Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

PETRUS MANUK PENJABAT BUPATI LEMBATA

Lewoleba, Cakrawala NTT

Sinun Petrus Manuk
“Tugas dan kepercayaan ini bukan jadi beban bagi saya. Ada banyak orang di sekitar saya. Bukan saya sendiri yang kerja. Ini kan sistem. Tugas saya adalah menggerakkan sub sistem yang ada.”

Demikian diungkapkan Drs. Sinun Petrus Manuk usai dirinya diambil sumpah/janji serta dilantik sebagai Penjabat Bupati Lembata oleh Gubernur NTT, Kamis (25/8/2016) siang di Aula Kantor Bupati Lembata. Mantan Kepala Dinas Sosial Provinsi NTT ini pun mengungkapkan komitmennya untuk melaksanakan tugas serta kepercayaan yang diembannya.

Selanjutnya kepada masyarakat Lembata, dirinya berpesan agar bersama-sama menyatukan hati untuk membangun Lembata. Ia mengakui, tugas dan kepercayaan yang diberikan kepadanya merupakan kesempatan baginya untuk melakukan sesuatu bagi tanah leluhurnya.

“Terkait kehadiran saya, saya mohon dukungan semua masyarakat Lembata. Semua lapisan, tidak hanya DPRD, tetapi semua, sesuai dengan tugas masing-masing. Waktu saya singkat tujuh bulan, tapi saya ingin melakukan sesuatu untuk tanah leluhur saya. Mari, bergerak menuju satu tujuan, yakni Lembata yang lebih baik ke depan,” tutur Petrus Manuk.

Pelantikan Drs. Sinun Petrus Manuk sebagai Penjabat Bupati Lembata dilakukan berdasarkan SK Menteri Dalam Negeri RI Nomor 131. 53-6223 tahun 2016 tentang Pengangkatan Penjabat Bupati Lembata. SK mendagri yang ditandatangani pada tanggal 23 Agustus 2016 tersebut dikeluarkan mengingat jabatan Bupati dan Wakil Bupati Lembata periode 2011 – 2016 yang berakhir pada tanggal 25 Agustus 2016.

Dalam sambutannya, Gubernur Lebu Raya menekankan beberapa hal penting, di antaranya soal kemitraan antara pemerintah daerah dengan DPRD. Menurutnya, sejumlah pekerjaan rumah seperti laporan keuangan daerah yang belum diserahkan ke PBK untuk diaudit membutuhkan komunikasi yang baik antara pemerintah dengan DPRD.

Lebih lanjut Lebu Raya mengingatkan penjabat bupati yang baru dilantik untuk mengutamakan etika pemerintahan. Sebagai contoh, kata Lebu Raya, mutasi pegawai di lingkup pemerintahan harus dilakukan sesuai aturan yang berlaku, bukan atas dasar kepentingan pihak tertentu. Hal ini penting diperhatikan agar orang bisa bekerja dengan nyaman dan pikiran jernih untuk kepentingan rakyat daerah ini.

Gubernur juga menyentil beberapa hal yang seyogyanya menjadi pokok perhatian bagi penjabat bupati yang baru dilantik. Pertama, Hari Nusantara Nasional yang akan dilaksanakan tanggal 13 Desember 2016 di Lembata. Menurutnya, persiapan harus segera dilakukan mengingat untuk pertama kalinya Lembata menjadi tuan rumah kegiatan berskala nasional. Kedua, soal dana desa yang perlu dikawal penggunaannya.

“Jaga supaya aparatur desa bisa olah secara baik dana itu. Penjabat harus turun ke desa. Buat program yang melibatkan masyarakat. Semangat gotong rotong mesti menjadi yang utama. Lembata tidak boleh terus dikatakan sebagai daerah tertinggal,” kata Lebu Raya. (Robert Fahik)

Post a Comment

0 Comments