Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

HARI LAHIR PANCASILA ALA MAHASISWA UNWIRA DI PASAR OEBA KUPANG


Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM –
Jalanan di pasar Oeba, Kota Kupang nampak ramai, Selasa (1/06/21) pagi. Tak jauh dari Patung Komodo Strat A, sekelompok mahasiswa dari Program Studi Ilmu Kimia, Universitas Katolik Widya Mandira, Kupang berusaha menghentikan laju bemo yang melintas. Masing-masing mereka mengenakan pita merah putih di kepala dan berjas almamater.

 

Mince Debora Una, salah seorang mahasiswi yang ikut dalam rombongan ini tampak semangat menjelaskan perihal Pancasila kepada salah seorang sopir bemo. “Begini kaka, hari ini kita bangsa Indonesia merayakan peringatan hari lahir Pancasila. Pancasila adalah dasar negara Indonesia. Pancasila harusnya menjadi pedoman dalam hidup kita sehari-hari sebagai saudara sebangsa dan setanah air”.

 

Tak hanya menjelaskan tentang Pancasila, Mince dan kawan-kawannya bahkan meminta sopir-sopir bemo untuk melafalkan Pancasila.

 

Terik matahari makin menyengat kulit. Jalanan berdebu yang disesaki kendaraan dan pengujung serta penjual di pasar Oeba tidak menyurutkan semangat kelima mahasiswa ini. Mereka terus bergerak menyusuri lorong-lorong pasar.

 

Tak jauh dari lapak penjual pakaian, mereka menjumpai nona Getsemani (12 tahun), anak salah seorang pedagang.

 

“Ade Getsemani masih hafal Pancasila?” Tanya seorang dari mereka.

 

Getsemani mengangguk malu.

 

“Ayo, kita ucap sama-sama! Pancasila, (1) Ketuhanan Yang Maha Esa; (2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; (3) Persatuan Indonesia, (4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmad kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan; (5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kita Pancasila”.

 

Aksi sederhana ini mendapat perhatian yang tidak sedikit dari para pelaku pasar. Ada yang meminta dibagikan pita merah putih untuk mereka kenakan di kepala. Beberapa pedagang menyeletuk dari balik lapak, “Ini hari libur hari Pancasila ternyata e…”

 

Susi, seorang pelapak sayur saat dimintai komentarnya mengaku senang dengan aksi sederhana di peringatan hari Pancasila ini. “Makasih e… kaka dong, setidaknya kami yang hari-hari di pasar juga bisa tau kalau ini hari adalah hari Pancasila. Saya senang karena ternyata ada mahasiswa yang masih peduli dengan kami di pasar,” ujarnya.

 

Pelabuhan Ikan

 

Dari pasar, mereka bergerak menuju pelabuhan ikan. Terlihat deretan perahu berlabuh rapi di bibir dermaga. Para nelayan sibuk membetulkan perkakas perahu. Sebagiannya sedang istirahat. Air laut nampak teduh. Dari jauh terlihat dua bocah, Oksan dan Aldo sedang berusaha menepikan perahu ke bibir dermaga. Keduanya lalu diminta untuk melafalkan Pancasila.


 

Tak jauh dari perahu Aldo dan Oksan, Arif Bedating sibuk membetulkan jala. Gerardi Tukan, dosen pendamping sekaligus penggagas kegiatan ini meminta izin agar teamnya bisa naik ke perahu Arif. Di atas perahu mereka lalu bersama-sama melafalkan Pancasila.

 

Saat dimintai komentarnya tentang Pancasila, Arif Bedating mengungkapkan demikian, “Pancasila sudah lebih dari setengah abad jadi identitas Indonesia. Jadi menurut saya ingin mengharapkan, kita seluruhnya masyarakat Indonesia bisa mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Sekalipun berbeda tapi kita tetap satu. Bhineka tunggal ika”.

 

Pancasila adalah dasar dan falsafah hidup bangsa Indonesia. Kelima butir Pancasila ini merupakan kristalisasi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Sejarah mencatat bahwa dari Rahim Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Ende, ide tentang Pancasila dicetuskan Bung Karno sewaktu diasingkan oleh pemerintah kolonial Belanda tahun 1934.

 

“Hari ini adalah hari bersejarah untuk bangsa Indonesia. 1 juni merupakan hari lahir Pancasila. Pancasila itu lahir dari bumi NTT, maka sebagai orang NTT kita harus menggelorakan Pancasila di hari ini. Dan beberapa waktu kemarin, kita lihat dan saksikan bersama bagaimana sejumlah orang baik orang kecil maupun kalangan elit yang tidak bisa melafalkan Pancasila. Tentu ini menjadi satu keprihatinan kita bersama. Jadi sebagai orang yang berasal dari bumi lahirnya Pancasila, kita hari ini menggelorakan Pancasila,” jelas Gerardi Tukan.

 

Dosen, komposer sekaligus penggagas kegiatan ini berharap agar masyarakat Indonesia seluruhnya terus menggelorakan Pancasila dan menjadikan Pancasila sebagai bagian dari hidup.

 

“Kita punya dua momen penting untuk memasyarakatkan Pancasila. 1 juni (Hari Lahir Pancasila) dan 1 Oktober (Hari Kesaktian Pancasila). Baiklah kalau bisa dua hari ini, Pemerintah dan masyarakat Indonesia seluruhnya menggelorakan Pancasila,” pungkasnya.

 

Mari, sebagai sesama anak bangsa, kita terus berjuang mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam hidup harian kita. Menyadari perbedaan sebagai kekayaan yang perlu dirayakan. Bhineka Tunggal Ika. Selamat Hari Pancasila.

 

Teks & Foto: Baldus Sae

Editor: Robert Fahik/ red

Post a Comment

0 Comments