TTS,
CAKRAWALANTT.COM - Kedisiplinan
dalam proses pendidikan sangat diperlukan karena sikap disiplin dapat menjaga
proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa dengan baik dan lancar tetapi yang
sangat penting adalah dengan disiplin dalam proses pendidikan dapat menciptakan
siswa menjadi kuat sebagai generasi penerus bangsa Indonesia karena disiplin
adalah suatu kunci kesuksesan. Oleh karena itu kedisiplinan guru merupakan
ujung tombak kesuksesan siswa itu sendiri, maka sebagai guru harus lebih dulu
mendisiplinkan diri sebelum mendisiplinkan para peserta didik yang ada.
Hal tersebut dikatakan
Kepala SMA PGRI Mnelalete, Drs. Nahason Liem yang ditemui di kediamannya, Jumat (12/7/2019) Siang.
Lebih lanjut, Liem menjelaskan bahwa khusus bagi para guru yang
ada di sekolahnya lebih mengutamakan
hal kedisiplinan dalam hal ini disiplin
terkait dengan waktu, ia menjelaskan pada jam 07.00 pagi semua guru wajib sudah berada di sekolah,
jika terlambat 1 menit pun guru wajib dikenai sanksi dengan membayar Rp.60.000 setiap kali
terlambat.
Sanksi kedisiplinan terkait waktu
tersebut berlaku bagi guru maupun
dirinya selaku kepala sekolah, karena menurutnya untuk mendidik siswa kearah
yang lebih baik terlebih dulu guru itu harus mkenjadi contoh oleh karena itu
guru harus lebih awal tiba di sekolah agar proses KBM dapat berjalan dengan
baik guna memberikan pelayanan bagi para peserta didik, karena menurutnya siswa
adalah raja maka itu kita harus melayani mereka dengan hati dan juga cinta agar
suatu kelak mereka menjadi generasi
penerus yang mampu bersaing.
Lebih lanjut ia
menjelaskan bahwa sanksi tersebut sudah berlaku sejak lama, dan telah
disepakati bersama para dewan guru yang ada disekolahnya. Oleh karena itu, dengan adanya biaya sanksi tersebut digunakan dalam pembangunan pagar sekolah
dan keperluan lain disekolahnya.
Liem juga mengisahkan tentang upaya membangun SMA
PGRI Mnelalete yang terletak di Desa
Mnelalete, Kecamatan Amanuban Barat, Kabupaten TTS, Prov.NTT, di buka sejak tahun 1991 silam, awal membuka
sekolah tersebut proses KBM siswa pada waktu itu menggunakan fasilitas SDI Liman yang mana proses KBM berlangsung
pada siang –sore hari. Dan pada tahun
1992 baru memperoleh izin operasional, setelah memperoleh izin
operasional mereka membangun dua ruang
darurat yang digunakan untuk keberlanjutan proses KBM. Namun atas
perjuangan dan kerjasama yang baik maka sekolahnya kini memiliki gedung yang
permanen serta proses KBM berlangsunng di pagi hari.
Dirinya pun mengatakan
bahwa upaya membangun sekolah tersebut semata-mata karena berkat dari Tuhan
oleh karena itu kehadiran SMA PGRI Mnelaletemerupakan talenta yang digunakan untuk melayani sesama
dalam bidang pendidikan oleh sebab itu Ia berpesan agar setiap guru yang ada agar
melayani dengan hati yang penuh cinta.
Sesuai data yang diperoleh media ini jumlah guru yang ada
sebanyak 38 orang sementara keseluruhan siswa berjumlah lima ratusan lebih.
Wellem Lakfanu, salah
satu guru di SMA PGRI Mnelalete, yang dimintai komentarnya terkait sanksi
kedisiplinan tersebut dirinya mengatakan bahwa sangat mendukung sekali karena sebagai guru harus jadi panutan
oleh siswa maka sanksi tersebut
merupakan hasil kesepakatan bersama dewan guru dan menurutnya sanksi tersebut
tidak menjadi persoalan tetapi itu merupakan salah satu kekompakan yang mana
bisa dijadikan contoh bagi guru lain. (Lenzo)
1 Comments
Mantap... .Salut dan banggga dengan perkembangan di SMA PGRI Mnelalete tercinta
ReplyDeleteTuhan Yesus berkati