Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

Cegah Perundungan Dunia Maya, Dinas P3A TTS Gelar Sosialisasi bagi Peserta Didik SMAN 1 Soe

 

Pose bersama.


TTS, CAKRAWALANTT.COM - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) menggelar kegiatan Sosialisasi tentang Perundungan Dunia Maya bagi peserta didik Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Soe, Rabu (15/11/2023), di aula sekolah setempat.

 

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan mengusung tema Bangunlah Jiwa dan Raganya serta subtema Cegah Perundungan Dunia Maya. Sosialisasi itu menjadi wujud Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).

 

Ketika dikonfirmasi media ini, Kepala SMA Negeri 1 Soe, Rovis Selan, menuturkan, pihak sekolah menghadirkan narasumber dari Dinas P3A Kabupaten TTS, terkhususnya Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), untuk menyampaikan materi terkait dampak perkembangan teknologi.

 

“Mereka menyampaikan hal-hal positif dan negatif yang timbul dari perkembangan teknologi. Dari situ, para peserta didik diberitahukan terkait dampak negatif yang sering muncul, seperti perudungan melalui dunia maya, sehingga dapat dihindari dan dicegah, sebab hal itu sudah berurusan dengan hukum,” ungkapnya.

 

Ia juga memberikan apresiasi kepada semua pihak, terutama Wakil Kepala SMA Negeri 1 Soe Bidang Kurikulum beserta Tim P5, yang telah merancang kegiatan tersebut dengan baik. Melalui kegiatan sosialisasi tersebut, harap Rovis, kasus perundungan di lingkungan sekolah bisa dicegah dan bahkan dihilangkan.



Sementara itu, Kepala Bidang PPA, Dinas P3A Kabupaten TTS, Andy Kalumbang, menyampaikan terima kasih kepada SMA Negeri 1 Soe yang telah mendukung penyelenggaraan sosialisasi tersebut. Materi sosialisasi yang disampaikan, ungkap Andy, sangat penting bagi para peserta didik.

 

“Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan mampu mendorong peserta didik untuk berani mencegah tindakan perundungan dan bahkan harus melaporkan ke pihak-pihak berwenang, seperti Dinas P3A, sehingga dapat diberikan pendampingan kepada korban secara utuh,” tegasnya.

 

Andy menambahkan, untuk mengoptimalkan upaya pencegahan perundungan di lingkungan pendidikan, maka diperlukan kolaborasi bersama semua pihak. (Albert Baunsele/MDj/red)


Post a Comment

0 Comments