Pose bersama. |
Flores Timur, CAKRAWALANTT.COM - Sekolah Menengah Atas Katolik (SMAK) Frateran Podor,
Kabupaten Flores Timur, menjadi tuan rumah bagi seleksi Beasiswa Kennedy Lugar
Youth Exchange and Study (KL-YES) tahun 2024. SMAK Frateran Podor bekerja sama
dengan Yayasan Bina Antarbudaya Chapter Denpasar menggelar wawancara bagi 28
putera/puteri terbaik NTT yang akan mengikuti seleksi Beasiswa KL-YES tersebut.
KL-YES adalah program beasiswa penuh yang diberikan
oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (U.S. Department of State) kepada peserta
didik jenjang SMA/sederajat yang bertujuan untuk menjembatani pemahaman dan
pengertian antara masyarakat pada negara-negara dengan populasi muslim yang
signifikan dengan masyarakat Amerika Serikat.
Program YES membuka kesempatan bagi peserta didik
berprestasi dan aktif, baik di dalam maupun di luar sekolah, serta yang berasal
dari keluarga kurang mampu. Program ini juga terbuka bagi peserta didik difabel
(tuna netra, tuna runggu, tuna wicara, tuna daksa) dan juga yang bukan berasal
dari 20 Chapter Bina Antarbudaya serta area di sekitarnya.
Ketua Yayasan Bina Antarbudaya Chapter Denpasar, I
Gede Windhu Sancaya, mengatakan bawah Yayasan Bina Antarbudaya adalah
organisasi pendidikan antarbudaya berbasis relawan yang memberikan kesempatan
untuk memperoleh pendidikan antarbudaya secara global.
Sejak didirikan pada tahun 1985, jelas Wisnu, Yayasan Bina
Antarbudaya telah mengirim lebih dari 6.000 peserta didik asal Indonesia ke luar
negeri dan menerima lebih dari 1.500 peserta didik asing dari berbagai negara.
Saat ini, sambungnya, Yayasan Bina Antarbudaya telah memiliki 20 Chapter di
seluruh Indonesia.
Wisnu datang ke Flores Timur didampingi oleh Paskalia
Evans Carolina Pio, Volunteer Yayasan Bina Antarbudaya dan Returnee Program
KL-YES Year Program 2018/2019. Kata Carolina, peserta didik yang lolos seleksi
KL-YES akan mendapat kesempatan belajar di Amerika Serikat selama 11 bulan.
“Peserta didik yang lolos seleksi akan mendapat
kesempatan belajar di Amerika Serikat selama 11 bulan. Tentu ini peluang yang
emas bagi generasi muda NTT. Selamat berjuang,” kata Carolina.
Sementara itu, Frater M. Karolus Suban Waikelak, BHK.,
M.Pd., dalam sapaan pembukaannya, menyampaikan apresiasi bagi Yayasan Bina
Antarbudaya yang telah berkolaborasi dengan SMAK Frateran Podor dalam seleksi
pelajar untuk mengikuti Beasiswa KL-YES. Baginya, kesempatan mengikuti lomba
bukan hanya menjadi milik sekolah tertentu, tetapi milik semua sekolah.
“Saya menyampaikan rasa bangga dan respek dengan
Yayasan Bina AntarBudaya yang telah berkolaborasi dengan SMAK Frateran Podor
dalam seleksi pelajar untuk mengikuti beasiswa KL-YES,” kata Frater Karolus.
Di sisi senada, Maksimus Masan Kian, selaku Ketua PGRI
Flores Timur, menyampaikan terima kasih kepada Yayasan Bina Antarbudaya dan
SMAK Frateran Podor yang telah berkolaborasi dengan sangat baik demi membuka
jalan bagi pengembangan potensi anak.
“PGRI sangat mendukung program edukatif ini. Pada
tahun mendatang, kita akan berkolaborasi untuk melakukan sosialisasi secara
lebih luas bagi sekolah-sekolah lain di Kabupaten Flores Timur untuk
berpartisipasi. Ini kesempatan emas bagi generasi muda untuk mengembangkan
bakat, talenta dan potensinya bersaing di level internasional,” kata Maksi yang
pada kesempatan itu hadir sebagai Pewawancara dan Dewan juri. (MDj/red)
0 Comments