Sikka, CAKRAWALANTT.COM – Kepala SMAN 1 Maumere, Johanes Jones, S.Pd., mengungkapkan, sudah saatnya kita bergerak bersama untuk mewujudkan pendidikan yang revolusioner di NTT. Salah satu caranya yakni menjadikan sekolah kita sekolah literasi.
“Sudah saatnya bahwa memang kita harus
bergerak bersama untuk mewujudkan harapan pendidikan yang revolusioner di NTT
dengan menjadikan sekolah kita sekolah literasi. Dan itu tidak bisa berjalan
sendiri-sendiri. Kita harus berkolaborasi dengan banyak pihak, salah satunya
MPC ini,” ungkapnya ketika ditemui tim Media Pendidikan Cakrawala (MPC) NTT, Rabu
(5/5/2021) di ruang kerjanya.
Lebih lanjut, Johanes menegaskan bahwa
perkembangan zaman sudah sangat maju dan cepat.
Apalagi sekarang kita sudah masuk era digital 4.0. Karena itu para guru
dan pimpinan sekolah harus berubah menguikuti perkembangan zaman tersebut dan
harus meninggalkan kebiasaan- kebiasaan lama.
“Sudah saatnya guru dan pimpinan sekolah
berubah dengan perkembangan yang begitu maju dengan cepat dimana kita sudah
masuk pada era 4.0 ini. Jadi kalau kita masih tetap dengan kebiasaan-kebiasaan
lama bagaimana kita bisa maju?” tegasnya.
Peran Kepala Sekolah
Johanes juga menekankan peran seorang
kepala sekolah untuk mendukung dan proaktif dalam merancang program peningkatan
mutu serta motivasi guru dan siswa dengan cara berliterasi. Selama ini yang
terjadi hanyalah budaya lisan, itu tidak akan bertahan lama.
“Yang kita butuhkan di sekolah yaitu
budaya baca dan tulis. Seorang guru yang rajin membaca akan banyak
mengahasilkan banyak referensi dalam prores belajar mengajar dan ketika guru
itu menulis tentang proses belajar mengajar di kelas ini juga menjadi refleksi
untuk meningkatkan mutu pengajarannya di kelas, yang pada akhirnya life
skill siswa akan terbentuk dari proses yang dilakukan guru tadi,” jelasnya.
Di akhir uraiannya, Johanes menegaskan
bahwa hadirnya MPC NTT di tengah tuntutan zaman ini sudah sangat membantu guru
dan siswa untuk mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya. Bimbingan yang
dilakukan MPC NTT untuk guru dan siswa akan menghasilkan karya monumental yang
akan dikenang nanti oleh generasi berikut.
“Guru harus bisa berpikir menghasilkan
karya monumental, tulisan ini akan tetap abadi kalau guru bisa menghasilkan
tulisan. Besok atau lusa pun kalau dia tidak ada tapi karya itu ada sehingga
kita bergerak bersama menghasilkan karya itu. Jadi harus berpikir besar,” tegasnya
Senada dengan itu, Wakasek Humas SMAN 1
Maumere, Petrus Roni, S.Sos., menjelaskan bahwa SMA N 1 Maumere akan terus
bekerja sama dengan MPC NTT dalam mengembangkan budaya literasi di sekolah. Dengan
demikian Gerakan Literasi Sekolah bukan sekadar wacana tetapi dilaksanakan.
“Kami akan terus bekerja sama dengan
MPC NTT dalam mengembangkan nudaya literasi di sekolah sehingga Gerakan
Literasi Sekolah bukan sekadar wacana tetapi dilaksanakan. Kegiatan ini akan
dilaksanakan setiap tahun karena ini menjadi program tetap dari sekolah,” katanya.
Berita dan Foto: Takim/ Ino
0 Comments