Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

Dosen dan Mahasiswa Fakultas Teknik Unwira Bantu Warga Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi



Flores Timur, CAKRAWALANTT.COM - Delapan dosen dan 134 mahasiswa Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira), mengunjungi warga pengungsi terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Kegiatan yang dilakukan kurang lebih satu minggu ini merupakan bagian dari KKN Tematik Fakultas Teknik dengan tema “Mitigasi dan Inovasi: Membangun Ketahanan dan Kesiapsiagaan Bencana”.

 

Rombongan Fakultas Teknik berangkat dari Kupang pada Minggu (1/12/2024) dan sampai di lokasi pengungsian pada Senin pagi (2/12/2024).

 

Dosen Program Studi Arsitektur sekaligus ketua KKN Tematik, Ir. Robertus Mas Rayawulan, ST., MT., mengatakan bahwa tujuan kegiatan ini adalah mengaplikasikan Tridarma Perguruan Tinggi dalam praktik kerja nyata membantu pemerintah dan masyarakat yang terdampak bencana Erupsi Gunung Lewotobi, antara lain berupa trauma healing, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

 

"Yang akan dilakukan di lokasi adalah riset tentang kerawanan, kerentanan serta kapasitas bencana yang meliputi identifikasi tentang tingkat kerusakan infrastruktur jalan, fasilitas umum, rumah-rumah penduduk, dan riset tentang daerah rawan, dalam arti sejauh mana lontaran bom lava, kerikil dan abu vulkanik dari puncak. Itulah yang kita data untuk mengetahui daerah yang rawan terkena debu maupun bom lava," terang Robert Raya Wulan di posko pengungsian Ile Gerong.

 

Ketua Ikatan Arsitek Indonesia NTT itu menambahkan, mereka juga meriset kondisi warga yang bertahan di lokasi pengungsian tentang sejauh mana warga terdampak yang berada di pengungsian diperlakukan dan dilayani, termasuk apakah warga terdampak bersedia untuk direlokasi.

 

“Kami harus mendapatkan persepsi dari masyarakat pengungsi. Kami juga akan melakukan pengabdian masyarakat. Artinya, mahasiswa akan ditempatkan di enam posko. Mereka akan bantu di dapur umum, bantu melayani logistik, bantu membersihkan sampah, dan melihat kondisi di pos penghunian mandiri," jelasnya.

 

Sejauh ini, lanjutnya, pelayanan di posko pengungsian cukup bagus. Bantuan tersalurkan, pelayanan makan minum tersedia, air untuk kebutuhan lain tersedia.

 

“Untuk yang mengungsi secara mandiri, akan dilayani air jika ada fiber di rumah-rumah warga," tambahnya.

 

Rombongan Fakultas Teknik juga memberikan sejumlah bantuan kepada warga pengungsi.

 

"Kami bekerja sama dengan Ikatan Arsitek Indonesia, menyumbang beberapa barang, di antaranya handuk, kasur, bantal, kelengkapan mandi, susu, dan bebebapa kebutuhan MCK lainnya," ungkapnya.



Ada sejumlah target yang direncanakan oleh Fakultas Teknik, terutama jurnal penelitian dan pengabdian.

 

"Semua peserta dalam kelompok-kelompok riset itu menghasilkan jurnal penelitian tentang tingkat kerusakan infrastruktur, kerawanan dan kerentanan, serta kapasitas dalam menghadapi bencana. Juga ada jurnal pengabdian masyarakat, yaitu sejauh mana kenyamanan yang didapat warga pengungsi. Terutama trauma healing," kata Robert.

 

Fakultas Teknik Unwira juga bekerja sama dengan LSM-LSM yang ada untuk melakukan trauma healing, yaitu mengajak anak-anak bermain, mewarnai, dan lain-lain.

 

"Ada jadwal yang sudah ditetapkan di posko, kami akan menyesuaikan," pungkasnya. (MDj/red)


Post a Comment

0 Comments