Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

211 PESERTA DIDIK SMA KRISTEN KAPAN SUKSES IKUTI UAS

TTS, CAKRAWALANTT.COM – Sebanyak 211 peserta didik kelas XII pada SMA Kristen Kapan, Desa O'besi, Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten TTS sukses mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS) berbasis komputer, Selasa – Senin (6 – 12/4/2021).


Kepala SMA Kristen Kapan, Yerfiana A. D. Boimau, S.Pd., kepada media ini mengatakan bahwa para peserta didik yang tamat harus memiliki ilmu dan juga karakter yang baik, karena itu pihaknya telah mempersiapkan para peserta didik dengan baik.

“Karena sesuai dengan visi sekolah yang ada kami tidak hanya fokus agar para peserta didik berilmu saja, melainkan harus memiliki karakter yang baik yaitu harus mengenal Tuhan terlebih dahulu, setelah mengenal Tuhan mereka harus memiliki ilmu yang mumpuni.  Jadi untuk segala hal kami di SMA Kristen Kapan telah berproses, karena itu para peserta didik ini yang akan menerima hasil, karena itu setiap guru yang ada pasti ingin agar anak didiknya berhasil ke depan,” ungkapnya.

Terkait upaya sekolah untuk mendobrak karakter anak didik di SMA Kristen Kapan, menurutnya, kalau hanya pintar atau cerdas setiap orang bisa pelajari tetapi kalau karakter dasar pribadi tidak baik itu akan menghancurkan banyak orang dengan ilmu yang telah dimiliki. Jika ilmu yang ada dibarengi dengan karakter yang baik maka akan berguna bagi banyak orang.

 

“Kami  berharap agar anak-anak yang tamat dari sini bisa melanjutkan studi mereka ke jenjang  yang lebih tinggi yaitu kuliah,” tuturnya.

 

Berbasis Komputer

Sementara itu Ketua Panitia Pelaksanaan Ujian, Lenci Tualaka, menjelaskan bahwa pelaksanaan ujian di SMA Kristen Kapan dilakukan secara semi daring karena pelaksanaan ujian sekolah tersebut berbasis komputer.

Lenci juga menjelaskan bahwa ada 12 mata pelajaran yang diujikan kepada para peserta didik XII, dengan 2 ruangan yang digunakan dalam pelaksanaan UAS ini yang mana dibagi dalam 3 shift setiap hari. Setiap shift untuk 71 orang sesuai dengan jumlah komputer yang ada.

“Sebelum para peserta didik memasuki ruang ujian, kita selalu mengikuti protokol kesehatan, yaitu para peserta didik dicek suhu tubuh, mencuci tangan, menggunakan masker dan juga menjaga jarak. Kendala yang kami hadapi di sini mungkin hanya keterlambatan peserta didik karena jarak tempuh yang jauh, selain itu juga terkendala dengan listrik tetapi hal itu dapat diatasi dengan menggunakan genset selama pelaksanaan ujian berlangsung,” jelasnya.

 

Berita dan Foto: Lenzho Asbanu

Editor: RZ Kaka/ R. Fahik/ red


Post a Comment

0 Comments