Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

PESERTA PELATIHAN LITERASI TULIS SURAT UNTUK ORANG TUA

 

Para peserta didik sedang membacakan surat untuk orang tua


Lembata, CAKRAWALANTT.COM - Pagi itu sesaat setelah mentari mengumbar senyum, tampak beberapa guru dan peserta didik duduk memenuhi sebuah aula di lingkungan Sekolah Menengah Atas Swasta (SMAS) Frater Don Bosco Lewoleba. Mereka sedang menyimak rangkaian acara dalam pelatihan literasi bersama Media Pendidikan Cakrawala (MPC) NTT, Jumat (29/10/2021). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara “Apresiasi Bahasa dan Sastra” guna memperingati Bulan Bahasa 2021. Pelatihan literasi tersebut dibuka secara langsung oleh Fr. Norbertus Banusu, CMM, M.Pd dan didampingi oleh Ketua Yayasan Frater Don Bosco Perwakilan Lembata, Fr. Pilipus Weredity, CMM, M.Ag dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).

 

Pada bagian awal kegiatan, salah seorang narasumber dari MPC NTT, Mustakim memberikan sebuah materi “Menulis Surat untuk Orang Tua” kepada semua peserta pelatihan, terkhususnya peserta didik. Materi menulis surat tersebut diawali dengan sebuah cuplikan video yang menggambarkan kesetiaan dan perjuangan seorang ayah. Lika-liku usaha yang dibuatnya bukanlah perkara yang mudah sebab ia harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan putri semata wayangnya. Tontonan tersebut menjadi begitu menyentuh tatkala sang ayah harus menerima sebuah beban bahkan takdir yang tidak setara dengan niat tulusnya.

 

Lebih lanjut, setelah menyelesaikan tontonan tersebut, semua peserta diminta untuk menuliskan surat kepada orang tuanya. Pemateri berusaha menggambarkan dan mendorong para peserta untuk berani mengungkapkan isi hatinya secara tulus dan jujur.

 

“Tulislah surat kepada orang tua. Keluarkan semua isi hati kalian secara tulus dan jujur,” tutur Mustakim sembari membangkitkan rasa haru para peserta.

 

Lalu, para peserta diminta untuk maju dan membacakan isi suratnya di atas panggung guna membangun ikatan batin yang kuat. Setelah lima belas menit berselang, aura wajah para peserta mulai berubah. Rona kesedihan dan rasa haru begitu melekat utuh dalam sanubari mereka. Tak jarang, satu per satu dari mereka menitihkan air mata ketika merangkai untaian kata di atas lembaran surat yang tertulis. Surat-surat tersebut mulai bersuara dengan luapan hati yang begitu dalam menoreh rasa.

 

“Surat untuk bapak dan mama. Bapak dan mama, terima kasih banyak telah melahirkan, menjaga, dan membesarkan saya,” ungkap salah seorang peserta dengan nada suara yang bergetar.

 

Setelah semua peserta telah selesai menulis dan membacakan surat untuk orang tua, para pemateri mulai mengembalikan suasana seperti sediakala. Semua peserta diminta untuk melantunkan yel-yel pramuka sebelum melanjutkan kegiatan pelatihan tersebut. Ketika semua peserta telah kembali ke dalam suasana hati yang tenang, pemateri mulai menjelaskan beberapa hal terkait literasi, seperti definisi literasi, jenis-jenis literasi, bentuk-bentuk tulisan hingga strategi yang tepat dalam mengembangkan literasi melalui karya tulisan.

 

Teks : Hicolo Ignatio Gupun (Peserta Didik Kelas XII MIA 2)

Foto dan Editor : Mario Djegho (red)


Post a Comment

0 Comments