Kupang,
CakrawalaNTT.com - Jumat (8/6/18), bertempat di Sekolah PAUD Ebenheiser Matani telah
dilaksanakan prosesi pelepasan peserta didik sebanyak 51 orang. Dalam prosesi
pelepasan tersebut terpancar nuansa
kebudayaan yang masih sangat melekat, anak-anak
mengenakan pakaian adat dari masing-masing daerah. Selain itu, para peserta
didik pun dalam menyambut tamu undangan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Kupang beserta pengelola PAUD Ebenheiser Matani mengalungkan
selendang sebagai tanda terima kasih mereka.
Kadis Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Kupang yang diwakili oleh Penilik, Willem Y. Limahelu, dalam
sambutannya, memberikan apresiasi kepada para Bunda PAUD Ebenheiser Matani yang
telah membimbing anak-anak hingga pada akhirnya dapat dilepaskan guna melanjutkan
pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi yakni SD.
“Saya sangat
bersukacita melihat anak-anak ini karena kehadiran kami di sini disambut oleh
peserta didik dengan mengalungkan selendang kepada kami,ini merupakan pembentukan
karakter yang sangat yang luar biasa,”
ungkap Willem.
Terkait dengan
pemetaan dalam pelaksanaan program pembelajaran yang ada di PAUD Matani, Willem
mengatakan bahwa sangat baik. Ia berharap ke depannya dari pemetaan ini,
hasilnya akan dipersiapkan untuk masuk pada
akreditasi.
Willem menambahkan
bukan saja perguruan tinggi yang diakreditasi tetapi kelompok bermain dalam hal ini
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) juga
akan dilakukan hal yang sama yakni
akreditasi sekolah. Oleh karena itu, akan ada tim asesor yang akan melakukan
uji kelayakan terkait dengan akreditasi ini.
Ia menghimbau kepada
orang tua, guru, dan masyarakat untuk terus bergandeng tangan dalam mendorong
danmemberikan motivasi kepada anak-anak
untuk dapat melanjutkan studi mereka.
Timotius Nenobahan, perwakilan
orang tua murid dalam sambutannya mengucapkan limpah terima kasih dan apresiasi
yang setingginya bagi para bunda PAUD
Ebenheiser Matani yang dengan sabar mengajar, mendidik, dan membimbing
anak-anak mereka.
“Pada awalnya mereka tidak
bisa, sekarang menjadi bisa, ini merupakan hal yang luar biasa dan pada
akhirnya dapat dilepaskan dari PAUD untuk memasuki jenjang yang lebih tinggi yakni SD,” kata
Timotius.
Ia menjelaskan bahwa selama
ini kerja sama antara pihak sekolah dengan orang tua sangat baik. Ia pun
mengucapkan limpah terima kasih kepada guru-guru yang selama ini setia dalam membimbing
anak-anak baik dalam pengembangan ilmu
pengetahuan maupun pembentukkan karakter anak.
Kepala PAUD
Ebenheiser Matani, Dian Passoe, S.S. dalam sambutannya melepas 51 peserta
didiknya mengatakan bahwa keberadaan mereka merupakan buah dari kerjasama serta
dukungan semua pihak.
“Hingga saat ini kami
masih ada dan berdiri di sini dalam
membimbing dan mengajar anak-anak. Itu semua karena atas dukungan
dan kerja sama yang baik antara
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang, orang tua murid, pengelola
serta masyarakat, dan para guru pengajar
yang ada. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada semua pemerhati
pendidikan yang selama ini telah memberikan motivasi kepada kami guna membimbing dan mencerdaskan anak bangsa,” kata Dian.
Dian juga menerangkan
bahwa peserta didik yang ada di sekolahnya sebanyak 75 orang yang di bagi dalam
2 kategori. Kategori 1 terdiri dari anak berumur 3 hingga 4 tahun sedangkan kategori 2 berumur
5 hingga 6 tahun. Masing-masing kategori dibagi lagi dalam 2 kelas yang mana
setiap guru menangani 12 orang per kelas. Pada hari ini, 51 peserta didik dilepaskan
sedangkan 23 peserta akan naik tingkat ke kategori 2.
Dian juga menambahkan
bahwa setiap tahun dalam penerimaan peserta didik baru di sekolahnya jumlah
peserta semakin meningkat. Jumlah peserta yang baru selalu dibatasi dan disesuaikan
dengan jumlah ruangan serta tenaga pengajar. Hal ini dimaksudkan agar lebih
efektif dalam proses KBM. Untuk itu, sekolahnya membatasi penerimaan peserta maksimal
75 orang setiap tahunnya.
Lebih lanjut Dian
mengatakan bahwa selama ini proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Semua itu didukung oleh sarana dan pra sarana
yang ada. Menurutnya, tidak ada kendala dalam proses pelaksanaan KBM di
sekolahnya baik proses pembelajaran dikelas maupun outing class. (Lenzho/RZ)
0 Comments