Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

Dinas Pendidikan NTT Dukung Peningkatan Kompetensi Literasi Numerasi Guru Kabupaten Kupang, Alfons Ara Kian: Guru adalah Pelopor Perubahan

Dokumentasi kegiatan.


Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar Kegiatan “Peningkatan Kompetensi Literasi Numerasi Guru Kabupaten Kupang” di Chrysant Hotel & Resto Baumata, Kupang, selama empat hari, yakni Selasa-Jumat (4-7/11/2025). Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT yang diwakili oleh Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan, Alfons Ara Kian, Selasa (4/11/2025).

 

Dalam sambutannya, Alfons menyoroti tantangan utama dalam dunia pendidikan saat ini, yakni rendahnya minat membaca dan menulis di kalangan peserta didik dan bahkan guru. Hal tersebut, sambungnya, semakin diperburuk dengan penggunaan teknologi yang tidak bijak dan bertanggung jawab. Akibatnya, ungkap Alfons, daya serap, kecukupan informasi, dan kemampuan berpikir kritis tidak dapat berkembang dengan baik.

 

Untuk itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT melalui Bidang Pembinaan Ketenagaan menggelar kegiatan peningkatan kompetensi literasi numerasi guru untuk merangsang dan memberikan pemahaman terkait literasi bagi guru. Namun, kegiatan tersebut, tegas Alfons, tidak berakhir begitu saja, tetapi terus belanjut hingga berdampak positif bagi peserta didik dan proses pembelajaran sehari-hari.

 

“Semoga kegiatan bisa memberikan tindak lanjut dan berdampak positif bagi peserta didik dan proses pembelajaran,” ujarnya di hadapan para guru dan narasumber.



Lebih lanjut, Alfons menekankan pentingnya peran guru sebagai penggerak dan pelopor perubahan di lingkungan pendidikan. Sebagai penggerak dan pelopor, jelas Alfons, para guru harus mampu menumbuhkembangkan literasi secara optimal hingga menjadi kebiasaan, budaya, dan bahkan karakter. Apalagi, sambungnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT telah meluncurkan Program Genta Belis (Gerakan NTT Membaca, NTT Menulis) yang semestinya hidup dan berkembang sebagai budaya di lingkungan sekolah.

 

“Kita berharap, guru bisa bergerak dan menjadi pelopor perkembangan literasi di sekolah sekaligus mengembangkan Program Genta Belis secara berkelanjutan,” pesan Alfons.

 

Sementara itu, dalam laporan kepanitiaan, Elsye Balukh menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi guru agar mampu menambah dan mendongkrak pengetahuan, wawasan, cara pandang, serta sikap/perilaku kreatif, kritis, dan inovatif.

 

“Para guru diharapkan bisa mengembangkan dan meningkatkan kompetensi literasi numerasi dengan baik,” tukasnya.



Guna memperlancar kegiatan, lanjut Elsye, pihaknya menghadirkan beberapa narasumber yang berasal dari kalangan praktisi dan akademisi. Sedangkan, para peserta yang mengikuti kegiatan tersebut berjumlah empat puluh orang yang merupakan perwakilan dari SMA/SMK se-Kabupaten Kupang.

 

Adapun narasumber dalam kegiatan tersebut, yakni Robertus Fahik, S.Fil., M.Si. dari Yayasan Pustaka Pensi Indonesia, Paulina Maria Yovita Kosat, S.Pd., M.Hum. dari Universitas Nusa Cendana, Agustinus Rikarno, S.Fil., M.I.Kom. dari Yayasan Rumah Literasi Cakrawala NTT, Gabriel Mario Taka Djegho, S.I.Kom. dari Yayasan Rumah Literasi Cakrawala NTT, serta Beatrix Yunarti Manehat, SE., M.SA. dari Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.



Pantauan media, pada seremoni pembukaan, turut hadir Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Wilayah I, Ivona Beo Killa, serta Koordinator Pengawas SMA/SMK dan SLB Kabupaten Kupang, Simon Gasang.  (Mario/MDj/red)     


Post a Comment

0 Comments