TTS, CAKRAWALANTT.COM – Koordinator Pengawas pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS, Yunus Missa, S.Pd., terpilih sebagai Ketua PGRI Kabupaten TTS masa jabatan 2020 – 2025 dalam Konferensi PGRI yang digelar Badan Pengurus (BP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi NTT, Rabu (23/6/2021), di aula SMPN 3 Soe. Usai terpilih, Yunus Misa bersama jajaran BP PGRI TTS pun dilantik secara langsung oleh Ketua PGRI NTT, Drs. Simon Petrus Manu.
Dalam sambutannya
Simon Petrus Manu meminta agar badan pengurus yang baru dilantik dapat
menjalankan tugas dengan baik sebagaimana yang telah dimandatkan. Manu menuturkan,
dari 22 kabupaten/kota di NTT sudah terbentuk badan pengurus di 21 kabupaten/kota,
tersisa 1 kabupaten yang belum terbentuk yaitu Kabupaten Malaka.
Jika BP
PGRI Kabupaten Malaka sudah terbentuk, lanjutnya, maka BP PGRI Provinsi NTT
akan melakukan konferensi kerja terkait program kerja yang akan menghadirkan
semua badan pengurus kabupaten/kota. Hal ini untuk menyatukan persepsi sehingga
PGRI di NTT bisa mengembangkan program yang mendukung pemerintah, karena guru
merupakan garda terdepan dalam pembangunan SDM.
Terkait
peningkatan budaya literasi, Manu berharap agar badan pengurus yang baru dapat
bergandengan tangan dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kompetensi guru
dan juga peserta didik dalam hal literasi. Literasi, tegasnya, juga meruapakan
bagian penting dalam profesi guru.
Ketua
PGRI TTS terpilih, Yunus Missa, S.Pd., kepada media ini menyampaikan terima
kasih kepada semua anggota yang telah mempercayakan dirinya untuk memimpin PGRI
TTS lima tahun ke depan.
"Secara
pribadi saya menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang telah diperoleh,
konferensi ini juga telah menjawab pergumulan kami selama ini, karena
konferensi ini semestinya sudah terlaksana di bulan Januari yang lalu namun
karena terkendala dengan pandemi Covid-19 maka baru bisa dilaksanakan hari ini,"
tuturnya.
Yunus
juga mengatakan bahwa menjadi Ketua PGRI TTS adalah sebuah tantangan bagi
dirinya untuk bagaimana menahkodai guru-guru yang meruapakan garda terdepan
dalam peningkatan mutu pendidikan. Menurutnya, hal wajib yang dilakukan PGRI
yakni harus terus berupaya untuk meningkatkan mutu guru. Jika mutu gurunya
bagus maka guru akan berupaya dengan berbagai strategi untuk meningkatkan mutu
pendidikan di daerah.
Dalam
menjalankan roda kepengurusannya lima tahun ke depan, tegas Yunus, pihaknya
akan tetap berpedoman pada AD/ART PGRI yang ada dan menjadikannya sebagai
landasan pijakan ke depan. Satu hal yang bakal dilakukan adalah berupaya untuk
meningkatkan kompetensi guru dengan kegiatan literasi.
“Selain
berupaya dalam peningkatan mutu guru, tidak terlepas juga dengan peningkatan
kesejahteraan guru, baik itu guru yang berstatus ASN maupun yang berstatus
honorer. Jika kompetensinya sudah baik tetapi kesejahteraan belum maka
kompetensi yang ada tidak akan berjalan dengan baik. Karena itu PGRI harus
berani mengawal kebijakan yang diambil oleh pemerintah untuk peningkatan mutu
pendidikan dalam hal ini kesejahteraan guru,” urainya.
Berikut nama-nama
Badan Pengurus PGRI TTS Masa Jabatan 2020 – 2025:
Ketua:
Yunus Missa, S.Pd
Wakil Ketua
(1): Edison M.S. Boimau, S.Pd
Wakil Ketua
(2): Drs. Jeremias Pelle, M.Pd
Sekretaris:
Rovis Selan, S.Pd., M.Pd
Wakil
Sekretaris: Joni Leo, S.Si
Bendahara:
Chiristy L. Kote, S.Pd
Wakil
Bendahara : Maritje D. Nubatonis, S.Pd
Sekretaris
Bidang
Organisasi
dan Kaderisasi: Joni J. Tunliu, S.Pd
Pengembangan
Profesi: Binerd A. Om Toy
Pengembangan
Karier: Tau Nepa Silla
Pengembangan
Kode Etik Advokasi Bantuan hukum dan perlindungan Profesi: Arjuna Fafo
Penelitian
dan Pengabdian Masyarakat: Yotum Nombala
Pembinaan
dan Pengembangan Lembaga Pendidikan: Yosafat Saekoko
Kerja Sama
dan Pengembangan Usaha: Beni O. Neonane
Kesejahteraan
dan Ketenagakerjaan: Yusmina Magang
Pemberdayaan
Perempuan: Omarmi I. Liu
Komunikasi
dan Informasi: Febrianus Chr. Fallo
Olahraga,
Seni dan Budaya: Alexander Tlonaen
Pembinaan
Kerohanian dan Karakter Bangsa: Dina F. Liunokas
Hubungan Luar
Negeri: Benyamin Solle
Pengembangan
Pendidikan Khusus dan Non-formal: Ema M. Thius
Berita
& Foto: Lenzho Asbanu
Editor: Robert
Fahik/ red
0 Comments