![]() |
Korwas SMA/SMK dan SLB Kabupaten Sumba Barat saat membuka kegiatan di SMAS Katolik Sint Pieter Waikabubak. |
Sumba Barat, CAKRAWALANTT.COM - Kelompok Guru Sekolah Menengah Atas Swasta (SMAS)
Katolik Sint Pieter Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, mengikuti kegiatan
workshop penulisan esai ilmiah selama dua hari, yakni Senin-Selasa
(16-17/6/2025). Kegiatan yang didukung oleh Yayasan Rumah Literasi Cakrawala
tersebut dibuka secara resmi oleh Koordinator Pengawas (Korwas) SMA/SMK dan SLB
Kabupaten Sumba Barat, Adriana Martha D. Ngongo, S.Pd., M.Pd.K., Senin
(16/6/2025).
Dalam sambutannya, Adriana mengapresiasi inisiatif
sekolah yang telah menyelenggarakan kegiatan tersebut. Menurutnya, workshop
penulisan esai ilmiah merupakan salah satu upaya penguatan literasi di kalangan
guru, apalagi menyangkut pengalaman pembelajaran.
“Saya sangat mendukung dan mengapresiasi inisiatif
baik ini. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya penguatan literasi (menulis)
di kalangan guru,” ujarnya di hadapan para guru.
Ia mengatakan, menulis memang bukan kegiatan yang
mudah dilakukan. Namun, sambung Adriana, kegiatan menulis akan terasa mudah
apabila setiap orang membiasakan diri untuk melakukannya. Di samping itu, ia
menambahkan, kegiatan menulis memiliki banyak manfaat, terutama bagi
pengembangan kompetensi dan profesionalisme guru.
“Kegiatan menulis yang bermuara pada karya sangat
bermanfaat bagi guru, terutama bagi pengembangan kompetensi dan
profesionalismenya,” tukasnya.
Untuk itu, melalui kegiatan tersebut, Adriana berharap
agar para guru bisa mengasah kemampuan menulisnya dengan maksimal sehingga
berdampak dan terus berlanjut, khususnya dalam kegiatan pembelajaran.
“Jadi, nantinya, kegiatan ini tidak hanya mendorong
Bapak dan Ibu untuk menghasilkan karya, tetapi juga bisa berdampak dan terus
berlanjut,” tegasnya.
Masuk dalam Program Sekolah Menulis
Cakrawala NTT
Sementara itu, Direktur Yayasan Rumah Literasi
Cakrawala, Gusty Rikarno, menyampaikan terima kasih kepada pihak sekolah yang
telah membangun kerja sama dalam mendukung penguatan literasi di kalangan guru.
Ia menjelaskan, kegiatan workshop penulisan esai ilmiah
tersebut berfokus pada tema utama, yakni “Pengalaman Pembelajaran”. Para guru,
sambungnya, akan dibimbing untuk menulis pengalaman mengajarnya sesuai teknik
dan alur penulisan yang diberikan. Proses bimbingan tersebut, terang Gusty,
akan berlangsung selama tiga bulan secara hybrid,
yakni dua hari pertama secara tatap muka dan sisanya secara daring melalui zoom
meeting.
“Para guru akan didampingi selama tiga bulan lamanya
dan berfokus pada penulisan esai ilmiah berbasis pengalaman pembelajaran,”
ujarnya.
Gusty menambahkan, muara akhir dari Program Sekolah Menulis Cakrawala NTT adalah penerbitan buku elektronik (e-book) ber-ISBN. Maka dari itu, ia berharap agar para guru bisa konsisten mengikuti proses pendampingan demi memperoleh hasil yang optimal.
Pantauan media, kegiatan tersebut diawali dengan survei literasi dan pre-test awal. Setelah itu, para guru diberikan materi terkait teknik dan alur penulisan esai ilmiah serta memperoleh pendampingan bersama tim pengajar. (MDj/red)
0 Comments