Kupang,
CakrawalaNTT.com -
Selama tiga hari dua malam, Kamis (31/5) hingga Sabtu (2/6), delapan mahasiswa Program
Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP),
Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA) Kupang melakukan sosialisasi atau
kampanye sosial di SMP Negeri 1 Kupang Timur, Kabupaten Kupang. Kampanye sosial
ini diadakan sebagai bentuk keterlibatan mahasiswa secara langsung dalam
masyarakat.
Hal ini diungkapkan oleh Lucy Max, S.Sos., M.I.Kom., Dosen Mata Kuliah Pemasaran Sosial yang turut mendampingi mahasiswanya dalam Kampanye Sosial bertema ‘Pelajar Cerdas Tanpa Miras dan Bolos, untuk Masa Depan yang Cerah’ di sekolah tersebut. Kegiatan yang disatupadukan dengan Kegiatan Perkemahan Pramuka ini telah ditutup secara resmi oleh Kepala SMP Negeri 1 Kupang Timur, Star B. Udju Edo, S.Pd. M.M. Sabtu (2/6).
Star dalam sambutannya
menutup kegiatan mengungkapkan terima kasih kepada para mahasiswa dan dosen
pembimbing kegiatan atas materi-materi yang telah diberikan kepada siswa-siswi
di sekolahnya. Ia berharap agar kerja sama serupa ke depannya semakin baik lagi
dan diperbanyak.
Lucy Max dalam sambutannya
pada upacara penutupan kegiatan (Sabtu, 2/6) menyatakan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada
pihak sekolah yang telah berkenan menerima Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UNWIRA
melakukan kegiatan kampanye sosial. Ia pun menjelaskan bahwa tujuan dari keterlibatan
mereka yakni untuk membantu Keluarga Besar SMP Negeri 1 Kupang Timur melakukan
sesuatu dalam kegiatan Pramuka yang ada di SMP ini.
Kegiatan selama tiga
hari di SMP Negeri 1 ini merupakan kali pertama mahasiswanya dilibatkan dalam
kegiatan Pramuka. Dengan demikian, tentunya ada kekurangan selama
berlangsungnya kegiatan tersebut.
“Tentu ini proses
belajar dan mereka pun masih belajar. Saya yakin ada hal-hal yang tidak
berkenan, tidak sesuai dengan apa yang menjadi tradisi kepramukaan di sekolah ini.
Oleh karena itu, secara resmi saya menyampaikan permohonan maaf. Biarlah itu
menjadi proses pembelajaran bukan cuma untuk mahasiswa saya tetapi juga untuk
saya. Sejujurnya Ini pertama kali kami gabung dengan kegiatan Pramuka. Saya pun
belajar banyak hal sehingga harus minta bantuan pembina untuk mendampingi saya,
menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada,” ungkap Lucy.
Dalam kesempatan
terpisah, kepada Cakrawala NTT, Lucy menjelaskan bahwa kegiatan seperti ini rutin
dilakukan dan sudah dimulai sejak tahun 2013. Ini merupakan
langkah yang diambil untuk melibatkan mahasiswanya dalam masyarakat guna menemukan dan mengatasi persoalan.
“Kegiatan Sosialisasi
ini merupakan bagian dari Mata Kuliah Pemasaran Sosial dan sudah mulai kami lakukan sejak tahun 2013. Setiap
tahun kami adakan kegiatan serupa. Kami ke TTU, TTS, dan Kabupaten Kupang
paling sering,” jelas Lucy.
Kegiatan sosialasi ini
merupakan bagian dari Mata Kuliah Pemasaran Sosial. Hampir semua bidang mereka
geluti dan ini tergantung pada persoalan apa yang ditemukan oleh mahasiswa.
“Kegiatan sosialasi ini
merupakan bagian dari Mata Kuliah Pemasaran Sosial. Hampir semua bidang
digeluti, tergantung masalah yang ditemukan oleh mahasiswa. Prinsipnya mereka
temukan masalah, kemudian sendiri yang rancang lewat proposal yang saya pandu
ketat, untuk menyodorkan solusi atas persoalan tersebut,” kata Lucy.
Kegiatan seperti ini
juga sering melibatkan dinas-dinas terkait masalah yang dihadapi. Ia bercerita bagaimana mahasiswanya
pernah juga menggeluti persoalan mengenai hewan sehat.
“Kami pernah masuk pada
persoalan tentang hewan sehat. Kami beri pelatihan, masuk dengan staf ahli dari
dinas peternakan sebagai penyuluh. Di saat itu kami membujuk masyarakat untuk mulai peduli dan rupanya
kalau di sana persoalan besarnya adalah pakan. Kami merubah pandangan
masyarakat yang terlanjur percaya bahwa lepas saja hewan ternaknya di hutan dan
memperoleh makan sendiri. Dari situ masyarakat mulai lebih memperhatikan pakan
ternak,” cerita Lucy.
Selain beberapa bidang di atas, ia dan mahasiswanya
juga memberikan sosialisasi mengenai gerakan literasi, jurnalisme warga, dan bahaya
narkoba. Sosialisasi semacam ini dilakukan
setiap tahun.
“Kami juga
bersosialisasi tentang bahaya narkoba, gerakan literasi, dan jurnalisme warga. Sosialisasi semacam ini dilakukan setiap tahun.
Ini merupakan cara saya untuk membuat mahasiswa berhenti hanya baca buku atau
sekedar hafal buku/teori tetapi tidak tahu membuat itu menjadi berguna bagi
masyarakat, membantu masyarakat keluar dari permasalahan sosial,” papar Lucy.
Vinsensius A. Agung
Jangga, salah satu mahasiswa yang terlibat langsung dalam kegiatan ini, mengungkapkan
rasa syukurnya karena kegiatan kampanye tersebut berjalan baik sesuai dengan
apa yang diharapkannya. Ia mengaku bahwa kegiatan ini memberi nilai positif untuk
dirinya dan menjadi pengalaman berharga baginya dan rekan-rekannya.
“Saya bersyukur atas
apa yang baru saja kami lakukan dan puji Tuhan semua berjalan sesuai harapan. Kegiatan
ini memberi saya banyak nilai positif dan tentunya merupakan pengalaman
berharga bagi saya dan teman-teman saya. Kami berusaha sebaik mungkin untuk
bisa mengambil bagian dalam masyarakat. Kegiatan ini menambah pengalaman kami
untuk terlibat langsung dalam persoalan sosial masyarakat serta membantu mereka
keluar dari persoalan-persoalan tersebut. Memang ada kekurangan sana-sini dan
itu menjadi pembelajaran buat kami agar ke depannya lebih baik lagi,” ungkap mahasiswa
semester VI Prodi Ilmu Komunikasi yang biasa disapa Aleks. (Lenzho/Rezo)
0 Comments