Oleh : Maria Theresia, S.Pd.
(Guru SDK Maumere III)
CAKRAWALANTT.COM - Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat selalu
diperhadapkan dengan berbagai persoalan yang diterjemahkan ke dalam data-data,
baik secara lisan maupun tulisan. Data-data tersebut dapat membantu setiap
anggota masyarakat dalam membaca, menganalisis, dan menyelesaikan setiap
persoalan. Misalnya, data umur anggota keluarga.
Untuk menyelesaikan data tersebut, seseorang harus
mengetahui jumlah anggota keluarga berdasarkan umur. Ia perlu mengumpulkan,
memproses, dan mengolah data untuk memulai perhitungan. Kemudian, ia akan
menganalisis dan menggunakan data tersebut dalam pemecahan masalah. Kemampuan
dan rangkaian kegiatan yang tercakup di dalamnya termasuk ke dalam numerasi.
Kegiatan mengolah data merupakan bagian dari rumpun
matematika. Pada jenjang Sekolah Dasar (SD), matematika berperan untuk
membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis,
dan kritis guna memahami semua konsep dan menguasai keterampilan matematis
(Aisyah, 2007). Kompetensi ini dapat digunakan oleh peserta didik untuk
memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi.
Dalam pembelajaran matematika, proses pengolahan data
juga diajarkan sebagai materi pelajaran kepada peserta didik. Materi tersebut
menyajikan data yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, seperti berat dan
tinggi badan, jarak antara rumah dan sekolah, nilai ulangan harian, dan
sebagainya. Data yang dikumpulkan akan diurutkan dan disajikan ke dalam bentuk
daftar, tabel, maupun diagram.
Peserta didik wajib memahami dan menguasai teknik
pengolahan data secara sederhana. Hal ini dapat membantu mereka untuk membaca
situasi, menganalisis kondisi, dan menyelesaikan persoalan secara tepat
sasaran. Tanpa kemampuan membaca dan keterampilan mengolah data, peserta didik
akan sulit memahami setiap informasi yang diterima. Untuk itu, pembelajaran
matematika, khususnya materi pengolahan data, harus dipelajari dan dikuasai
dengan baik oleh peserta didik agar bisa mengembangkan kemampuan berpikir
kritis dan keterampilan menyelesaikan masalah.
Namun, pada kenyataannya, masih banyak peserta didik
yang kerap kesulitan dalam mengolah data. Bahkan, ada yang belum mampu
mengolah, menyajikan, dan menganalisa hasil pengolahan data ke dalam bentuk
diagram. Kondisi ini juga terjadi pada kelompok peserta didik kelas VI di
Sekolah Dasar Katolik (SDK) Maumere III, Kabupaten Sikka. Dari 21 orang peserta
didik, 6 di antaranya belum mampu memahami dan menguasai materi pengolahan data
dengan baik. Kadang, mereka hanya menebak tanpa menganalisis data yang
disajikan.
Setelah dicermati, Penulis menemukan beberapa faktor
penyebab persoalan tersebut, yakni kurangnya minat belajar peserta didik,
penerapan model pembelajaran yang kurang menarik, dan penggunaan media
pembelajaran yang belum tepat. Kondisi tersebut akhirnya menyebabkan peserta
didik menjadi tidak aktif dalam pembelajaran dan sulit memperoleh hasil belajar
yang memuaskan.
Guna mengatasi persoalan di atas, Penulis menggunakan
model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik, yakni
pembelajaran kontekstual, yang dapat membantu guru dalam menghubungkan materi
ajar dengan situasi keseharian peserta didik. Model pembelajaran ini akan
melibatkan peserta didik dalam mencari data dari lingkungan sekitar untuk
diolah.
Dalam praktiknya, Penulis menggunakan papan diagram
sebagai media pembelajaran bagi peserta didik untuk memahami dan mengolah data
dengan baik. Papan tersebut berisi cara menentukan rata-rata dari daftar,
tabel, diagram batang, diagram garis, diagram lingkaran, dan diagram gambar.
Melalui papan diagram, peserta didik dapat belajar mengetahui dan membedakan
aturan dalam menentukan berbagai bentuk diagram, mempelajari konsep urutan dari
bagian yang ditentukan, serta menguasai tingkatan suatu permasalahan pada data.
Adapun langkah-langkah penggunnaan papan diagram dalam
pengolahan data adalah sebagai berikut. Pertama, tahap persiapan. Pada tahap
ini, Penulis membuat beberapa contoh papan diagram dengan menggunakan karton
atau kertas manila. Penulis juga menerangkan beberapa angka, kode, dan lambang
di dalamnya sekaligus menjelaskan cara menentukan aturan dalam pengolahan data.
Kedua, tahap pelaksanaan. Pada tahap ini, Penulis
menjelaskan cara menggunakan papan diagram untuk menyelesaikan persoalan sesuai
data yang disajikan. Sebagai contoh, Penulis menggunakan diagram garis untuk
menerangkan cara pengolahan data kepada peserta didik. Untuk menentukan diagram
garis, Penulis membuat dua garis sumbu, yakni sumbu datar dan sumbu tegak.
Misalnya, sumbu datar menunjukkan berat badan,
sedangkan sumbu tegak menunjukkan bilangan frekuensi. Data pada masing-masing
sumbu harus disesuaikan secara benar. Kemudian, ditariklah garis lurus pada
sumbu datar ke samping kanan sehingga memotong ke satu titik. Jika semua data
sudah disesuaikan, maka pada masing-masing sumbu akan terdapat sekumpulan titik
untuk dihubungkan. Nantinya, titik-titik tersebut dihubungkan guna memperoleh
bentuk diagram garis.
Ketiga, tahap evaluasi. Pada tahap ini, Penulis
membagikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) untuk menilai kemajuan pemahaman
peserta didik terhadap materi pengolahan data. Saat mereka mengerjakan LKPD,
Penulis selalu melakukan pendampingan secara berkelompok agar mereka bisa
menyelesaikan evaluasi dengan baik, terarah, dan efektif. Dengan begitu,
Penulis bisa mengetahui perkembangan mereka secara menyeluruh.
Setelah menggunakan media papan diagram, Penulis
menemukan adanya perubahan dalam kegiatan pembelajaran. Peserta didik terlihat
lebih aktif dalam belajar serta terampil mengolah data dengan menggunakan papan
diagram. Hasil evaluasi pun menunjukkan adanya peningkatan kemampuan peserta
didik dalam mengolah data dan menentukan berbagai bentuk diagram.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
media papan diagram sangat membantu peserta didik dalam memahami dan mengolah
data dengan benar. Mereka dapat mengelompokan, mengurutkan, menentukan,
menganalisa, dan mengolah data secara baik. Pembelajaran matematika juga berlangsung
secara kondusif dan lebih menyenangkan. Oleh sebab itu, media papan diagram
dapat digunakan oleh peserta didik sebagai alat bantu dalam mempelajari dan
mengolah data. (MDj/red)
0 Comments