Fr. Silvianus Kidiaman Tolok sedang memimpin ibadah di SMA Negeri 1 Nubatukan, Rabu (5/1/2022) |
Lembata, CAKRAWALANTT.COM - Jejak sukacita Natal dan Tahun Baru (Nataru) masih
terukir di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Nubatukan. Gema kedatangan Sang
Juru Selamat dan semangat tahun yang baru mendorong warga SMA Negeri 1
Nubatukan, terkhususnya Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) untuk kembali
merayakannya. Semua berkumpul dalam satu suasana toleransi yang bisa merangkul
para peserta didik dari kalangan Katolik, Protestan, Muslim, Hindu, serta
Budha.
Pada Rabu (5/1/2022), aroma sukacita pun kembali
semerbak dengan perayaan keakraban yang diselimuti oleh suasana kekeluargaan.
Seremonial pun diawali dengan ibadah yang dipimpin oleh Fr. Silvianus Kidiaman
Tolok. Dalam khotbahnya, Fr. Silvianus mengajak semua pihak untuk memaknai
peristiwa Natal sebagai perayaan kehidupan dengan membangun budaya cinta
terhadap hidup itu sendiri.
Fr. Silvianus menerangkan bahwa terdapat 2 hal yang
menjadi tanda dari budaya cinta akan kehidupan, yakni mencintai keadilan dan
kebebasan. Pada bagian yang pertama, jelasnya, orang-orang yang mencintai
kehidupan juga akan mencintai keadilan. Mereka, imbuhnya, memiliki kepekaan
terhadap keadilan dan memiliki komitmen untuk mengatasi perampasan hak milik
orang lain yang dipandang lemah. Sedangkan pada bagian kedua, sambungnya,
orang-orang yang mencintai kebebasan adalah mereka selalu bertanggung jawab
atas kehidupannya sendiri.
Para Peserta Didik dan Anggota OSIS SMA Negeri 1 Nubatukan |
Sementara itu, pesan Natal kali ini, terang Fr.
Silvianus, lebih merujuk pada nilai-nilai kesederhanaan dan kerendahan hati
layaknya Yesus Kristus yang datang ke dunia dalam suasana yang teramat
sederhana. Dengan kata lain, tuturnya, semua orang harus mampu mencintai
kehidupannya secara bebas, adil, dan bertanggung jawab sambil menjaga
nilai-nilai kesederhanaan serta tidak merugikan orang lain.
Lebih lanjut, Fr. Silvianus juga memberikan beberapa
pesan terkait kehidupan Yesus Kristus yang harus diimani. Pertama, Tuhan
mengizinkan situasi sulit itu terjadi. Menurutnya, tidak ada satu hal pun di
dunia ini yang terjadi di luar kehendak Tuhan. Kedua, Tuhan melihat dan akan
menolong umat-Nya. Fr. Silvianus menerangkan bahwa segala persoalan dan masalah
haruslah diceritakan bersama doa kepada Tuhan. Melalui pengalaman iman, imbuhnya,
Tuhan akan membebaskan umat-Nya dari belenggu tersebut. Ketiga, Tuhan memiliki
kuasa untuk mengatasi persoalan tersebut. Dalam hal ini, ujar Fr. Silvianus,
semua orang harus percaya dan yakin akan kuasa Tuhan.
Acara Resepsi Bersama dan Ramah Tamah |
Selain itu, Fr. Silvianus juga menerangkan makna
dari empat lilin yang terdapat di dalam kandang Natal, dimana terdapat palungan
tempat Bayi Yesus diletakan. Lilin-lilin tersebut, ungkapnya, terdiri atas
lilin yang melambangkan perdamaian, kepercayaan, cinta kasih, dan harapan.
Lilin harapan, ujarnya, akan selalu menyala agar semua umat Tuhan bisa
memperoleh harapan sepanjang hidupnya.
Setelah prosesi ibadah selesai, kegiatan dilanjutkan
dengan resepsi dan acara sukacita bersama. Pantauan media, turut hadir dalam
kegiatan tersebut Koordinatir Pengawas, John Ledo, S.Pd, Kepala SMA Negeri 1
Nubatukan, Aloysius Aba, S.Pd, Kepala SMA Negeri 2 Nubatukan, Cletus Laba, S.Pd
bersama istri, serta Kepala SMA Negeri 1 Nagawutun, Patrisius Beyeng, S.Pd.
Berita dan Foto : Rofinus R. Roning
Editor : Mario Djegho (red)
0 Comments