Sumba Timur, CAKRAWALANTT.COM – Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (PK) Kabupaten Sumba Timur, Ruben Nggulindima, S.Sos., M.Pd., mengapresiasi gerakan literasi yang digelorakan Media Pendidikan Cakrawala (MPC) NTT. Ia menyebut, MPC NTT bukan media baru dalam bidang literasi namun sudah bergerak sejak beberapa tahun silam di NTT termasuk Sumba Timur.
“Media
Cakrawala ini bukan baru. Sudah berapa kali kita bekerja sama dalam kegiatan
penulisan ilmiah,” ungkap Ruben Nggulindima, ketika hadir dalam pembukaan
Workshop Literasi bersama MPC NTT di SMAN 1 Rindi Umalulu, Sumba Timur, Kamis
(22/4/2021).
Dirinya
juga mengapresiasi pihak sekolah yang telah membangun kerja sama dengan MPC
NTT. Menurutnya, kerja sama seperti ini tentu akan membawa dampak postif bagi
kemajuan kualitas pendidikan di Sumba Timur.
Lebih lanjut
dirinya mengungkapkan bahwa kehadirannya dalam kegiatan tersebut sebagai bentuk
apresiasi serta dukungan bagi pihak sekolah dan MPC NTT dalam menumbuhkan
budaya literasi di kalangan guru dan peserta didik, meskipun lembaga pendidikan
tingkat SMA sudah menjadi kewenangan provinsi.
“Kami yang
ada di kabupaten hanya mengurus tingkat pendidikan SD dan SMP, sedangkan SMA
berkoordinasi dengan pemprov. Tapi itu hanya bercanda, pada intinya kita
sama-sama membangun putra-putri Sumba Timur,” ungkapnya.
“Survive”
di Tengah Pandemi
Kepala
SMAN 1 Rindi Umalulu, Juniaty Simanullang, S.Pd., mengungkapkan, meski dalam
situasi pandemi dan bencana alam, semua pihak termasuk warga sekolah harus “survive”.
Dalam konteks ini, kegiatan utama yang mencakup aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik harus tetap dijalankan.
“Never
give up. Do the best everything,” tegasnya.
Selanjutnya
Juniaty mengutarakan empat pokok pikiran yang disebutnya sebagai “resep utama” agar
bisa bertahan dalam situasi sulit seperti pandemi Covid-19 dan pasca-bencana
Siklon Tropis Seroja. Setiap komponen dalam sekolah, ungkapnya, harus mampu
menjalin (1) komunikasi dengan baik; mau dan mampu (2) kerja sama; punya
semangat (3) kolaborasi; dan punya (4) kreativitas yang bisa menyesuaikan diri
dengan masalah yang ada.
Workshop Literasi
yang digelar pihak sekolah dalam kerja sama dengan MPC NTT, lanjut Juniaty,
merupakan salah satu bukti bahwa pihak sekolah tetap “survive” di tengah situasi
yang ada. Ia berharap agar kegiatan ini membuahkan hasil termasuk rencana
penerbitan buku.
“Kita
bersama stakeholder juga diharapkan terus bersinergi, sehingga bisa
menghasilkan produk buku atau dalam bentuk lainnya,” tuturnya.
Kegiatan
bertajuk “Workshop Pahlawan Literasi Pasca-Bencana Siklon Seroja” tersebut
diikuti oleh guru-guru SMAN 1 Rindi Umalulu serta perwakilan peserta didik, dan
direncakan berlangsung hingga Sabtu (24/4/2021). Hadir sebagai Tim Narasumber
dari MPC NTT yakni, Gusty Rikarno (Direktur) dan Saverinus Suhardin (Formator).
Berita dan
Foto: Saverinus Suhardin
0 Comments