraih oleh SD Negeri
Kuanino, Juara IV diraih oleh SDI Oebobo 1, dan Juara V diraih oleh SDI RSS Oesapa.
Kepala
Bidang Kebudayaan Dinas P dan K Kota Kupang, Dominggus Alexander yang ditemui
usai perlombaan,
Jumat (10/5/2019),
mengatakan, piala
bergilir walikota yang diperebutkan ini merupakan piala kedua karena piala
bergilir pertama sudah menjadi milik SDI Labat yang berhasil menjadi juara tiga
kali beturut-turut.
Lebih lanjut, Alexander menyampaikan, pada tahun ini sang juara
bertahan didiskualifikasi karena terlambat datang mengikuti perlombaan.
Tujuan
lomba paduan suara ini, menurutnya, juga bagian dari pendidikan karakter anak.
“Anak bisa berubah dari hal yang
tidak baik menjadi baik,” ungkapnya. Lomba
paduan suara diselenggarakan bagi anak-anak SD karena mereka adalah bibit
penyanyi NTT di masa depan apalagi saat
ini penyanyi asal NTT sudah diperhitungkan di level nasional.
Alexander
berharap penyelenggaraan pada tahun mendatang bisa diikuti lebih banyak sekolah
lagi.
“Kita berharap tahun depan bisa
melibatkan untuk anak SMP Juga,” katanya.
Terkait
dengan lagu yang dilombakan yaitu ada lagu wajib dengan judul Maju Tak Gentar dan
juga satu lagu pilihan yang ditentukan yakni satu lagu daerah Sabu, Timor, dan Manggarai.
Marianus
Seong, S.Pd., M.Pd. salah
satu juri Lomba Paduan Suara tersebut kepada wartawan mengatakan secara
keseluruhan masih banyak hal yang harus dipelajari oleh para peserta dalam
bernyanyi.
“Tim-tim
yang juara pun masih ada celah,” imbuh
Rian.
Menurutnya, harus ada standar yang jelas
dalam melatih anak-anak mengikuti paduan
suara. Secara
pribadi dirinya menilai, secara
umum para peserta kelihatan sekali kurang persiapan baik itu dari guru yang
melatih maupun anak-anak.
Lebih
lanjut, Seong mengatakan bahwa dirinya
bersama kedua teman juri lainnya juga telah mengusulkan kepada dinas terkait
agar membuat workshop bagi semua guru seni yang ada di Kota Kupang, dengan
tujuan agar mereka memiliki satu pemahaman dan standar yang sama dalam
mentransfer ilmu seni kepada anak-anak.
“Supaya ada kelanjutan tapi kalau
momen seperti ini hanya sekedar untuk ikut ramai ya sia-sia saja, jadi kelompok yang juara
ya juara terus setiap tahun,”pesan Rian.
Rian
memberikan apresiasi kepada para peserta yang aktif dan
begitu antusias
mengikuti lomba. (LZ/RZ)
0 Comments