Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

MKKS SMA/SLB se-Kabupaten Belu Hidupkan Kembali MGMP

Ketua MKKS SMA/SLB Kabupaten Belu dan Korwas SMA/SMK dan SLB Kabupaten Belu saat pembukaan kegiatan.


Belu, CAKRAWALANTT.COM - Guna menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan formal, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Tingkat SMA/SLB se-Kabupaten Belu mengukuhkan Pengurus Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Tingkat Kabupaten Belu di  Aula SMA Swasta St. Angela Atambua, Sabtu (8/2/2025).

 

Kegiatan tersebut diikuti oleh 214 utusan guru dari 13 mata pelajaran pada beberapa sekolah yang dikoordinir langsung oleh para Kepala SMA/SLB. Pada kesempatan tersebut, mereka juga berpartisipasi untuk menyusun program-program strategis yang mulai dijalankan pada awal tahun 2025.

 

Koordinator Pengawas (Korwas) SMA/SMK dan SLB Kabupaten Belu, Margaritha S. J. Sabuna, menekankan pentingnya revitalisasi MGMP sebagai upaya peningkatan mutu sekolah. Menurutnya, MGMP merupakan wadah pembinaan profesionalisme guru, sehingga patut didukung dan diberdayakan.



Ia mengapresiasi inisiatif MKKS SMA/SLB Kabupaten Belu untuk kembali menghidupkan dan memberdayakan MGMP.

 

“Saya sangat mengapresiasi inisiatif ini. Yang menjadi tantangan kita adalah bagaimana beradaptasi dengan kurikulum yang baru dan metode pembelajaran yang tepat,” tukasnya.

 

Sabuna menguraikan, dalam Kurikulum 2013, pembelajaran konvensional masih mewarnai kegiatan belajar dan mengajar di dalam kelas. Namun, dalam Kurikulum Merdeka, lanjutnya, pembelajaran sudah menggunakan konsep 5M, yakni mengamati, menanya, mengumpulkan, mengasosiasi, dan mengomunikasikan.

 

“Ada 5M dalam Kurikulum Merdeka. Inilah pendekatan scientific,” ujarnya.




Sabrina berharap, dengan diberdayakannya MGMP, para guru bisa saling berbagi praktik baik terkait model pembelajaran yang lebih inovatif, khususnya yang berkaitan dengan pendekatan deep learning.

 

Sedangkan, Ketua MKKS SMA/SLB Kabupaten Belu, Godfridus Zufri Ngampu, dalam sambutannya, mengajak para guru mata pelajaran untuk mulai menciptakan transformasi pembelajaran dan saling berbagi praktik baik guna meningkatkan mutu pembelajaran.

 

“MGMP ini sangat berguna bagi peningkatan mutu pendidikan formal, khususnya pembelajaran di kelas. MGMP bisa menjadi wadah untuk saling belajar, membantu, dan bekerja sama di antara para guru,” tambahnya.



Ia berharap, MGMP turut menjadi wadah pengembangan kompetensi guru dengan berbagai kegiatan-kegiatan positif, seperti pelatihan, seminar, workshop, dan sebagainya yang berkaitan dengan mutu guru mata pelajaran. (Eustachius Mali/MDj/red)


Post a Comment

0 Comments