Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

FTBM ENDE SIAP TINGKATKAN BUDAYA LITERASI


Ende, CAKRAWALANTT.COM –
Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Kabupaten Ende siap meningkatkan budaya literasi di wilayah kerjanya. Hal itu disampaikan oleh Ketua FTBM Ende, Umar Hamdan, ketika diwawancarai media ini, Senin (01/03/2021). Menurutnya, kehadiran FTBM bisa memperkuat sinergisitas kolektif untuk mewujudkan Kabupaten Ende sebagai Kabupaten Literasi sesuai rencana Pemerintah Daerah (Pemda) setempat.
 

Ia mengungkapkan bahwa FTBM Kabupaten Ende terbentuk pada Desember 2020 dan dilantik kepengurusannya pada 3 Januari 2021. Sejak resmi berdiri, ujarnya, FTBM Ende mulai menyusun program kerja strategis dalam rangka meningkatkan budaya literasi di Kabupaten Ende. Salah satu rencana yang akan dilakukan oleh FTBM Ende adalah mewujudkan program pengadaan 1 Taman Bacaan (TB) di setiap desa. Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pendekatan ke beberapa kepala desa untuk bekerja sama dalam merealisasikannya sambil berkoordinasi dengan beberapa instansi terkait.


 
“Sejak terbentuk pada Desember 2020 dan dilantik pada 3 Januari 2021, kami telah menyusun beberapa program kerja untuk meningkatkan budaya literasi, seperti mewujudkan rencana 1 taman baca untuk 1 desa. Kami juga sudah melakukan pendekatan ke beberapa kepala desa dan mereka sangat antusias. Selain itu, kami juga melakukan koordinasi dengan instansi terkait,” ungkapnya.    

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa Kabupaten Ende sudah memiliki kampung literasi di dua kecamatan yakni, Kecamatan Ende dan Maukaro. Dalam perencaan jangka panjang, tambahnya, FTBM Ende sedang mempersiapkan pengadaan TB di dalam kota dengan konsep 1 TB di setiap kelurahan. Di sisi lain, pihaknya tengah melakukan proses pemantapan kampung literasi di Kelurahan Kota Raja, Kecamatan Ende Utara guna menunjang tingkat literasi masyarakat. 

Membangun Sinergisitas 

Menurutnya, dalam mewujudkan Kabupaten Ende sebagai Kabupaten Literasi diperlukan konsep penguatan literasi dari tingkat dasar, terutama pada lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Hal tersebut berguna agar penunjangan literasi dasar, seperti literasi baca-tulis, literasi sains, literasi finansial, literasi budaya, literasi numerasi, dan literasi digital bisa terimplementasi secara baik. Oleh sebab itu, baginya, sinergisitas antara pihak-pihak terkait harus dibangun guna memperlancar semua rencana dan program kerja yang literatif.

 

“Penguatan literasi harus dimulai dari akarnya atau dasar. Semua itu haruus berawal dari keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk menunjang peningkatan 6 literasi dasar, termasuk literasi baca dan tulis. Oleh karena itu, sinergisitas bersama pihak-pihak terkait harus dibangun dengan baik, tuturnya. 

Dalam melaksanakan hal tersebut, FTBM Ende, jelasnya, telah melakukan koordinasi dan pendekatan dengan beberapa komunitas literasi yang telah bergerak dengan TB masing-masing untuk membangun sinergisitas. Ia menambahkan bahwa pihaknya juga membangun kolaborasi bersama beberapa pegiat literasi untuk mencari sukarelawan yang ingin bergiat di wilayah pelosok dan desa-desa di Kabupaten Ende. Hal tersebut, tambahnya, penting dilakukan untuk menjalankan program pengentasan buta aksara yang sering diupayakan lewat sosialisasi. 

Di lain pihak, ia juga mengungkapkan beberapa kendala terkait mobilitas selama pandemi. Hal tersebut, tuturnya, menghambat beberapa program kerja tatap muka. Namun, tambahnya, pihaknya tetap menjalankan rencana strategis FTBM sambil melakukan sosialisasi dan pendekatan ke lingkungan keluarga dan lembaga pendidikan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.

 

“Kami melakukan kolaborasi dan membangun sinergi juga bersama komunitas dan pegiat literasi di Kabupaten Ende yang telah lebih dahulu menjalankan taman bacanya secara mandiri. Hal ini penting kami lakukan agar bisa mencari relawan yang mau bergiat di pelosok dan desa-desa di Kabupaten Ende guna menjalankan program pengentasan buta aksara. Namun, di sisi lain, kami juga kadang terkendala dengan situasi pandemi, tetapi kami tetap menjalankan rencana strategis FTBM sambil melakukan pendekatan dengan orang tua, guru, dan kepala sekolah untuk peningkatan literasi dasar,jelasnya. 

Menyangkut pengadaan buku bacaan, ia mengungkapkan bahwa pihaknya memperoleh bantuan buku dari beberapa donator dan relawan. Selain itu, pengadaan bahan bacaan juga diperoleh dari bantuan BUMN, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Dinas Perpustakaan Kabupaten Ende. 

“Untuk pengadaan buku, kami sepenuhnya memperoleh bantuan dari donatur dan relawan serta dari BUMN, Kemendikbud dan Dinas Perpustakaan Kabupaten Ende,pungkasnya.  

 

Berita: Mario Djegho

Foto: FTBM Kabupaten Ende

Editor: R. Fahik/red 

Post a Comment

0 Comments