Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

BGP NTT Gelar Lokakarya Berbagi Praktik Baik Model Pengembangan Kompetensi Guru dengan Mitra Pembangunan Pendidikan

 

(Kepala BGP Provinsi NTT, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, dan para Mitra Pembangunan Pendidikan melakukan foto bersama)


Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar Lokakarya Berbagi Praktik Baik Model Pengembangan Kompetensi Guru oleh Mitra Pembangunan Pendidikan selama 3 hari, yakni Selasa-Kamis (8-10/8/2023), di Hotel Aston Kupang.

 

Sasaran lokakarya tersebut adalah saling berbagi praktik baik bersama mitra pembangunan pendidikan terkait model pengembangan kompetensi guru guna meningkatkan mutu hasil belajar peserta didik di bidang literasi, numerasi, dan pendidikan karakter.

 

Kegiatan yang melibatkan beberapa mitra pembangunan pendidikan tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Linus Lusi, Selasa (8/8/2023).



Dalam sambutan ketika membuka kegiatan, Linus memberikan apresiasi bagi terselenggaranya lokakarya berbagi praktik baik model pengembangan kompetensi guru tersebut. Baginya, dengan melibatkan mitra pembangunan pendidikan, maka diskusi tentang pendidikan dapat ditinjau dari semua aspek. Hal itu, sambung Linus, merupakan gerakan kolaborasi secara pentahelix.

 

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Ini merupakan gerakan baru untuk menghimpun koalisi. Kita perlu berkolaborasi secara pentahelix, sebab bicara tentang pendidikan harus ditinjau dari berbagai hal, termasuk praktik baik dari para mitra pembangunan pendidikan,” tandasnya.

 

Linus pun mengajak para mitra pembangunan pendidikan untuk saling berdiskusi dan berbagi praktik baik guna memperoleh satu model pengembangan kompetensi guru yang bisa bermanfaat bagi semua pihak, sebab, menurutnya, pendidikan merupakan isu bersama.


(Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Linus Lusi)

Sementara itu, Kepala BGP Provinsi NTT, Wirman Kasmayadi, menaruh harapan besar bagi para mitra pembangunan pendidikan untuk secara bersama-sama saling berbagi praktik baik terkait model pengembangan kompetensi guru.

 

“Ini merupakan agenda penting tentang bagaimana kita berkontribusi bagi dunia pendidikan di NTT. Momen ini juga menjadi wadah kita untuk berlokakarya tentang bagaimana pengembangan kompetensi guru ke depannya. Nantinya, kita akan fokuskan langkah kita menjadi lebih spesifik,” ungkap Wirman.

 

Lebih lanjut, dengan saling berbagi praktik baik terkait model pengembangan kompetensi guru tersebut, terang Wirman, dapat mendorong penyamaan persepsi.


(Kepala BGP NTT, Wirman Kasmayadi)

“Bapak/Ibu mitra sudah mengembangkan pola peningkatan kompetensi guru dengan berbagai model dan metode. Kita ingin bedah bersama, melakukan internalisasi, dan membuat penyamaan persepsi. Kita akan cari benang merah dan terus melakukan improvement, sehingga dampaknya bisa terasa dan bisa kita dapatkan,” ujarnya.

 

Bekerja dengan Data dan Membangun Koalisi

 

Di sisi senada, Provinsial Manajer (PM) Inovasi NTT, Hironimus Sugi, dalam sambutannya sebagai Perwakilan Mitra Pembangunan Pendidikan, menekankan pentingnya bekerja sesuai realita dan data, serta membangun koalisi dalam setiap pergerakkan.

 

“Persoalan pendidikan tidak hanya ditangani oleh satu orang saja, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama,” ujarnya.


(PM Inovasi NTT, Hironimus Sugi, saat memandu kegiatan)

Hironimus mengatakan berdasarkan Studi Bank Dunia, terdapat 3 hal utama yang harus diperhatikan bila berbicara tentang pendidikan, yakni pentingnya asesmen, bekerja sesuai data atau realita, dan bekerja dengan koalisi.

 

“Pendidikan itu harus disertai dengan asesmen untuk mengetahui posisi pendidikan kita. Hasil asesmen tersebut kemudian menjadi data atau gambaran realita yang menjadi dasar kita bekerja. Pastinya, setiap realita itu berbeda-beda. Kemudian, dengan kondisi tersebut, kita butuh koalisi untuk bekerja bersama mengatasi persoalan yang ada,” jelas Hironimus.

 

Dengan demikian, Hironimus berharap melalui lokakarya tersebut, para mitra pembangunan pendidikan bisa menemukan suatu model pengembangan kompetensi guru yang nantinya bisa bermanfaat bagi perkembangan dunia pendidikan (NTT) ke depannya.



Untuk diketahui, lokakarya tersebut mencermati Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 2626/B/HK/04.01/2023 tentang Model Kompetensi Guru, dan dijabarkan lagi dalam Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 4141/B/HK.06/2023 tentang Pedoman Pengembangan Kompetensi Secara Berkelanjutan Bagi Guru.

 

Sesuai undangan, lokakarya tersebut dihadiri oleh beberapa mitra pembangunan pendidikan, yakni Inovasi NTT, Unicef, Cakrawala NTT, Yayasan Pustaka Pensi Indonesia (Yaspensi), Yayasan Save The Children (YSTC), PLAN Indonesia, Child Fund, CIS Timor, Sumba Integrated Development, Yayasan Lentera Anak Indonesia, Stimulant, Yayasan Wahana Komunikasi Wanita (YWKW), Suluh Intan Lestari, Taman Bacaan Pelangi (TBC), dan Wahana Visi Indonesia (WVI). (MDj/red)


Post a Comment

0 Comments