Yogyakarta, CAKRAWALANTT.COM – Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi menyelenggarakan
program Workshop Penguatan
Eksosistem SMK melalui “Gerakan Sekolah Menyenangkan” (GSM) yang diikuti oleh
Kepala Balai Besar/Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi
(BBPPMPV/BPPMPV) dan Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Kegiatan ini
bertujuan untuk mendukung terciptanya ekosistem pendidikan yang positif guna
menyiapkan lulusan SMK yang berkarakter, sesuai kebutuhan Dunia Usaha Dunia
Industri (DUDI).
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto
menjelaskan bahwa BBPPMPV/BPPMPV memiliki andil besar karena berperan dari sisi
hulu untuk penyiapan atau penguatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
di bidang pendidikan vokasi.
Lebih lanjut Wikan menjelaskan bahwa BBPPMPV/BPPMPV berperan
penting sebagai ‘kawah candradimuka’ bagi para pendidik dan tenaga kependidikan
di satuan pendidikan vokasi. “Kepala BBPPMPV/BPPMPV harus memiliki visi dan mindset sebagai agen
perubahan agar dapat menjadi motor penggerak di lembaganya dalam menciptakan
agen perubahan di lembaganya maupun di lembaga pendidikan dalam hal ini sekolah
menengah kejuruan,” tegas Wikan dalam Workshop Penguatan Eksosistem SMK melalui “Gerakan Sekolah
Menyenangkan” (GSM), di Yogyakarta, Rabu (30/9).
Untuk menjalankan peran sebagai agen perubahan tersebut,
diperlukan perubahan mindset yang
revolusioner selayaknya seorang CEO perusahaan besar yang terbuka dengan
perubahan. Wikan menekankan hal ini menjadi penting karena laju perkembangan
industri sangatlah cepat dan diperlukan pendidik dan tenaga kependidikan yang
selalu adaptif dengan perkembangannya.
“Agar nantinya proses link and match antara satuan
pendidikan vokasi dengan dunia industri dapat berjalan sustain dan selaras maka
peran para pemimpin baik kepala balai maupun kepala SMK yang memiliki visi dan
mindset selayaknya seorang CEO menjadi sangat penting,” kata Wikan. “Kepala
sekolah juga harus memiliki karakter yang kuat sebagai pembangun yang mencakup
fungsi sebagai motivator, inovator, organizing dan controlling dalam pelaksanaan
pembelajaran di SMK,” ujar Wikan dalam menjelaskan peran penting seorang Kepala
SMK.
Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) merupakan gerakan
perubahan dari akar rumput bersama guru dan masyarakat untuk mentransformasi
sekolah menjadi tempat yang ideal bagi siswa. Harapannya sekolah mampu
memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan bakat, passion, penalaran dan
talenta terbaik mereka.
Gerakan ini mempromosikan dan membangun kesadaran guru-guru,
kepala sekolah dan pemangku kebijakan pendidikan untuk membangun sekolah
sebagai tempat yang menyenangkan untuk belajar ilmu pengetahuan dan bekal
keterampilan hidup agar anak-anak bergairah menjadi pembelajar yang sukses dan
mandiri.
GSM digagas pertama kali oleh Muhammad Nur Rizal dan Novi
Poespita Candra pada bulan September 2014 dan telah mampu meningkatkan kualitas
guru serta ekosistem pendidikan di sekolah-sekolah pinggiran.
Sejauh ini, GSM telah menyebarkan pengaruh ke
berbagai area di Indonesia, termasuk Yogyakarta, Semarang, Tebuireng Jombang,
Tangerang, hingga beberapa kota di Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. (kemdikbud.go.id)
0 Comments