Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

DI TENGAH PANDEMI COVID-19 PESERTA DIDIK HARUS MEMPEROLEH PEMBELAJARAN YANG BERMAKNA

 


TTS, CAKRAWALANTT.COM – Di tengah pandemi covid-19 peserta didik harus memperoleh pembelajaran yang bermakna. Hal ini disampaikan Pengawas Dinas PK Kabupaten TTS, Drs. Yosafat Saekoko, M.Pd., di sela-sela kegiatan IHT di SMP Negeri Hoineno, Kamis (19/11/2020). Berkaitan dengan hal tersebut, guru menurut Yosafat, memegang peran penting dan karena itu perlu dibekali secara matang dalam mempersiapkan pembelajaran sesuai konteks yang dihadapi saat ini.

 

“Dalam kegiatan IHT ini para tenaga pendidik dan tanaga kependidikan dibekali terkait bagaimana upaya pembelajaran di tengah pandemi covid-19. Oleh karena itu proses pelaksanaan yang berlangsung dari rumah atau BDR ini juga kami wajib membekali mereka dengan baik agar mereka tidak salah menafsirkan, karena BDR ini bukan libur. Karena itu dalam kegiatan IHT yang akan berlangsung selama tiga hari ini, terhitung Kamis hingga Sabtu kami akan membekali mereka dengan administrasi pembelajaran dan berbagai strategi lain agar peserta didik memperoleh pembelajaran yang bermakna di masa covid-19 ini,” ungkapnya.

 

Yosafat menambahkan, selain dibekali terkait administrasi pembelajaran, peserta juga dibekali terkait me-review kurikulum dan pembinaan manajemen kepala sekolah agar kepala sekolah juga mengetahui tugas pokok dan fungsinya dalam proses pembelajaran di masa pandemi ini. Sesuai dengan surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 4 tahun 2020 yang mengisyaratkan bahwa tugas kepala sekolah menyiapkan model pengelolaan pembelajaran dan model pembelajaran yang tepat, Yosafat  mengaku berkewajiban untuk tetap mendampingi para guru agar di masa pandemi covid-19 peserta didik tetap memperoleh pembelajaran yang bermakna.

 


Kepala SMP Negeri Hoineno, Sonya L. Kase, S.Pd., pada kesempatan tersebut meyampaikan terima kasih kepada para narasumber yang telah hadir dan memberikan pendampingan dalam kegiatan IHT tersebut. Menurutnya, dalam proses pembelajaran di masa pandemi covid-19 banyak kendala yang dihadapi oleh sekolahnya, oleh karena itu dengan adanya kegitan IHT ini pihaknya merasa senang karena mendapat banyak saran yang diberikan oleh para narasumber.

 

Terkait dengan model pembelajaran selama masa pandemic covid -19 di sekolahnya, Sonya menjelaskan bahwa pihaknya melakukan model pebelajaran secara luring (luar jaringan), karena jumlah peserta didik yang cukup banyak dengan jarak yang cukup jauh itu menyulitkan para tenaga pendidik untuk mengunjungi para peserta didik dari rumah ke rumah. 


Langkah yang diambil dari pihak sekolah yaitu membagi peserta didik dalam bentuk kelompok yang mana ada 17 kelompok atau titik,  para guru melayanai peserta didik yang telah ditentukan sesuai titik tersebut. Sementara ada beberapa peserta didik yang tidak masuk dalam pembagian titik tersebut karena jarak yang jauh, maka para guru langsung mengunjungi ke rumah untuk memberikan tugas sekaligus untuk menjemput tugas yang telah diberikan dengan durasi waktu kerja tugas selama 1 minggu.

 

Sesuai data yang diperolah media ini, jumlah keseluruhan guru di SMP Negeri Hoineno sebanyak 23 orang dengan rincian 11 orang guru PNS sementara 12 lainnya merupakan guru honorer dengan keseluruhan siswa sebanyak 394 orang.

 

Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut yakni, Koordinator Pengawas (Korwas) Dinas PK Kabupaten TTS, Yunus Missa, S.Pd., pengawas, Drs. Yoram Nakamnanu, M.M., dan Drs. Yosafat Saekoko, M.Pd. (Lenzho/red)

Post a Comment

0 Comments