Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM – SMPN 9 Kota Kupang siap jika kegiatan belajar mengajar (KBM) kembali dilaksanakan secara tatap muka. Berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh Tim Uji Kelayakan, SMPN 9 Kota Kupang dinyatakan siap dan layak menerapkan KBM tatap muka. Demikian diungkapkan Wakasek Bagian Kurikulum SMPN 9 Kota Kupang, Erna Djagakota, S.Pd., saat di temui di ruang kerjanya, Senin (25/01/2021).
“Kami kemarin itu waktu uji kelayakan
untuk sekolah tatap muka kami sudah siap. Jadi, dari Gugus Depan atau Tim Penilai itu
sudah datang ke sini dan sudah menilai kami dan kami layak dan siap untuk
melakukan pembelajaran tatap muka. Kami di sini kalau Kota Kupang sudah zona
kuning kami langsung siap tatap muka tetapi tatap muka itu kami hanya kelas IX saja, kelas VII dan VIII tetap di rumah,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa model tatap muka
yang akan diterapkan oleh SMPN 9 Kupang adalah sistem double shift yang akan dimulai dari jam 08.00--10.00 dan 10.00--12.00.
“Model tatap muka yang kami siapkan itu
mereka double shift jadi dari jam
08.00--10.00 sesi pertama dan jam 10.00--12.00 sesi ke dua dan mereka duduk
tidak pada kursi yang sama. Jadi satu meja itu tetap ada 2 kursi yang nomer ganjil sesuai nomer
absen kaloau
yang ganjil tempat duduknya yang di sebelah,
kemudian saat dia pulang kursinya diangkat ke atas meja. Jadi kami sangat
menjaga karena mereka masih remaja dan tubuh mereka sangat rentan,” jelasnya.
Kesulitan Selama BDR
Terkait penerapan
BDR selama masa pandemi, Erna
Djagakota mengakui masih terdapat banyak kendala. Hal tersebut
menurutnya membutuhkan kerja sama serta perjuangan yang maksimal dari berbagai
pihak terakit.
“Tanggapan kami mengenai pembelajaran online ini mulanya memang sedikit kesulitan.
Kesulitan itu karena banyak hal, yang pertama orang tua sendiri belum siap
harus miliki Handphone dan bukan
hanya Handphone saja juga Handhone yang harus mempunyai data, itu kesulitan pertama. Kesulitan kedua
dari pihak sekolah sendiri juga ada bapak dan ibu guru yang sudah mahir IT,
ada yang belum sehingga penerapan pertama tentang pembelajaran online itu semuanya masih sedikit
terbatas sampai dengan akhir ujian semester penilaian akhir semester itu kami
kesulitan karena ada siswa yang tidak bisa kam hubungi terutama kelas VII dan banyak siswa/i yang tidak masuk di
dalam group-group yang disiapkan oleh bapak dan ibu guru,” urainya.
Dirinya
menambahkan bahwa pembelajaran
daring yang dilakukan SMPN 9 Kota Kupang
terdiri dari 3 bentuk yaitu Online,
Offline dan campuran. Penerapan masing-masing bentuk tersebut memiliki
kemudahan dan kesuitan tersendiri.
Ia melanjutkan,
”Jadi waktu semester ganjil itu kami di
sini melakukan 3 bentuk pembelajaran yaitu online,
offline dan campuran. Campuran itu maksudnya begini, mulanya mereka online tapi setelah itu mereka offline, mengapa mereka offline karena
orang tua mengeluh bahwa mereka sudah tidak sanggup lagi beli paket data
sehingga anak-anaknya tidak bisa lagi belajar online,” tuturnya.
“Untuk pembelajaran campuran ini
kesulitan bagi kami karena terlalu banyak siswa yang masuk dalam campuran itu
sementara di sini berjejer siswa/i yang mengambil tugas dan sebagainya sehingga
kami kewalahan karena seharusnya siswa/i tidak boleh datang. Namun
semua itu sudah teratasi, siswa/i yang tidak mempunyai nilai itu guru BK dan
wali kelas sudah mengunjungi rumah mereka untuk melakukan pendekatan kepada
orang tua sehingga kemarin saat penilaian tengah semester itu siswa/i semua
sudah mempunyai nilai,” pungkasnya.
Berita dan
Foto: Ira Luik & Kiki Amin
0 Comments