Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

Kepala BGTK NTT Tekankan Pentingnya Peran Guru sebagai Teladan dan Pelopor Peningkatan Literasi

Pose bersama. 


Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Kepala Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Dr. Teguh Rahayu Slamet, M.Si., menekankan pentingnya peran guru sebagai teladan dan pelopor peningkatan literasi di lingkungan pendidikan. Hal tersebut disampaikannya dalam Kegiatan “Peningkatan Kompetensi Literasi Numerasi Guru Kabupaten Kupang” di Chrysant Hotel & Resto Baumata, Kupang, Rabu (5/11/2025).

 

“Guru harus menjadi motivator, teladan, dan pelopor peningkatan literasi sehingga bisa membangun dan menularkan literasi dengan maksimal bagi lingkungan pendidikan,” ungkapnya di hadapan para guru.

 

Teguh menerangkan, saat ini, literasi dan numerasi menjadi perhatian serius di tengah upaya peningkatan mutu pendidikan. Literasi, menurutnya, merupakan kemampuan memahami dan menganalisis informasi dan kondisi sekitar secara kritis dan kreatif untuk menyelesaikan persoalan tertentu. Kemampuan ini bisa berkembang apabila diasah secara praktis melalui kegiatan membaca dan menulis. Namun, di lingkungan pendidikan, sambung Teguh, minat membaca dan menulis, baik di kalangan guru maupun peserta didik, masih tergolong rendah.

 

“Tingkat literasi kita memang masih rendah. Akibatnya, pencapaian mutu pendidikan kita belum maksimal,” tambah Teguh.



Untuk itu, Teguh mendorong para guru agar selalu meningkatkan kompetensi literasi numerasi dengan baik dan berkelanjutan sehingga bisa berdampak bagi peningkatan mutu pendidikan. Ia mengapresiasi kegiatan peningkatan kompetensi literasi numerasi bagi guru yang diinisiasi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT tersebut.

 

“Kegiatan ini patut diapresiasi sebagai langkah strategis dalam rangka penguatan literasi numerasi di sekolah,” tukasnya.

 

Teguh menambahkan, output dan outcome dari kegiatan tersebut harus membias pada peserta didik dan berdampak pada pembelajaran. Untuk itu, ia berharap, literasi dan numerasi harus terintegrasi dalam proses pembelajaran. Selain itu, sambung Teguh, literasi harus bertransformasi menjadi kebiasaan dan budaya melalui produk dan aksi nyata, misalnya menghasilkan tulisan, pemanfaatan ruang diskusi, dan optimalisasi komunitas literasi.

 

“Semoga melalui kegiatan ini, kita bisa saling mendukung dan berkolaborasi dalam meningkatkan literasi numerasi di lingkungan pendidikan,” pungkasnya.



Untuk diketahui, kegiatan tersebut diikuti oleh empat puluh guru yang berasal dari SMA/SMK se-Kabupaten Kupang. Mereka dibekali dan didampingi secara intens oleh para narasumber yang berasal dari kalangan praktisi dan akademisi. Melalui kegiatan tersebut, para guru diharapkan dapat meningkatkan kompetensi literasi numerasi dengan baik sehingga berdampak bagi peningkatan mutu pembelajaran/pendidikan. (Mario/MDj/red)

Post a Comment

0 Comments