Lebih lanjut Natonis
mengatakan, dalam pelaksanaan kegiatan PPL ini ada dua tokoh yang berperan
penting dalam membimbing para mahasiswa tersebut yaitu guru pamong dan Dosen
Pendamping Lapangan (DPL). Dirinya berharap agar semua mahasiswa tersebut dapat
mengaplikasikan teori yang telah diperoleh di kampus agar dapat melakukan tugas
mulia itu dengan baik. Para mahasiswa
yang diterjunkan untuk melakukan kegiatan PPL ini telah dibekali dengan metode,
strategi, media, serta bahan ajar yang sudah dipelajari.
Kegiatan PPL ini
dimaksud agar setelah tamat kuliah, para mahasiswa sudah memiliki pengalaman
dan dapat mengajar dengan baik saat berada di sekolah. Para mahasiswa dituntut
untuk meningkatkan lagi apa yang sudah mereka peroleh. Selain mahasiswa
memiliki pengalaman mengajar, para mahasiswa juga dapat bersosialisasi tentang
keberadaan STAKN itu sendiri. Mereka dapat berbagi mengenai visi dan misi STAKN
dan banyak hal lainnya.
Natonis juga menghimbau
kepada mahasiswanya untuk ikut mendukung program Pemerintah Kota maupun Pemprov
tentang lingkungan yang bersih dan hijau.
“Saya mengingatkan
kepada para mahasiswa untuk turut mensosialisasikan dan juga dapat memberi
contoh terutama terkait kebersihan lingkungan,” kata Natonis.
Natonis mengingatkan para
mahasiswa agar menjaga keharmonisan dan rasa persaudaraan baik antara dosen dan
mahasiswa, pegawai dan mahasiswa, pegawai dan dosen maupun pimpinan dengan
seluruh yang ada.
“Hanya dengan kekompakan
dan rasa persaudaraan itulah kita bisa buat sesuatu yang lebih besar, sebab
banyak perguruan tinggi yang hancur karena adanya kepentingan di dalam. Oleh
karenanya kita harus punya komitmen bersama untuk menjadikan STAKN Kupang sebagai kampus yang berkualitas dan berdaya
saing,” ajak Natonis.
Lebih lanjut, Natonis
mengatakan bahwa para mahasiswa yang turun ke sekolah bukan untuk mengajar saja
tetapi mereka dapat belajar dan menimba pengalaman dari kepala sekolah dan para
guru senior yang ada di sekolah. Kurang lebih tiga tahun belajar di kampus dan
dengan adanya kegiatan PPL ini mereka dapat belajar dengan masyarakat yang ada
di sekolah.
“Saya meminta agar para guru pamong yang ada di sekolah
dapat menerima dan membimbing mereka sebagai adik-adik karena yang paling
penting adalah mereka datang untuk belajar dan mereka juga bersedia untuk
dibimning oleh para guru pamong yang ada. Secara teori mereka bisa tetapi
praktek belum tentu sempurna. Maka dengan itu, saya berharap agar para guru
pamong dan kepala sekolah serta siswa yang ada untuk mendukung mereka,” pinta
Natonis.
Sementara itu, Ketua
Panitia PPL, Jerince I. Ginalia Foeh,
S.Pd. mengatakan bahwa jumlah mahasiswa
yang mengikuti kegitan PPL sebanyak 459
Mahasiswa yang terdiri dari 3 Program studi. Para peserta terdiri dari Program
Studi Pendidikan Agama Kristen sebanyak 413 orang, Program studi Musik Gereja
19 orang, dan Program Studi Pastoral Konseling 27 orang. Mereka akan ditempatkan di 70 sekolah
yakni 50 sekolah di Kota Kupang dan 20 sekolah di Kabupaten Kupang. Para
mahasiswa akan melakukan praktek mengajar di jenjang SD, SMP, SMA, dan juga SMTK baik swasta maupun
negeri.
Jerince mengatakan, PPL
ini akan dimulai pada tanggal 6 Februari 2019 hingga tangggal 6 Mei 2019. Ia
berharap agar kegiatan PPL pada tahun ini dapat berjalan dengan baik dan para
mahasiswa dapat melakukan praktek mengajar dengan baik.
0 Comments