![]() |
Pemilik Bank Sampah Mutiara Timor, Meilsi Mansula, saat berdiskusi dengan para mahasiswa. |
Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Pemilik Bank Sampah Mutiara Timor, Meilsi Mansula,
mengajak para mahasiswa agar bisa berinvestasi untuk lingkungan yang lebih
baik. Meilsi berfokus pada kondisi lingkungan yang semakin tercemar karena
maraknya pengelolaan sampah yang tidak tepat. Hal itu mendorongnya untuk menyosialisasikan
pentingnya pemilahan sampah sesuai prosedur sebelum dibuang pada tempat
pembuangan akhir.
Pemaparan tersebut dilakukannya saat menjadi
narasumber dalam kuliah umum bertajuk investasi yang digelar oleh Fakultas
Ekonomika dan Bisnis, Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang, Kamis
(17/10/2024). Kuliah umum yang mengusung tema “Membuka Peluang Investasi: Dari
Bursa Saham ke Inisiatif Bank Sampah” tersebut berlangsung di Aula A-300 Kampus
Merdeka.
Baca juga: Mahasiswa UNWIRA Raih Prestasi dalam Lomba Baca Puisi Mengenang 100 Tahun A. A. Navis
Meilsi menuturkan, pengelolaan sampah selalu menjadi
persoalan di tengah masyarakat karena minimnya pengetahuan. Biasanya,
sampah-sampah yang berasal dari rumah tanggah, perkantoran, dan sebagainya
jarang dipilah sesuai jenisnya. Alhasil, sampah-sampah tersebut digabung dalam
satu wadah dan dibuang ke tempat pembuangan akhir.
“Sampah-sampah itu kadang hanya ditimbun dengan tanah
atau menggunakan metode open dumping
tanpa adanya perlakuan khusus,” tambahnya.
Pengelolaan sampah yang belum tepat tersebut bisa
memicu kebakaran, mempengaruhi kualitas udara apabila dibakar begitu saja,
serta memperkuat efek rumah kaca. Untuk itu, Meilsi menekankan pentingnya
pengurangan sampah (reduce),
penggunaan kembali sampah yang masih layak (reuse),
dan mendaur ulang sampah menjadi barang layak pakai (recycle).
Baca juga: MahasiswaIlmu Komunikasi UNWIRA Raih Juara 1 dalam Lomba Film Pendek
Lebih lanjut, Meilsi menjelaskan, Bank Sampah Mutiara
Timor turut membantu upaya pengurangan sampah. Bank Sampah Mutiara Timor,
ungkap Meilsi, menampung sampah-sampah yang telah dipilah dari berbagai tempat.
Nantinya, sampah yang terkumpul akan dtimbang dan dihitung untuk dijadikan
tabungan dalam bentuk rupiah.
“Ada kategori sampah, yakni kertas, plastik dari
logam, dan kantong plastik. Semua itu ditimbang dan dihitung. Kemudian, kami
bukukan dalam bentuk invoice sebagai
informasi tabungan sampah,” tambahnya.
Meilsi berkata, upaya tersebut bisa memicu semangat
masyarakat, khususnya mahasiswa, untuk berkontribusi dalam menjaga dan merawat
lingkungan dari tumpukan sampah. Adapun program tersebut sudah dijalankan oleh
Bank Sampah Mutiara Timor bersama para mahasiswa Unwira. Dengan begitu, para
mahasiswa bisa berinvestasi sembari menjaga lingkungan sekitar. (MDj/red)
0 Comments