Pose bersama. |
Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Grand Design PTK Katolik yang sedang digarap
oleh Kementerian Agama melalui Ditjen Bimas Katolik disambut hangat dan
apresiatif oleh Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, Pr.
Uskup Agung Kupang juga menyampaikan harapannya agar grand design PTK Katolik dapat menjadi
panduan dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi keagamaan Katolik dalam
membangun masyarakat Indonesia dan Gereja Katolik.
Sambutan dan harapan tersebut disampaikan Uskup Agung Kupang
ketika menjadi pembicara dalam FGD Penyerapan Aspirasi dari Stakeholder terkait Grand Design Tata Kelola
Pendidikan Tinggi Keagamaan Katolik Regio Nusa Tenggara Timur di Kupang, Jumat
(06/10/2023).
Lebih detail, Uskup Agung Kupang menyampaikan bahwa grand design yang disusun perlu
memperhatikan paling tidak tiga prinsip mendasar, yaitu: integrity (terutama lintas lembaga
seperti perguruan tinggi, Yayasan, dan Pemerintah), concordia (keharmonisan
dalam diversity) dan claritas (pencerahan, kejernihan bagi
kehidupan masyarakat).
Lebih lanjut, dengan mengutip dokumen resmi Gereja, Ex Corde Ecclesiae (1990), Mgr. Petrus Turang juga menyampaikan
bahwa pendidikan tinggi keagamaan Katolik harus menjadi komunitas akademik yang
membantu melindungi dan meningkatkan martabat manusia dan warisan budaya
melalui penelitian, pengajaran, dan berbagai pelayanan yang diberikan kepada
komunitas setempat, nasional, dan internasional.
Mgr. Petrus Turang juga mengharapkan bahwa grand design yang disusun perlu
memperhatikan prinsip-prinsip ajaran sosial Gereja, seperti martabat manusia, common good, lingkungan hidup, solidaritas,
dan subsidiaritas.
“Perguruan Tinggi Keagamaan Katolik harus menghasilkan
pewarta-pewarta yang semakin menyadari panggilannya sesuai ajaran Gereja
Katolik yaitu untuk membangun pribadi bermartabat dan menjadi kegembiraan bagi
masa depan Gereja Katolik Indonesia,” harapnya pada akhir sesi pemaparannya.
Ucapan Terima Kasih
Menyambut masukan dan aspirasi dari Uskup Agung Kupang tersebut,
Plt. Dirjen Bimas Katolik, A.M. Adiyarto Sumardjono, menyampaikan rasa terima
kasih yang mendalam.
“Kami sangat berterima kasih atas berbagai masukan dan
aspirasi yang disampaikan Bapak Uskup Agung Kupang untuk penyempurnaan grand design ini,” kata Totok,
panggilan akrab Plt. Dirjen Bimas Katolik.
Pada kesempatan pembukaan sebelumnya, Totok menegaskan kepada
peserta FGD bahwa grand design tata
kelola PTK Katolik ini bukan hanya prioritas, tapi super prioritas. “Grand Design PTK Katolik, sebagaimana di
unit eselon I lainnya, bukan hanya prioritas, tapi super prioritas, sebagaimana
perintah Gus Men (Menteri Agama). Kualitas pendidikan tinggi keagamaan harus
ditingkatkan kualitasnya,” ungkapnya.
Pertemuan Lanjutan Sebelumnya
Direktur Pendidikan Katolik, Salman Habeahan, menyampaikan
bahwa FGD Penyerapan Aspirasi dari Stakeholder terkait Grand Design Tata Kelola
Pendidikan Tinggi Keagamaan Katolik Regio Nusa Tenggara Timur di Kupang
merupakan lanjutan dari pertemuan penyusunan grand
design di Bali dan FGD Penyerapan Aspirasi untuk Regio Sumatera dan
Kalimantan di Medan.
Kepala Subdit Pendidikan Tinggi, Yuvensius Sepur, dalam
laporannya, menyampaikan, selain mengundang Uskup Agung Kupang, Panitia juga
mengundang RP. Dr. Vinsensius Darmin Mbula, OFM., Komisi Pendidikan KWI; Prof.
Dr. Alo Liliweri M.S., Pakar Komunikasi dari Universitas Nusa Cendana Kupang;
Prof. Dr. Drs. Fransiskus Butan, M.Lib., akademisi yang juga berasal dari
Universitas Nusa Cendana Kupang sebagai narasumber.
Kegiatan FGD ini melibatkan 42 peserta yang terdiri dari
perwakilan Perguruan Tinggi Keagamaan Katolik seperti STIPAS Keuskupan Agung
Kupang, STIPAS St. Sirilus Ruteng, STP St. Petrus Keuskupan Atambua, STIPAR
Ende, STP Reinha Larantuka, IFTK Ledalero, dan Universitas Katolik Weetebula.
Selain itu, panitia juga mengundang perwakilan Komisi
Pendidikan dari Keuskupan Agung Kupang, Keuskupan Agung Ende, Keuskupan Ruteng,
Keuskupan Atambua, Keuskupan Weetebula, Keuskupan Larantuka, dan Keuskupan
Maumere. (Ditjen Bimas Katolik Kemenag/MDj/red)
0 Comments