TTS, CAKRAWALANTT.COM – Sebanyak 15 guru SMP Negeri Satap Oenam, Desa Fatumnutu, Kec. Polen, Kab. TTS mengikuti Workshop Peningkatan Kompetensi Guru Tentang Penilaian Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Kegiatan berlangsung Rabu – Kamis, 2 – 3 Juni 2021 di sekolah setempat.
Hadir
sebagai narasumber yakni, guru SMP Negeri 1 Mollo Utara, Adoniram Benmetan,
S.Pd., pengawas sekolah, Drs. Yosafat Saekoko, M.Pd., dan Koordinator Pengawas
pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS, Yunus Missa, S.Pd.
Yosafat
Saekoko, kepada media ini mengatakan, kegiatan yang digelar tersebut sangat
penting karena asesmen nasional yang akan diselenggarakan pada bulan September
2021 mendatang, semuanya berbasis online atau semi online. Karena
itu kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi para tenaga pendidik untuk
mempersiapkan diri terkait proses pembelajaran dan juga penilaian berbasis TIK.
“Kalau
bicara terkait asesmen nasional itu yang diuji adalah kemampuan literasi,
numerasi dan survei karakter. Itu tugas para tenaga pendidik untuk membekali
peserta didik, tetapi kegiatan dalam peningkatan kompetensi tentang pemahaman
IT ini bertujuan untuk memberikan penguatan kapasitas kepada kepala sekolah,
para tenaga pendidik dan juga peserta didik untuk menguasai IT karena sekolah
yang sekalipun jumlah peserta didiknya banyak tetapi akan dipilih secara acak
oleh Kemdikbud dan hanya diambil 45 peserta didik sebagai sampel. Karena itu
para peserta didik yang ada harus diberikan pemahaman secara merata,” jelasnya.
Lebih
lanjut Yosafat mengatakan bahwa pemberian bantuan pemerintah kepada sekolah
berupa perangkat TIK, Tablet, Chroombook bertujuan agar sekolah bisa mengikuti
perkembangan yang ada. Sekalipun demikian, banyak sekolah belum memanfaatkan
bantuan-bantuan tersebut secara optimal. Ia mengimbau kepada semua sekolah
untuk segera memanfaatkan berbagai bantuan berupa peralatan TIK yang ada
“Kami
sebagai pengawas sekolah mengharapkan agar sekolah menyiapkan peserta didik
dengan baik yaitu tentang literasi, numerasi dan juga survei karakter,”
tegasnya.
Yosafat
juga memberikan apresiasi kepada pihak SMPN Satap Oenam yang melakukan kegiatan
tersebut guna mempersiapkan pada tenaga pendidik yang ada. Sebagai pengawas binaan
SMPN Satap Oenam dan 50 SMP lain di TTS, ia mengatakan bahwa selama ini sudah
ada 12 sekolah yang melakukan kegiatan yang sama dari 51 sekolah yang
dipercayakan sebagai pengawas binaan. Ia juga berharap 51 sekolah itu bisa
melakukan kegiatan yang sama untuk mempersiapkan para tenaga pendidik dengan
baik.
Kepala
SMP Negeri Satap Oenam, Sefnat A. Tkella, S.Pd., mengatakan bahwa pihaknya
menggelar kegiatan tersebut guna mempersiapkan para tenaga pendidik agar tidak
tertinggal dalam penggunaan IT serta mempersiapkan diri dalam menghadapi
asesmen nasional.
Ia juga
merasa bangga dengan adanya kegiatan tersebut karena menurutnya sangat membantu
guru-guru. Ia menilai para guru yang ada antusias dalam mengikuti kegiatan.
“Sehingga
walaupun kami yang sekolahnya di pedalaman tetapi kami siap untuk menyukseskan
asesmen nasional,” tuturnya.
Sefnat
melanjutkan bahwa kendala yang dihadapi di sekolahnya yakni masih kurangnya
fasilitas penunjang seperti seperti jaringan internet, karena itu ia berharap
agar pemerintah bisa memperhatikan hal tersebut guna mendukung pelayanan yang
lebih baik kepada para generasi penerus bangsa.
Berdasarkan
data yang dihimpun media ini, jumlah tenaga pendidik pada SMP Negeri Satap
Oenam sebanyak 14 orang, yang berstatus ASN hanya 4 orang sementara lainnya
merupakan guru honorer. Sementara jumlah keseluruhan peserta didik sebanyak 252
orang.
Berita &
Foto: Lenzho Asbanu
0 Comments