Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

Profil Pelajar Pancasila Harus Mampu Minimalisir Tiga Dosa Besar Dalam Dunia Pendidikan

 

(Dokumentasi kegiatan Workshop Pencegahan Perundungan, Kekerasan Seksual, dan Intoleransi bersama Direktorat SMP Kemendikbudristek)


Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Profil Pelajar Pancasila didorong untuk mampu meminimalisir tiga dosa besar dalam dunia pendidikan, yakni perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi, terutama di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hal itu disampaikan oleh Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi NTT, Herdiana, S.T.,MBA., dalam Workshop Pencegahan Perundungan, Kekerasan Seksual, dan Intoleransi yang diselenggarakan oleh Direktorat SMP Kemendikbudristek, Rabu (21/6/2023), di Hotel Aston Kota Kupang.

 

“Pencegahan perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi harus terus dilakukan, didukung, dan dikembangkan secara optimal di seluruh satuan pendidikan untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik yang lebih baik. Ini program yang luar bisa dan patut kita apresiasi sebab Provinsi NTT ditetapkan sebagai cikal bakal bermulanya program ini,” ungkap Herdiana.

 

Menurut Herdiana, partisipasi berbagai pihak, salah satunya satuan pendidikan, sangat diharapkan untuk melakukan tindakan yang proaktif guna melindungi anak dari beragam ancaman sekaligus melaksanakan promosi hak-hak anak, serta mencegah dan menanggulangi segala persoalan yang mendera.



Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Drs. Dumuliahi Djami, M.Si., selaku Narasumber Workshop, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pihak Direktorat SMP Kemendikbudristek yang telah menyelenggarakan kegiatan tersebut. Baginya, materi workshop yang diberikan sangat bermanfaat bagi setiap satuan pendidikan, terutama para guru dan peserta didik yang ada di dalamnya.

 

Pada kesempatan tersebut, Ketua Dewan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Retno Listyarti, bersama Tim secara estafet menyajikan beragam materi kepada para peserta hingga tuntas.

 

Materi workshop yang dibawakan antara lain Kebijakan Pokja Regulasi dan Tata Kelola Satuan Pendidikan Direktorat SMP, Profil Pelajar Pancasila, Diseminasi Konsep Perundungan, Kekerasan Berbasis Online, Disiplin Positif, Diskusi Pencegahan, Sinergitas Pengembangan Kegiatan Peserta Didik Berorientasi P5, Penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL) dan Rivew Kegiatan, serta Pencegahan Perundungan, Kekerasan Seksual, dan Intoleransi.



Untuk diketahui, kegiatan workshop yang dipandu oleh Ketua Analisis Madya Direktorat SMP, Maulani Mega Hapsari, tersebut bertujuan untuk menyosialisasikan kebijakan Kemendikbudristek terhadap jenjang PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, mendiseminasikan konsep pencegahan perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi pada satuan pendidikan, serta menyusun program kerja/RTL.

 

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, yakni Rabu-Jumat (21-23/6/2023), tersebut melibatkan para Kepala Sekolah, Guru Bimbingan Konseling (BK), dan Unsur Komite/Perwakilan dari Kabupaten Kupang, Kota Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), dan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dengan total keseluruhan peserta sebanyak 149 orang. (Gervas Salu/MDj/red)


Post a Comment

0 Comments