Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

Agupena NTT Gelar Seminar Pendidikan

Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional  (Hardiknas) Tahun 2019  serta mendukung gerakan literasi, Asosiasi Guru Penulis Indonesia (Agupena) Wilayah NTT bekerjasama dengan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan NTT menggelar Seminar Pendidikan di Aula LPMP NTT, Senin (6/5/2019).

Seminar yang dihadiri oleh ratusan guru dari seluruh NTT ini mengusung tema Bangkitnya Generasi Emas Indonesia Bersama Agupena NTT.

Selain seminar pendidikan, Agupena juga menyelenggarakan lomba Menulis Artikel bagi peserta didik untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA.

Kegiatan ini merupakan kegiatan perdana sebagai perwujudan dari program kerja pengurus Agupena NTT periode 2018-2022. Setelah kegiatan ini akan menyusul kegiatan berikut yakni Workshop pada bulan Juni mendatang.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Drs. Benyamin Lola, M.Pd dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas eksistensi Agupena yang dengan segala keterbatasan namun terus melakukan berbagai kegiatan guna meningkatkan kualitas guru dan siswa.

Dikatakan saat ini semua guru di NTT belum semuanya mendukung program dan kelancaran kegiatan Agupena namun Benyamin meyakini bahwa meski perlahan namun dipastikan akan membantu meningkatkan mutu pendidikan di NTT.

"Agupena NTT yang dalam berbagai keterbatasan tetapi terus aktif dan mewujudkan berbagai hal khususnya untuk meningkatkan kompetensi guru di Provinsi NTT," kata Benyamin.

Meskipun belum semua guru di NTT memberikan dukungan positif bagi kelancaran program kegiatan agupena tetapi dirinya meyakini Agupena tetap eksis memberikan kontribusi positif bagi pengembangan kapasitas guru dalam hal menulis terutama karya tulis sehingga para guru tidak kesulitan  memperoleh angka kredit dalam rangka kenaikan pangkat yang lebih tinggi.

Dia juga membeberkan mengenai kualitas mutu pendidikan NTT yang masih rendah. Secara Nasional NTT  berada pada posisi 32 setelah itu disusul Papua dan Papua Barat. Meskipun NTT berada pada urutan belakang kualitas pendidikan tetapi dia meminta masyatakat termasuk para guru jangan berkecil hati dan menjadi cambuk bagi seluruh komponen pendidikan meningkatkan kualitas.

"Saya pikir kita tidak boleh alergi terhadap ungkapan ini karena ini apa yang disampaikan oleh pak Menteri itu adalah suatu kenyataan dan menjadi tantangan dan cambuk bagi kita bagaimana kita terus berupaya untuk menaikkan mutu pendidikan," ungkapnya.

Benyamin juga menjelaskan mengenai kondisi pendidikan pada tahun ajaran 2017/2018 belum beranjak dari keterpurukan. Dia berharap tahun ajaran 2018/2019 bisa lebih baik sebab hasil ujian telah diterima pihaknya dan akan segera diumumkan keseluruh sekolah.

"Untuk pemetaan 2018/2019 sebentar lagi kita akan mendapatkan hasil ujian nasional khusus tingkat menengah yang telah diambil dan akan diumumukan ke sekolah untuk diumumkan," tambahnya.

Thomas A. Sogen Ketua Agupena NTT kepada Timor Express usai kegiatan mengatakan Agupena mengadakan berbagai seminar, maupun workshop untuk pengembangan kompetensi guru sebagai ujung tombak kemajuan pendidikan.

"Pengembangan diri guru, sebenarnya  ini dilakukan oleh guru menunjang profesionalismenya dalam pelaksanaan tugas salah satunya seminar ini," ujar Thomas.

Menurutnya literasi (budaya membaca) juga merupakan tugas Agupena mengajak para  guru  untuk bisa menunjang program literasi dengan membaca dan menulis.

Dengan banyak membaca para guru diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah untuk meningkatkan angka kredit dalam menunjang kenaikan pangkat seorang guru dalam sistem birokrasi.

Thomas juga membeberkan Agupena sendiri memiliki kegiatan rutin setiap tahunnya seperti seminar pada Hardiknas, ulang tahun Agupena, dan ulang tahun NTT pada Desember.

Ketua Panitia Seminar Pendidikan,  Anastasia Nainaban dalam laporan panitianya menjelaskan tujuan dari kegiatan tersebut untuk memperluas wawasan para guru peserta tentang sejumlah kebijakan dalam dunia pendidikan baik di tataran nasional maupun regional yang berhubungan dengan peningkatan mutu, pendidikan karakter, dan kebijakan pemerintah daerah di bidang pendidikan.

"Melatih para siswa untuk terbiasa melakukan aktivitas tulis menulis dalam mendukung gerakan literasi yang sejak lama dicanangkan pemerintah," ujarnya.

Peserta yang mengikuti seminar antara lain para guru dari berbagai tingkatan yang berasal dari Kabupaten Kupang kemudian disusul Kota Kupang. Adapula peserta dari luar Kupang yakni Timut Tengah Selatan (TTS), Timur Tengah Utara (TTU) dan ada juga dari Manggarai Barat yang meluangkan waktu untuk ikut.

Secara rinci jumlah peserta pendidik adalah 285 orang dari berbagai tingkatan sekolah antara lain TK/Paud 7 orang, SD/MI 99 orang, SMP/Mts 102 orang, SMA/SMK 34 orang, PT/Dosen 3 orang, Pengawas 14 orang (dari Kota Kupang 3 orang dan Kabupaten Kupang 11 orang), dan pengurus/panitia sebanyaj 26 orang.

Disamping itu, dia menilai jika hasil Ujian Nasional dijadikan sebagai penentu kelulusan maka hasil tingkat kelulusan akan sangat rendah jika melihat hasil pemetaan UN 2017/2018.

Ada juga penyerahan hadiah bagi pemenang lomba menulis artikel bagi pelajar SD,SMP, SMA dalam rangka memperingati Hardiknas dengan tema "Guruku" yang diselenggarakan sejak 29 April hingga 4 Mei 2019 di Kupang.

Penyerahan hadiah dilakukan langsung Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Benyamin Lola, Ketua LPMP NTT H. Muhammad Irfan, Ketua Agupena NTT Thomas A. Sogen disaksikan para peserta seminar.

Dalam seminar tersebut Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT dipercayakan membawakan materi Kebijakan Pendidikan di NTT,  Ketua LPMP NTT H. Muhammad Irfan membawakan materi kebijakan Peningkatan Mutu Pendidikan dan Pendidikan Karakter, Rektor Universitas Muhammadyah Kupang Zainur Wula membawakan materi Iklim Karya Tulis di Kalangan Guru. (Tim)

Post a Comment

0 Comments