Direktur Eksekutif Yayasan PIKUL, Torry Kuswardono, saat menyampaikan materinya. |
Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Pembangunan nasional tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai upaya berkelanjutan di semua bidang untuk mencapai tujuan nasional. Sistem perencanaannya menghasilkan rencana jangka panjang daerah 20 tahun.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan penjabaran visi, misi, arah kebijakan, dan sasaran pokok pembangunan daerah. Sesuai dengan regulasi, penyusunannya harus melibatkan masyarakat dengan mendorong partisipasi masyarakat.
Semua hal itu mendorong Yayasan PIKUL bersama Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira)
Kupang mengadakan kegiatan talkshow
terkait partisipasi masyarakat dalam penyusunan RPJPD. Kegiatan yang mengusung
tema “Tentang Kita 2045: Emas atau Cemas?” tersebut berlangsung di Aula St.
Hendrikus, Gedung Rektorat Unwira, Kampus Penfui, Sabtu (22/6/2024).
Turut hadir pada kesempatan tersebut, Torry Kuswardono
(Direktur Eksekutif Yayasan PIKUL), Dr. Dominggus Elcid Li (CSO Institute of
Resource Governance and Social Change), Dr. Fritz Oscar Fanggidae, M.Si., MEP
(Tenaga Ahli Penyusunan RPJPD Provinsi NTT 2025-2045), Dr. Urbanus Ola, M.Si
(Akademisi FISIP Unwira), dan Theresia Maria Florensia, M. Ec (Kepala Bidang
Perekonomian dan Sumber Daya Alam).
Baca juga: Jalin Kerja Sama dengan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, FKIP UNWIRA Gelar Kuliah Umum
Dekan FISIP Unwira, Dr. Frans B. Tokan, M.Si.,
menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkolaborasi untuk
menyelenggarakan kegiatan tersebut. Menurutnya, talkshow tersebut merupakan momen berharga untuk saling bertukar
pikiran terkait pembangunan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
“RPJPD NTT merupakan salah satu dokumen yang strategis
dan sangat penting bagi daerah. Oleh sebab itu, ini adalah momen untuk saling
berdiskusi dan memberikan masukan,” ungkapnya ketika menyampaikan sambutan.
Sementara itu, Torry Kuswardono, menuturkan, talkshow tersebut adalah kesempatan
untuk saling berdiskusi dan merancang masa depan yang lebih baik guna menjawabi
semua kegelisahan dan persoalan saat ini.
Baca juga: Tingkatkan Kemampuan Public Speaking, Prodi Manajemen UNWIRA Adakan Kuliah Umum
“NTT sedang berhadapan dengan satu masalah di masa
depan, yakni perubahan iklim. Semoga kita bisa kritis dalam menanggapinya,
terutama terkait kebijakan. Di tahun 2045 nanti, generasi muda saat ini yang
harus berdiri dan mengatasi semua masalah yang dihadapi,” ujarnya.
Untuk diketahui, tujuan talkshow tersebut adalah untuk mendapatkan pandangan bersama dari
lintas sektor/CSO terkait penyusunan RPJPD Provinsi NTT, memberikan rekomendasi
dan rencana strategis bagi RPJPD Provinsi NTT, serta melibatkan para akademisi,
pemerintah, media, orang muda, dan CSO dalam diskusi terkait RPJPD. (Aleong Werang/MDj/red)
0 Comments