Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

Belajar Matematika Lebih Menyenangkan dengan Bermain Kuis

Oleh : Humaira Hardiyanti Syah, S.Pd.

(Guru Matematika di SMP Negeri 14 Kota Kupang)

 


CAKRAWALANTT.COM - Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tengah berlangsung tanpa batas. Semua lini kehidupan masyarakat terus mengalami perubahan yang tidak terbendung. Tidak jarang, banyak persoalan yang timbul di tengah kuatnya perkembangan dan kemajuan zaman. Masyarakat dituntut untuk beradapsi dan mampu menyelesaikan setiap persoalan secara kritis, analitis, dan inovatif. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan perhitungan matematis.

 

Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat tidak luput dari penggunaan dan perhitungan matematis. Matematika, sebagai pengetahuan dan ilmu, dapat membantu dan memudahkan setiap aktivitas masyarakat, salah satunya adalah proses jual-beli. Untuk itu, setiap individu wajib mempelajari dan menguasai matematika agar dapat menyelesaikan setiap persoalan secara kritis, analitis, dan inovatif.

 

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari dalam proses pendidikan formal, baik dari jenjang dasar, menengah, maupun perguruan tinggi. Menurut Wahyudi dan Kriswandani (2013), matematika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari konsep-konsep abstrak yang disusun dengan menggunakan simbol dan bahasa yang eksak, cermat, serta terbebas dari emosi. Matematika memiliki objek kajian yang abstrak dan memerlukan penalaran dalam mempelajarinya, serta aplikasinya di dunia nyata.

 

Dalam konteks pembelajaran matematika di jenjang pendidikan menengah, peserta didik diharapkan dapat memahami konsep-konsep dan materi dasar terkait matematika. Peserta didik juga harus mampu mengaplikasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu berperan untuk membantu peserta didik dalam memecahkan setiap persoalan yang membutuhkan penyelesaian berbasis perhitungan.

 

Namun, pada kenyataannya, matematika masih dianggap sebagai salah satu mata pelajaran yang sulit dan tidak disukai oleh banyak peserta didik. Di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 14 Kota Kupang, terkhususnya di kelas VIII, terdapat beberapa peserta didik yang sulit memahami dan menyelesaikan soal-soal matematika. Sesuai data, dari 30 peserta didik di kelas VIII, terdapat 18 orang yang mengalami persoalan dalam pembelajaran matematika.

 

Persoalan tersebut disebabkan oleh rendahnya tingkat pemahaman peserta didik terhadap matematika yang seyogyanya membutuhkan penalaran yang baik. Hal itu secara tidak langsung menyebabkan peserta didik kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Selain itu, motivasi belajar yang rendah, gaya belajar yang tidak sesuai dengan kondisi pembelajaran, dan metode mengajar yang monoton turut memengaruhi tingkat pemahaman dan minat belajar peserta didik.

 

Untuk mengatasi persoalan di atas, Penulis, selaku guru pengampu mata pelajaran matematika, menerapkan metode kuis dalam pembelajaran matematika. Kuis merupakan serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan, dan bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Subana, 2005). Kuis biasanya berisi pertanyaan singkat dan penyampaiannya bersifat spontan, kartu soal, ataupun pertanyaan rebutan yang dapat memacu keaktifan peserta didik.

 

Penerapan metode kuis dalam pembelajaran matematika dapat memotivasi peserta didik agar lebih mudah mengingat materi serta berkesempatan untuk mengembangkan diri, kemampuan, dan keberanian. Selain itu, metode kuis dalam pembelajaran bisa berdampak baik saat peserta didik mengerjakan asesmen yang diberikan, sehingga tujuan pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik.

 

Dalam praktiknya, Penulis selalu memulai pembelajaran matematika dengan kuis perkalian. Peserta didik yang menjawab dengan benar akan diberikan poin berupa bintang pada daftar nilai, di mana satu bintang bernilai 10. Sebaliknya, apabila ada yang salah menjawab, maka akan mendapatkan hukuman berupa coretan spidol di bagian wajah. Coretan tersebut tidak boleh dihapus selama kegiatan belajar dan mengajar berlangsung. Di sini, peserta didik diarahkan untuk mempelajari materi matematika sambil bermain kuis, sehingga pembelajaran terkesan menyenangkan.

 

Seusai menerapkan metode kuis pada awal pembelajaran, Penulis menemukan perubahan yang cukup positif, di mana para peserta didik mulai menghafal dan memahami perkalian. Lebih lanjut, Penulis menerapkan metode kuis pada materi Persamaan Garis Lurus. Pada awalnya, para peserta didik diberikan beberapa pertanyaan pemantik terkait materi yang akan dipelajari. Mereka duduk dalam formasi kelompok dan dibagikan materi pembelajaran. Kemudian, mereka diarahkan untuk mengerjakan latihan pada Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) secara berkelompok dengan baik.

 

Setelah menyelesaikan soal pada LKPD, para peserta didik akan membahas hasil pekerjaan tersebut bersama Penulis. Hasil tersebut kemudian dikumpulkan kembali. Lalu, mereka dipersiapkan untuk menjawab kuis yang akan diberikan. Kuis pun dimulai dengan permainan (game) singkat berupa benda irama, perkalian, tepuk, dan spin.

 

Selanjutnya, para peserta didik diminta untuk menjawab setiap pertanyaan yang diberikan. Jawaban yang diberikan akan dinilai dan diberikan apresiasi ataupun sanksi serupa dengan permainan kuis di awal pembelajaran sebelumnya. Di akhir pembelajaran, peserta didik diminta untuk menyampaikan kesimpulan dari materi yang telah dipelajari dan kemudian melakukan refleksi.

 

Setelah menerapkan metode kuis pada pembelajaran matematika, Penulis menemukan adanya perubahan yang positif di kalangan peserta didik, terkhususnya pada 18 peserta didik yang sebelumnya mengalami kesulitan dalam belajar. Mereka dapat memahami materi dan menyelesaikan setiap soal matematika yang diberikan dengan baik. Mereka menjadi lebih aktif dan rutin memberikan umpan balik. Bahkan, pada setiap akhir pembelajaran, mereka selalu menginginkan adanya metode kuis. Selain itu, pembelajaran juga dapat berlangsung secara aktif, efektif, dan menyenangkan.

 

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode kuis pada pembelajaran, terkhususnya matematika, sangat baik dan bermanfaat. Metode kuis dapat menunjang terciptanya pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan kondisi peserta didik. Namun, untuk menerapkan metode ini, diperlukan suasana kelas yang interaktif, komunikatif, dan kooperatif antara guru dan peserta didik. Semua itu, pada akhirnya, akan mendukung terwujudkan hasil dan tujuan pembelajaran yang diharapkan. (MDj/red)


Post a Comment

0 Comments