Yohanes Rumat, S.E. (Foto: Dok. Cakrawala NTT) |
KOTA
KUPANG, CAKRAWALANTT.COM – Ujian Nasional (UN) tahun 2020 resmi
dibatalkan pemerintah menyusul merebaknya Covid-19 di Indonesia. Kepastian pembatalan
ini disampaikan Mendikbud, Nadiem Makarim dalam konferensi pers usai rapat terbatas
bersama Presiden Jokowi, Selasa (24/3/2020). Pembatalan UN tersebut ditanggapi
positif oleh Anggota Komisi V DPRD Provinsi NTT, Yohanes Rumat, S.E.
Kepada CAKRAWALANTT.COM, dirinya
mengungkapkan, sebagai Anggota DPRD Provinsi NTT dari Komisi V yang juga
bermitra dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi NTT, ia menyambut baik
dan gembira pola-pola pencegahan penyebaran virus Corona termasuk pembatalan UN.
Sebagai wakil rakyat, dirinya meminta kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah
agar segala kebijakan politik anggaran dan kebijakan lainnya harus segera
ditindaklanjuti.
“Atau politik anggarannya harus
muncul. Contoh, kalau UN hilang berarti sekolah harus mempersiapkan soalnya dan
pengangaran atau pun pola elektronik atau digital elektroniknya harus lebih
baik dan diatur secara baik pula. Tentu banyak perubahan yang terjadi di tingkat
lokal akibat kebijakan ini,” ungkapnya.
Dirinya mengapresiasi sikap
tegas Ketua Komisi X yang sebelumnya menghendaki UN SMA dan SMP ditidakan. Menurutnya,
hal itu sangat mendasar mengingat ada himbauan pemerintah dalam hal ini
Presiden untuk setiap masyarakat tidak boleh berkumpul atau berkerumun pada
tempat tertentu dalam jumlah lebih banyak.
“Dasar inilah bentuk tanggung
jawab DPR RI untuk secara teknis Komisi X meminta mitranya Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan untuk segera melakukan cara agar siswa-siswi dan para guru tidak
boleh melakukan kegiatan Ujian Nasional yang oleh para ilmuwan kesehatan masa suburnya
atau masa penyebaran virus Corona sedang menjalar ke mana-mana di tanggal yang
sama saat UN,” jelasnya.
Terkait kebijakan untuk
menghentikan aktivitas belajar mengajar di sekolah selama kurang lebih dua
minggu, disusul pembatalan UN, ia berharap agar peserta didik diberikan
pengertian sehingga semangat belajarnya tetap ada. Meski berada di rumah,
anak-anak harus tetap belajar, juga dengan ditiadakannya UN semangat belajar
anak-anak tidak boleh kendur.
“Anak-anak didik pun harus
diberikan pengertian jangan sampai dengan diliburkan atau dirumahkan maka
mereka lupa belajar. Karena UN ini pun dihentikan karena alasan virus Corona.
Beraharap program kementerian yang namanya Merdeka Belajar bisa dimulai tahun
ini dan dapat diterapkan dengan baik,” harapnya. (Alex Natara/rf/red)
0 Comments