Kafe
d’Umma Au 3b mungkin belum akrab di telinga banyak orang Sumba. Namun, bukan
tak mungkin kafe ini akan menjadi salah satu daya tarik di tengah meningkatnya
aktivitas manusia dengan teknologi mutakhir sebagai urat nadinya. Apa yang
ditawarkan kafe yang berlokasi di Simpang Tiga Laimanggi, Jln. Waingapu-Melolo,
Sumba Timur, ini?
Bila
kafe-kafe yang sekarang menjamur memberikan layanan wifi gratis bagi
pengunjungnya, tidak demikian dengan Kafe d’Umma Au 3b (baca: de uma au three bi).
Di kafe yang mulai beroperasi sejak 21 April 2017 ini, para pengunjung diberikan
kesempatan membaca buku-buku yang disediakan sang pemilik kafe tersebut, Imelda
Maramba. Ini merupakan cara Imel, begitu sapaan manisnya, mengintegrasikan
lahan ekonomi kreatifnya dengan budaya literasi, terutama budaya membaca, yang
sekarang semakin kencang dikampanyekan oleh pemerintah dan kelompok-kelompok
yang peduli pada pentingnya literasi bagi generasi muda.
Menu
yang tersedia di kafe ini umumnya mengandalkan menu-menu lokal, seperti nasi
jagung, kuah santan ikan kering, serta nasi ikan ulik. Yang terakhir ini
menjadi menu turun temurun keluarga yang menjadi menu andalan di Kafe d’Umma Au
3b. Juga ada makanan ringan dari umbi-umbian, pisang dan kacang-kacangan.
Untuk minuman tersedia kopi, teh, jus dan air kelapa muda. Semua menu ini tidak
akan menguras kantong karena harganya tergolong bersahabat. Satu porsi nasi
ikan ulik, misalnya, harganya Rp 10.000. Harga ini tentunya sudah
diperhitungkan secara ekonomi sehingga tidak memberatkan pengunjung sekaligus
memberi keuntungan bagi pemiliknya.
Lalu
dari mana datang ide untuk mendirikan Kafe d’Umma Au 3B ini? Menurut Imel,
setelah lulus dari SMAN 1 Rindi Umalulu, Sumba Timur, ia memutuskan untuk
mengadu nasib di Bali. Berbekal kemampuan bahasa Inggris yang mumpuni, ia
diterima sebuah organisasi sosial asal Australia, Building Beyond Borders
(BBB). Setelah beberapa tahun di pulau Dewata, ia diberi kesempatan oleh
organisasi tersebut untuk kembali ke kampung halamannya, Melolo, untuk
merealisasikan ide-ide kreatif membangun daerahnya. Di Melolo, atas bantuan
organisasi BBB dilakukan berbagai kegiatan sosial seperti memperbaiki rumah
warga yang tidak layak huni. Dalam perjalanan, terbersitlah di benaknya usaha
kafe yang dipadukan dengan pengembangan budaya literasi.
Dengan
berbagai daya, dan atas bantuan BBB, sejak 21 April lalu, Kafe d’Umma Au 3b
mulai beroperasi. Nama d’Umma Au 3b merupakan kombinasi bahasa Sumba dan
organisasi tempat ia bekerja. Umma Au dalam bahasa Sumba berarti dapur,
sedangkan 3b adalah singkatan untuk lembaga Building Beyond Borders (membangun
melampaui batas). Karena itu, d’Umma Au 3b, menurut Imel, berarti
dapur yang akan berbuat/membangun sesuatu melebihi batas.
Kini,
setelah tiga bulan lebih beroperasi, Kafe d’Umma Au 3b semakin banyak diminati.
Rata-rata per harinya pengunjung kafe ini mencapai puluhan orang. Ada yang
sekadar memesan kopi sambil menikmati buku tapi ada juga yang ingin
mengembalikan rasa tradisional pada lidahnya dengan memesan nasi ikan ulik. Tak
hanya menyajikan makanan dan bahan bacaan, anak bungsu dari tiga bersaudara
pasangan almarhum Matius Maramba dan Tamar Langgi Hau ini pun kerap terlibat
percakapan atau diskusi santai dengan pengunjungnya, entah tentang makanan yang
disajikan, bacaan yang ada, atau topik umum lainnya.
Impian
Imel dengan membuka Kafe d’Umma Au 3b adalah ingin mempromosikan pangan lokal
asal Sumba Timur sambil mengakarkan budaya literasi, terutama di kalangan
generasi muda. “Saya ingin memperkenalkan makanan khas daerah Sumba Timur
kepada para pendatang yang berkunjung di Sumba. Soalnya kalau kita ke daerah
lain, pasti ada tempat makan yang menjual makanan khas daerahnya, jadi saya
berpikir bagaimana kalau saya menjual makanan khas daerah saya, dan juga agar
di Melolo ada tempat nongkrong yang enak bersama teman-teman namun dalam sebuah
budaya yang akan sangat berguna bagi perkembangan masyarakat, yakni budaya
lietrasi,” tutur gadis yang juga menyukai travelling ini. (adj)
3 Comments
Bangga sekali
ReplyDeleteBangga sekali
ReplyDeletekapan2 mampir di cafe ini biar sekalian baca buku bacaan yang baru...
ReplyDelete