Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

Dinas PK Provinsi NTT Apresiasi Penyelenggaraan Workshop Penulisan Praktik Baik bagi Kepala Sekolah dan Guru

 

Kabid Dikmen pada Dinas PK Provinsi NTT, Ayub Sanam, saat memberikan arahan sekaligus membuka kegiatan di Hotel Neo Aston, Kota Kupang, Selasa (2/4/2024).


Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (PK) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan “Workshop Penulisan Buku Antologi Praktik Baik Program Sekolah Penggerak Angkatan 1, 2, dan 3 bagi Kepala Sekolah/Guru” di Hotel Neo Aston, Kota Kupang. Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi NTT dan berlangsung selama 4 hari, yakni Selasa-Jumat (2-5/4/2024).

 

Kepala Dinas PK Provinsi NTT yang diwakili oleh Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen), Ayub Sanam, mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung kegiatan positif tersebut. Menurutnya, hal itu juga dapat berimbas pada penguatan aspek literasi di kalangan guru.

 

“Kita tentunya harus berbangga karena para guru bisa menulis praktik baik dan membagikannya kepada orang lain lewat tulisan. Ini merupakan bagian dari upaya peningkatan literasi di kalangan guru,” ujarnya, Selasa (2/4/2024).



Ayub menjelaskan, saat ini, persoalan rapor mutu pendidikan masih menjadi perhatian yang serius, terutama di bidang literasi. Apalagi, dewasa ini, tambahnya, budaya literasi mulai mengalami pergeseran, terutama pada kebiasaan membaca dan menulis.

 

“Bicara soal rapor pendidikan berarti kita bicara soal literasi, numerasi, dan karakter. Pemenuhan semuanya harus seimbang. Pada konteks ini, literasi tentu menjadi perhatian kita,” tukasnya.


Pose bersama.

Guru sebagai Penggerak Literasi

 

Lebih lanjut, Ayub mengajak para guru dan kepala sekolah untuk berani menjadi penggerak literasi, terutama di lingkungan pendidikan (sekolah). Salah satunya, sambung Ayub, adalah dengan melakukan terobosan-terobosan yang kreatif dan inovatif di setiap proses pembelajaran. Terobosan-terobosan itu, ungkapnya, bisa menjadi praktik baik.

 

“Guru harus menjadi penggerak literasi. Makanya, guru harus kreatif dan inovatif sehingga anak-anak bisa turut berkembang, utamanya di bidang literasi,” ujarnya.

 

Untuk itu, Ayub mendorong para guru dan kepala sekolah untuk dapat menarasikan semua aksi nyata atau praktik baik yang sudah dilakukan di setiap satuan pendidikan agar bisa dibaca dan diikuti oleh pendidik-pendidik lainnya. Salah satunya, sambung Ayub, dengan menerbitkan buku antologi praktik baik yang ditulis oleh para guru dan kepala sekolah.



“Praktik baik itu harus dinarasikan ke dalam tulisan. Namun, tulisan itu harus dibaca oleh banyak orang, sehingga saya sangat mengharapkan agar buku antologi praktik baik yang akan dibuat ini bisa berhasil diterbitkan,” tambahnya.

 

Di akhir arahannya, Ayub mengajak para guru dan kepala sekolah yang terlibat dalam kegiatan tersebut untuk bisa saling berkolaborasi dan berbagi praktik baik, sehingga bisa berimbas pada peningkatan mutu pendidikan. (MDj/red)


Post a Comment

0 Comments