Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

Hania Melan: Siswa Ribut Wajib Hafal 500 Kata

TTU, CakrawalaNTT.com - English Day setiap hari Rabu mewajibkan aparatur sipil negara berbahasa Inggris.  Hal ini disambut positif oleh SMK Katholik Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara. Praktis saja penerapannya. Siswa-siswi yang ribut saat pelajaran, terlambat ke sekolah, atau yang  melanggar  tata tertib sekolah lainnya wajib menghafal 500 kata. Tidak cukup  menghafal  tetapi menulis dalam catatan pribadi  sebagai pekerjaan rumah. Diyakini  pola sederhana ini mampu mengubah sikap dan perilaku siswa menjadi lebih proaktif. 

Kepala SMK Katholik Kefamenanu, Hania Melan, S.Pd. membenarkan hal ini, Sabtu (23/2) siang di kompleks sekolah usai jam terakhir proses belajar di lembaga besutannya.

Hukuman membuka kamus di SMK Katholik Kefamenanu, menurut Hania Melan, guna meminimalisir tindak kekerasan guru terhadap  siswa. Para guru tidak lagi menghukum siswa dengan rotan sebab bertentangan dengan HAM. Hukuman wajib yang  diberlakukan di sekolah saat ini lebih ringan dan sangat bermanfaat.

“Semakin ribut tentu hafalannya semakin banyak. Itu artinya tingkat pengetahuan dan pemaham berbahasa Inggris semakin kuat di kalangan siswa saya,” tegas Melan.

Wajib buka kamus mendukung program English Day yang dicanangkan Gubernur NTT Viktor Bungtilu  Laiskodat, SH. M.Si dan Wakil Gubernur Drs.Yosef Nae Soi,M.M di SMK Katholik Kefamenanu sudah berjalan sejak awal Februari 2019 lalu. Tanpa dikomando peserta yang melanggar aturan menyerahkan hasil tulisannya dan mulai menghafal kata-kata di sekolah dan di rumah.

“Program English Day  yang telah dicanangkan  Gubernur  Viktor Laiskodat dan wakil gubernur Yosef  Nae Soi tidak berlebihan jika diimplementasikan lebih mendalam di tingkat satuan pendidikan. Di SMK, program ini sangat tepat sebab berhubungan dengan dunia kerja,” dukung Melan. 

SMK Katholik Kefamenanu bernaung  di bawah Yayasan  Snuna  beralamat tetap di Kelurahan Aplasi, Jalan Yos Soedarso, Kecamatan Kota, tepatnya di pintu utama Paroki Sta.Theresia Kefamenanu terus beranjak maju. Setelah menerima  jabatan baru pada 18 September 2018 sebagai kepala sekolah, Melan bersama rekan kerjanya merubah kompleks sekolah menjadi ramah. Tidak lagi menakutkan sebagaimana sebelumnya. Pohon-pohon besar menakutkan dalam kompleks sekolah dibabat tak tersisa. Pemandangan semakin indah dan menyehatkan. 

Data yang dihimpun Cakrawala NTT dari Melania, tahun 2018/ 2019 SMK Katholik mengikutsertakan 86 siswa peserta UN. Total peserta didik 409 menempati 16 ruangan belajar. Ada 34 guru terdiri dari PNS dan swasta serta 4 pegawai tata usaha. Komitmen mewujudkan Visi sekolah yakni Unggul dalam prestasi belajar dan kecakapan hidup yang bertumbuh searah nilai-nilai iman dan nilai-nilai budaya bangsa adalah tanggung jawab bersama komponen sekolah. Literasi rohani, pramuka, dan kegiatan lainnya merupakan program ekstrakurikuler pembentukan karakter peserta didik menuju masa depan yang cerah. (Gervas/RZ)

Post a Comment

0 Comments