Ibu apa salahku, sampai ibu tega membuangku
Ibu, aku
hanya ingin ibu tahu bahwa aku sangat ingin tinggal bersamamu.
Aku tidak ingin berpisah….
Ibu, aku sangat ingin mengatakan aku
sayang Ibu dan papa,
walaupun aku belum dapat berkata dan
mengerti,
biarlah aku sendiri yang merasakan sakitnya
diperlakukan seperti ini,
asal jangan Ibu
asal jangan Papa
asal jangan Papa
(Yupiter
Loinati)
Oelamasi, Cakrawala NTT
Anak merupakan
anugerah terindah yang diberikan oleh Tuhan. Di dalam dirinya,
mengalir darah ayah dan ibu. Kelak ketika ayah dan ibu telah tiada, anaklah
yang menjadi pengganti ayah dan ibunya serta menjadi pewaris keturunan yang sah
dari kedua orang tuanya. Hubungan darah dan sejuta alasan lain seperti inilah
yang menyebabkan ada begitu banyak pasangan suami-istri yang bermimpi untuk
memiliki anak.
Namun, tampaknya mimpi semua pasangan suami-istri untuk
memiliki buah hati tidak berlaku pada Maria Sesilia
Nahak (MNS) bersama kekasihnya Engelbertus Bau (EB), pasalnya
kedua mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi Kota Kupang ini tega membuang bayi yang baru dilahirkan, Kamis (30/6/16). Perbuatan pasangan muda-mudi ini terbilang cukup tragis, sebab MNS yang adalah ibu kandung korban tega membungkus bayinya di dalam kantong plastik berwarna hijau, kemudian mengendarai motor bersama EN menuju Amarasi Barat. Tepat di kampung Toobaun, kedua pasangan ini membuang bayi mereka ke dalam hutan.
kedua mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi Kota Kupang ini tega membuang bayi yang baru dilahirkan, Kamis (30/6/16). Perbuatan pasangan muda-mudi ini terbilang cukup tragis, sebab MNS yang adalah ibu kandung korban tega membungkus bayinya di dalam kantong plastik berwarna hijau, kemudian mengendarai motor bersama EN menuju Amarasi Barat. Tepat di kampung Toobaun, kedua pasangan ini membuang bayi mereka ke dalam hutan.
Untunglah Sang pencipta dan pemelihara
kehidupan ini masih menjaga
bayi tersebut,
sehingga nyawa bayi tak berdosa ini
masih bisa selamat. Apolonaris Kusuma, warga Baun yang menemukan
bayi malang tersebut
langsung membawanya
ke rumah serta merawat bayi
tersebut. Saat ditemukan, kondisi bayi sudah membiru blau, nyaris
tewas jika tidak cepat ditemukan. Kusuma
pun langsung melaporkan penemuan bayi tersebut
ke pihak yang berwajib.
Kapolres
Kupang, AKBP Adjie Indra Dwiatma, saat Jumpa Pers di ruang kerja polres kupang, Kamis (30/06/16) menuturkan bahwa
kedua pelaku masih berstatus sebagai
mahasiswa di salah
satu Perguruan Tinggi. “Selama ini mereka
pacaran dan melakukan hubungan intim, hingga akhirnya MNS mengandung.
Karena malu dan takut dengan orang tua,
maka mereka memberanikan diri untuk membuang anak yang tidak bersalah ini,” tutur Dwiatma. (Yupiter
Loinati)
![]() |
MNS dan EB, pelaku pembuangan bayi saat jumpa pers, Kamis (30/06/16) |
![]() |
Barang bukti yang diperlihatkan oleh AKBP Adjie Indra Dwiatma, saat Jumpa Pers di ruang kerja polres kupang, Kamis (30/06/16) |
0 Comments