Malaka, CAKRAWALANTT.COM - Sebanyak 217 peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Betun mengikuti Praktik Kerja Industri (Prakerin) Tahun 2021. Hal itu disampaikan oleh Kepala SMK St. Wilibrodus Betun, Drs. Wilhelmus Seran, ketika diwawancarai media ini, Senin (04/10/2021). Para peserta didik tersebut, jelasnya, tersebar di 59 tempat praktik di Kabupaten Malaka, baik instansi pemerintahan, swasta, dan sebagainya. Hal tersebut, imbuhnya, merupakan upaya penyamaan teori di sekolah dan realitas yang terjadi di dunia kerja.
“Sesuai dengan kejuruan para peserta
didik nantinya akan mendapatkan 75
persen dari nilai praktek dan 25 persen dari teori. Untuk itu, pengetahuan yang
mereka dapatkan di sekolah, nantinya bisa dikawinkan dengan pengalaman praktis
di lapangan praktek,” ujarnya.
Ia menambahkan semua peserta didik tersebut dibagi dan
ditempatkan sesuai dengan bidang atau keahlian masing-masing, seperti jurusan
akuntansi, pemasaran, perdagangan, perkantoran, teknologi komputer jaringan
(TKJ), multimedia dan otomotif. Pembagian tersebut, imbuhnya, berguna untuk
mengembangkan kemampuan dan potensi diri, sehingga para peserta didik memiliki
kemampuan untuk berdaya saing di dunia kerja.
Lebih lanjut, terang Wilhelmus, durasi waktu pelaksanaan
magang kali ini sedikit lebih cepat karena pandemi Covid-19. Apabila kegiatan
magang biasanya dilaksanakan selama 3 bulan berjalan, imbuhnya, maka proses
magang kali ini hanya berlangsung selama sebulan dengan tetap menerapkan
protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Sehubungan dengan itu, Wilhelmus juga menjelaskan para
peserta didik yang akan ditempatkan di instansi pemerintahan akan melakukan
koordinasi terlebih dahulu dengan Sekretaris Daerah (Sekda). Setelah itu,
sambungnya, akan ditinjau kembali untuk menerima kegiatan prakerin melalui
proses kerja sama.
Selain sebagai prospek kerja, Wilhelmus juga berharap agar
para peserta didik tetap memperhatikan kepribadian di tempat praktik
masing-masing. Bilamana terdapat kekeliruan, sambungnya, para peserta didik
bisa memiliki sikap yang rendah hati untuk menanyakan kepada pihak
penyelenggara industri. Selain itu, lanjutnya, para peserta didik harus mampu menjaga
nama baik lembaga pendidikan di tempat praktik kerja agar bisa menjadi
kepercayaan dan meningkatkan kualitas diri.
“Dan untuk sekolah, semoga prakerin bisa membuat nama
sekolah terkenal lewat praktek yang mereka jalankan, “ pungkasnya.
Berita dan foto : Femy Seran
Editor : Patrix/Marselinus/MDj (red)
0 Comments