(Foto: Ilustrasi kebersamaan Ayah dan anak perempuannya) |
Oleh: Efron Datman Fsf
Kepada Ayah,
Dari perempuan yang aku cintai sepenuh hati.
Terima kasih sudah
menjadi ayah yang luar biasa untuk putrimu.
Sejak pertama kali
aku memilihnya, aku paham bahwa aku sedang menempuh jalan serius untuk hidupku.
Semua berawal dengan sederhana. Namun, setelah menjalani dengannya aku paham, dia
adalah perempuan yang ingin kujadikan pendamping hidupku selamanya. Putrimulah
yang akhirnya menjadi pelabuhan hatiku. Semakin hari berlalu, semakin dalam
perasaan itu. Aku merasa takut kehilangannya. Aku membutuhkannya seperti aku
membutuhkan udara. Mungkin terdengar berlebihan, tetapi, percayalah putrimu
ingin kujadikan bagian terpenting dalam hidupku. Bersamanya aku merasa lengkap
dan bahagia.
Kepada Ayah,
Dari perempuan yang aku sayangi seutuh-utuhnya.
Aku tahu mungkin
aku bukan lelaki yang kamu impikan sebelumnya. Aku hanya lelaki biasa yang
bekerja sebagai pelajar. Selebihnya, bekerja melakukan apa saja yang aku pikir
baik. Namun, percayalah padaku! Aku akan berusaha membahagiakan putrimu, meski
aku tidak bekerja di kantor seperti yang diimpikan oleh banyak orang tua
lainnya. Aku tidak akan mengecewakan putrimu, izinkanlah aku untuk menjadi
bagian hidup putrimu. Sebab, dengannya aku merasa lebih kuat menghadapi apapun.
Aku lebih ingin mewujudkan impian dan cita-citaku dengannya. Aku sadar sesadar
sadarnya, aku mungkin belum bisa menjadi lelaki sesempurnah Ayah mencintainya.
Aku belum bisa menjadi lelaki sehebat ayah, yang bisa menjadikan putrimu
seperti hari ini.
Namun, aku sungguh
ingin belajar darimu bagaimana mejadi lelaki yang selalu membuat putrimu
bahagia. Oleh sebab itu, bimbinglah kami berdua, jadilah Ayah yang mengajari
aku untuk bisa memahami putrimu. Ajarkan aku cara yang baik untuk mencintai
putrimu. Sungguh, semakin hari perasaanku kepada putrimu semakin tumbuh. Aku
ingin menjaganya tidak hanya dengan doa-doa. Aku ingin menjadikannya perempuan
yang menemaniku melafaalkan doa-doa yang jatuh di malam larut dan pagi-pagi
buta.
Perempuan yang kukecup
keningnya saat terbangun memulai hari. Perempuan yang menjadi ibu dari
anak-anakku dan cucu-cucumu nanti. Aku ingin Ayah memberi kami restu agar dimudahkan
jalan kami untuk menyatukan hati pada hal yang lebih suci. Restui kami, beri
jalan untuk menjalani hidup saling mencintai, saling memahami dan saling
menerima satu sama lain untuk belajar menjadi orang tua bagi anak-anak kami
nanti. Untuk belajar menjadi anak yang membahagiakan orang tua kami sepenuh
hati.
Kepada Ayah,
Dari perempuan yang aku cintai.
Inilah curahan hatiku
yang ku persembahkan untukmu. Tidak hanya untuk meminta restu, tetapi kami
ingin Ayah menemani kami dengan doa-doa sampai kami kembali.
Salam dari Kota Tandus.
(Kupang, Liliba 1 Desember 2022)
0 Comments