Suasana
Workshop Kurikulum Prototipe di SMP Negeri 2 Ende, Sabtu (26/2/2022).
Ende, CAKRAWALANTT.COM - Guna
mendukung program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek), Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Ende menggelar
kegiatan Workshop Kurikulum Prototipe, Sabtu (26/2/2022). Kegiatan yang
menyasar pengembangan sikap, minat, dan bakat peserta didik tersebut merupakan
hasil kerja sama antara SMP Negeri 2 Ende dan PT Penerbit Erlangga Cabang Ende.
Dalam
wawancaranya bersama media ini, Kepala SMP Negeri 2 Ende, Maria Dominica Diona,
S.Pd menerangkan bahwa kegiatan workshop tersebut sangat bermanfaat bagi setiap
satuan pendidikan yang tertarik untuk menerapkan Kurikulum Prototipe
atau Kurikulum Merdeka Belajar
secara baik. Di dalam Kurikulum Prototipe, imbuhnya, proses pendidikan akan
mengedepankan keterampilan dan kemampuan peserta didik untuk menggali potensi
diri.
“Kegiatan
Workshop Kurikulum Prototipe sangatlah membantu dan memberi pemahaman tentang
Kurikulum Merdeka Belajar, sehingga penerapannya bisa sesuai dengan nilai-nilai
Profil Pancasila pada peserta didik,” ujar Maria.
Hal senada
juga disampaikan oleh Narasumber sekaligus Trainer Kurikulum dan Konsultan
Pendidikan dari PT Penerbit Erlangga, Dr. Sudayat, M.Pd. Menurutnya, kegiatan
tersebut bisa memberikan wawasan baru tentang Kurikulum Prototipe bagi para
guru selaku tenaga pendidik. Selain itu, ujarnya, para guru akan dibimbing
untuk membuat proyek dengan berbagai tujuan. Kurikulum Merdeka Belajar,
lanjutnya, lebih mengutamakan pembelajaran karakter sesuai Profil
Pancasila.
Lebih
lanjut, ungkap Sudayat, melalui kegiatan tersebut, para guru bisa memahami
esensi dari kemerdekaan mengajar dan mampu mengembangkan Kurikulum Operasional
Sekolah (KOS). Dengan demikian, harapnya, para guru dapat mempraktikan
paradigma pembelajaran berbasis nalar yang merujuk pada materi-materi esensial,
seperti literasi dan numerasi.
“Kegiatan
tersebut bisa memberikan wawasan tentang Kurikulum Merdeka atau Kurikulum
Prototipe kepada rekan-rekan guru tentang kemerdekaan menyusun kurikulum yang
rasional, serta memahami tentang cara membuat proyek. Bila di Kurikulum 2013
kita menguji keterampilan, maka Kurikulum Merdeka Belajar lebih kepada karakter
Profil Pancasila,” terang Sudayat. (Jamil/MDj/red)
0 Comments