Pose bersama usai penerimaan mahasiswa KKN di desa Besmarak. Tampak para mahasiswa dan dosen berpose bersama Kepala Desa Besmarak. |
Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Kelompok mahasiswa dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis
(FEB), Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang, yang berjumlah 14
orang, melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Besmarak,
kecamatan Nekamese, kabupaten Kupang. Kegiatan KKN tersebut berlangsung pada 15
Januari-15 Februari 2024.
FEB Unwira sendiri melepas sekitar 200-an mahasiswa untuk
melaksanakan kegiatan KKN yang tersebar pada 3 kecamatan di kabupaten Kupang,
yaitu Nekamese, Kupang Barat, dan Kupang Timur. Kegiatan KKN tersebut mengusung
tema Peningkatan Kualitas Sumber Daya
Manusia Melalui Ekonomi Rumah Tangga bersama FEB Unwira.
Wakil Dekan 1 FEB Unwira, Br. Salomon Leki, SE.,
M.Ec.Dev., berharap, para mahasiswa yang berpartisipasi dalam kegiatan KKN
tersebut bisa menerapkan ilmu yang telah diperoleh di dunia perkuliahan untuk
membantu masyarakat desa.
Para mahasiswa saat melakukan pendataan. |
Lebih lanjut, kelompok mahasiswa yang melaksanakan KKN
di desa Besmarak didampingi oleh Dosen Pendamping Lapangan (DPL), yakni Enike
Tje Yustin Dima, S.E., M.E., dan Br. Salomon Leki, SE., M.Ec.Dev. Mereka
diterima secara resmi oleh Kepala Desa Besmarak, Petrus L. Timate, beserta
aparat desa lainnya, Senin (15/1/2024).
Petrus mengatakan, masyarakat sangat berantusias dan
siap menerima para mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan KKN di desa setempat.
“Masyarakat siap mendukung semua program kerja yang
dicanangkan oleh para mahasiswa tersebut,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada pihak FEB
Unwira yang bersedia membantu program kerja desa melalui kegiatan KKN yang
dilakukan oleh para mahasiswa. Harapannya, para mahasiswa bisa mendukung
tercapainya desa digital untuk desa Besmarak.
“Sejak diterima di tempat ini, para mahasiswa sudah
banyak membantu, terlebih dalam penginputan data dalam rangka penyelesaian
administrasi desa digital. Mereka dibagi ke dalam lima dusun dan diberikan
tanggung jawab untuk menyelesaikan pendataan bersama kepala dusun dan ketua RT
setempat,” jelas Petrus.
Penulis: Enike Tje Dima (Dosen Prodi
Ekonomi Pembangunan, FEB-Unwira)
0 Comments