Manggarai Barat,
Cakrawala NTT - Kemampuan dan keterampilan individu dalam berliterasi
perlu dibiasakan. Agar benar-benar
terampil berliterasi maka kegiatan pelatihan membaca dan menulis mesti
ditingkatkan terus-menerus pada masyarakat umumnya dan khususnya pada lembaga
pendidikan. Dalam hal ini, kompetisi
mutu guru sebagai tenaga pendidik perlu ditingkatkan dengan membangun kebiasaan
membaca dan menulis. Sama halnya juga bagi siswa-siswi menumbuhkan benih
literasi, membaca dan menulis perlu di bangun sejak dini.
Hal di atas disampaikan Kepala SMKN 1
Lembor Selatan Hortensia Herima, S.Pd. Menurut kepala sekolah berprestasi ini,
sebagian besar proses pendidikan yang unggul bergantung pada proses literasi yang sudah tertanam di
dalam diri, baik sebagai pendidik maupun peserta didik. Literasi sangat
mempengaruhi tingkah laku seseorang baik di lingkup sekolah maupun di masyarakat.
“Pepatah mengatakan Buku adalah Jendela
dunia. Kunci untuk membuka jendela pengetahuan adalah dengan membaca. Kalau
tidak membaca, tidak mungkin kita tahu
tentang sesuatu yang terjadi di sekitar kita. Pepatah tersebut mengingatkan
kita, betapa pentingnya menumbuhkan budaya membaca bagi kita dan itu salah satu
cara untuk belajar dan mengetahui segala
ilmu pengetahuan, menambah kreativitas dan juga membuka wawasan,” kata Herima.
Selanjutnya, ia mengajak peserta Workshop
Penulisan Karya Ilmiah untuk terus membaca, membaca, dan terus membaca demi
mewujudkan generasi emas 2050 dengan meningkatkan profesionalisme guru dan
siswa.
“Harus disadari bahwa literasi itu penting,”
tandas alumni FKIP Bahasa Inggris Unwira Kupang ini.
Gusty Rikarno selaku Pimpinan Umum
Media Pendidikan NTT mengatakan bahwa pergerakan tim Media Pendidikan Cakrawala
NTT telah menembus pelosok daerah se-Nusa Tenggara Timur mulai dari daratan Sumba,
Timor, Alor, dan saat ini masuk di daerah barat daratan Flores yakni wilayah Manggarai
Raya. Khusus untuk wilayah Kabupaten Manggarai, Cakrawala NTT sudah masuk dan
mengadakan MoU dengan beberapa sekolah seperti SMAN 1 Ruteng, SMAN 2 Pagal, SMAN
1 Ruteng Anam, dan SMKN 1 Lembor Selatan ini. Ia juga mengaku sangat tersanjung
karena para guru antusias menyambut kegiatan besar ini.
“UKG,
uji kompetensi guru kita NTT dan ujian nasional siswa itu tidak jauh berbeda.
Kita masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Saat ini, Propinsi NTT bukan
saja berada di zona merah tetapi terpuruk bahkan sampai pada zona hitam soal
prestasi dan kualitas. Untuk mengakarkan gerakan literasi ini, Cakrawala NTT
sebagai lembaga yang intens di bidang pendidikan harus ‘turun gunung’.
Bergerak, bersinergi, dan berkolaborasi untuk satu visi tunggal. Menyambut
generasi emas NTT 2050 dengan membangun budaya literasi,” ungkap Gusty.
Selain guru-guru, OSIS SMKN 1 Lembor Selatan juga mengikuti workshop penulisan karya
ilmiah ini. Para siswa diberikan pelatihan penulisan berita, jurnalistik,
pengelolaan majalah dinding, Public
Speaking dan diary oleh Ino Sengkang, S.Fil., salah satu formator Media Pendidikan Cakrawala NTT wilayah Manggarai
Raya.
“Budaya membaca dan menulis bagi siswa-siswi mesti dibiasakan sejak dini. Kegiatan
pelatihan ini bertujuan mengasah dan menumbuhkembangkan potensi, bakat, minat, dan kreativitas siswa-siswi. Dalam hal ini, OSIS sebagai
organisasi intra sekolah merupakan ruang pembelajaran bagi siswa-siswi untuk menuangkan segala ide dan
gagasan. Oleh karena itu, sebagai tunas muda, siswa-siswi wajib melatih diri untuk membaca dan
menulis,” ujar Ino.
Makrina Wea salah satu perwakilan kelas
XI jurusan Akomodasi Perhotelan mengaku bangga mendapat kesempatan untuk
mengikuti kegiatan ini.
“Saya
merasa senang, karena saya baru belajar menulis berita, jurnalistik, puisi, mendapat
materi mading, literasi kelas, diary, dan literasi digital. Dengan kegiatan ini
saya dilatih dan dibimbing sehingga saya bisa. Saya merasa
semangat untuk membaca dan menulis. Terima kasih untuk Media Pendidikan
Cakrawala NTT, Pak Gusty Rikarno dan Pak Ino Sengkang yang telah melatih dan
membimbing kami. Semoga Media Pendidikan Cakrawala NTT tetap jaya,” ungkap
Makrina.
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan peserta dari beberapa sekolah seperti SMAN
1 Lembor Selatan, SDI Lengkong Cepang, SDI Wae Tobo, SDK Reweng, dan SMAKN 1 Lembor Selatan sebagai penyelenggara. Kegiatan yang
berlangsung selama tiga hari ini, Senin (30/07) – Rabu (1/08), dimulai dengan
penyambutan secara adat yakni Kepok dan
pengalungan selendang Manggarai. (Ino/rz)
0 Comments